F1 2021: Bottas Bahaya Besar, Bulan Depan Bisa Digantikan Russell

Sabtu, 12/06/2021 21:36 WIB

mobilinanews (Inggris) - Isu lama tapi semakin panas berhembus di Inggris. Jika performa tak menanjak juga, sangat besar potensi Mercedes memecat Valtteri Bottas pada GP Inggris bulan depan.

Dikutip dari sumber internal Mercedes, media Inggris laporkan Bottas tengah berada di kursi panas. Saat ini ia terpuruk di urutan 6 klasemen sementara. Di sisi lain hubungannya dengan Team Principal Mercedes Toto Wolff sudah tak nyaman sejak Bottas memprotes strategi tim di GP Bahrain lalu. 

Hubungan itu makin tak nyaman saat mur ban mobil Bottas gagal dibuka pitcrew di GP Monaco, membuat pembalap Finlandia itu DNF.

Wolff salahkan Bottas soal itu karena hentikan mobil tidak tepat. Sebaliknya, Wolff sama sekali tak menyalahkan Lewis Hamilton saat salah menekan tombol di GP Azerbaijan, menyebabkan ia melorot dari posisi 2 jadi 15. 

Jika Bottas tak bergerak nanjak dalam beberapa race di depan, maka ia akan kehilangan kursi pada 2022. Isu menyebut sudah ada kesepakatan sementara antara Mercedes dengan George Russell, pembalap binaan Mercedes yang tampil heboh saat gantikan Hamilton musim lalu di Sakhir. 

Lebih parah lagi, keputusan itu bisa jadi diambil pada GP Inggris mendatang di Sirkuit Silverstone. Bottas akan putus kontrak di tengah jalan. Tanda-tandanya juga sudah disampaikan Wolff yang juga jadi manajer Bottas dan Russell.

"Kami tak ingin menunggu akhir musim untuk tentukan line up pembalap musim depan. Paroh musim ini akan ditentukan supaya mereka bisa lebih fokus pada tugasnya," kata Wolff.

Russell sendiri mengaku belum bicara dengan Wolff soal itu, tapi percaya pada paroh musim ini ia akan tahu  kejelasan masa depannya di Mercedes

"Itu isu utama yang dibahas banyak orang. Tapi, saat ini saya ingin fokus di sini (tim Williams) dan berharap sebelum libur musim panas semuanya sudah jelas," kata Russell yang selama ini dititipkan Mercedes di tim Williams sebagai pengguna mesin Mercedes.

Bottas sendiri, seperti selama ini, berusaha abaikan gunjingan itu. Ia yakin masalahnya hanya akan selesai jika performanya membaik. Sialnya, performa itu malah semakin buruk. Di Azerbaijan saat Max Verstappen dan Hamilton gagal finish, ia hanya mampu finish P12, tanpa poin.

"Saya tak ingat kapan balapan seburuk ini. Dan, saya tak tahu mengapa tak bisa secepat sebelumnya," tandasnya. 

Sebuah pertanyaan yang menimbulkan tanda tanya lain : Apakah dukungan tim yang jadi sebabnya? (rnp)

TERKINI
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik FIF Raup Laba Bersih Rp1,1 Triliun, Naik 16,5 Persen di Kuartal I 2024 PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan