Senin, 28/06/2021 20:15 WIB
mobilinanews (Italia) - Hari ini, Senin (28-6-2021), tim pabrikan Yamaha bersama pembalap andalannya, Maverick Vinales, membuat pernyataan resmi bersama. Bahwa keduanya sepakat memutus kontrak di tengah jalan. Pembalap Spanyol itu tak lagi jadi rider Yamaha musim depan.
Vinales seharusnya jalani kontrak hingga akhir 2022. Tapi, ia tak ingin `menderita` lebih lama lagi karena performa buruknya musim ini.
Juara di seri pembuka, tetapi setelah itu terpuruk dan meraih hasil terburuk sepanjang karirnya di GP Jerman lalu, finish paling belakang.
Dalm statement bersama itu, Vinales tak menyebut alasannya mundur. Ia justru mengapresiasi kebersamaan dengan Yamaha dalam 5 tahun terakhir, berikut pasang surut dan segenap suka dan dukanya.
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya
Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024
Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih
"Sangat sulit membuat keputusan ini. Tapi, kami saling menghargai dan menghormati dan saya berkomitmen memberikan yang terbaik dalam sisa musim ini," kata Vinales yang meraih 8 kemenangan di MotoGP bersama Yamaha, dengan hasil akhir terbaik P3 pada 2017 dan 2019.
Sebenarnya bukan rahasia lagi kalau Vinales sudah `patah semangat` di Yamaha sejak kedatangan Fabio Quartararo yang sontak jadi anak emas Yamaha. Ia kalah segalanya dari yuniornya itu.
Semakin parah saat Yamaha mengganti kepala mekanik Vinales *Esteban garcia) jelang GP Catalunya dan menggantinya dengan Silvano Galbusera yang pernah jadi chief crew Valentino Rossi.
Bersama Galbusera yang sebenarnya gagal bersama Rossi, Vinales jalani balap paling buruknya di GP Jerman. Ia benar-benar malu berada di urutan buncit dan mengaku sempat mau balik saja ke garasi tim sebelum balapan tuntas.
Di GP belanda kemarin sesungguhnya Vinales mulai bangkit. Dengan meniru setingan motor Quartararo ia tampil ciamik sejak latihan hingga kualifikasi.
Start dari pole, sayang ia tak bisa meraih juara di garis finish. Lagi-lagi kalah dari Quartararo, dan harus puas sebagai runner up.
Podium di Assen itu ternyata tak mengubah niatnya mundur dari Yamaha. Malam seusai balapan, ia pun berdiskusi dengan petinggi Yamaha dan hasilnya diumumkan pada Senin hari ini.
"Setelah GP Jerman yang sangat sulit, kami berdiskusi dengan Maverick. Diskusi terakhir di Assen menyimpulkan kalau berpisah adalah jalan terbaik bagi kedua belah pihak. Kami sedih harus mengatakan selamat tinggal untuk Maverick. Kami tetap memberinyadukungan penuh menyelesaikan sisa balapan tahun ini," komentar Lin Jarvis, Direktur Pelaksana tim Yamaha.
Di paddock Assen kemarin berkembang isu kalau Vinales akan berlabuh di tim pabrikan Aprilia tahun depan. Benar tidaknya akan terjawab pada silly season nanti saat bursa pembalap tahun depan mulai jadi topik panas.
Untuk pengganti Vinales di tim pabrikan, disebut-sebut Yamaha akan mempromosikan Franco Morbidelli untuk berduet kembali bersama Quartararo seperti sebelumnya di Petronas Yamaha Srt.
Isu lain menyebut Rossi akan kembali ke tim pabrikan Yamaha setelah setahun `ngendon` di tim satelit Petronas Yamaha Srt. Pasalnya, The Doctor masih penting bagi Yamaha sebagai ikon yang mempengaruhi penjualan motor mereka.
Alasan lain karena Rossi akan pnya tim sendiri di MotoGP dengan dukungan Aramco, perusahaan yang bersaing dengan Petronas di kancah perminyakan dunia.
Namun, Rossi sudah membantah itu. Kepada the-race ia sebut apa yang terjadi di Yamaha atau tim MotoGP lain sama sekali tak terkaitt dengan dirinya. Ia sendiri akan membuat pengumuman apakah masih di motoGP atau pensiun dalam waktu dekat.
"Hasil keseluruhan saat balapan menjadi patokan saya untuk ambil keputusan. Bukan hal lain," tegas Rossi yang musim ini tampil buruk, terburuk sepanjang karirnya sehingga sempat disindir Marc Marquez untuk pensiun saja. (rnp)
Keyword : MotoGP 2021 Maverick Vinales Yamaha Kontrak Maverick Vinales di Yamaha Valentino Rossi Franco Morbidelli