Legenda Balap Memet Djumhana Di Mata Para Pembalap Toyota Team Indonesia!

Rabu, 30/06/2021 14:28 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Almarhum Pak Memet Djumhana (kelahiran 21 September 1951) founder Toyota Team Indonesia (TTI) dikebumikan di TPU Pedurenan, Bantargebang, Bekasi pada Rabu (30/6/2021) pagi hari ini. Demikian disampaikan Hanami Micko Ditama, putra pertama Pak Memet.

Seperti diketahui, sejak dibentuk pada awal 1990-an, TTI telah melahirkan banyak pembalap juara. Diantaranya Indra Saksono, Tommy Santosa, Alex Asmasoebrata, Pare Soemoele, Jimmy Lukita, Fino Saksono, Rally Marina.

Haridarma Manoppo, Alinka Hardianti, Demas Agil, Anjasara Wahyu, Adrianza Yunial, Miko Mahaputra, Herdiko Setyaputra, Sabrine Sameh dan seterusnya. 

Trio era emas pertama TTI : Indra Saksono, Tommy Santosa dan Jimmy Lukita

Lalu, apa kesan mereka terhadap Pak Memet yang membidani TTI, mengelola dan selalu hadir mendampingi pembalap di arena balap?

Indra Saksono (Pembalap mobil TTI, 1990-1998) :

"Kesan saya dari 1990 awal sampai akhir 1998 selama di TTI bersama alm Pak Memet cukup mendalam. Pak Memet orangnya tidak pernah mengeluh biarpun yang dihadapi pembalap-pembalap yang wataknya sangat berbeda. Dan, semua menginginkan kemenangan.

Dengan sikap beliau yang tetap tenang dan support kepada semua pembalap, menjadikan pembalap sangat respect dan menghargai alm. Kita pembalap selalu dibuat seperti jadi Raja Sehari  saat raceday. Itu yang saya rasakan yang sangat menonjol.

Kalo saya cerita semua, 2 hari tidak selesai mas. Saya komen ini memang asli seperti itu, tidak saya buat-buat. Sifat alm. seperti itu menjadikan saya tidak memikirkan  hasil untuk diri saya. Saya serahkan semua kepada Pak Memet untuk menilai diri saya, seloyal apa pengabdian saya buat TTI yang dipimpin oleh alm.

Indra Saksono, andalan TTI di era 90-an

Di tahun `96, saya pernah mau dikontrak sama tim BMW Hongkong, tapi alm. menahannya. Alm. bilang akan bantu mas Indra selama alm bisa. Itu yang bisa saya rasakan dari alm. dan sampai dengan tahun ini (sebelum meninggal dunia, Selasa, 29 Juni kemarin), alm. masih membantu tim saya biar pun dalam keterbatasan alm. sedang sakit.

Semoga alm. diterima di sisi Allah SWT dan dimaafkan dosa-dosanya amiiin ..inalillah wainalilahi rojiun.

Saya masuk TTI diajak Tomy Santosa. Saya dan Tomy generasi pembalap pertama TTI  yang juga baru diresmikan. Setelah saya dan Tomy, baru masuk Pare Soemule, alm. Alex Asmasoebrata, Jimmy Lukita. 

Indra Saksono diantara pembalap luar negeri yang dikalahkan di Asian Touring Car

Semua menggunakan Toyota Starlet  90`dan saya juara nasional pertama dengan Starlet  sampai dengan 1992. akhir 1992, saya mulai menggunakan Toyota Corolla GTi bersama Tomy  Santosa dan yang lain pakai starlet.

Dengan Corolla, saya berhasil juara nasional 2 kali sampai 1994 kalo tidak salah. Dari 1994, saya diberi kepercayaan naik Corolla  GTi  group A.  juga alhamdulilah bisa juara 1. Namun selain itu, saya juga tetap menggunakan Corolla group N sampai dengan  akhir `92.

Di event pembukaan Sirkuit Sentul International, saya merasakan kesan paling rindah. Saya juara pertama di hadapan Presiden Soeharto yang beliau menonton saat saya melawan BMW yang dikemudikan Richard Wuisan. Saya juara pertama!

Toyota Team Indonesia selalu terdepan sejak tahun 90an

Kemudian saya diberi kepercayaan lebih tinggi lagi saat itu oleh TTI, yakni menggunakan mobil Toyota Corolla group A 1600. Saya turun di  Asian Touring Car, pesertanya dari 5 negara. Alhamdulillah, saya juara pertama, kedua dari thailand dan ketiga dari Singapura.

Itu balapan yang sangat membanggakan, bisa juara di kelompok 5 negara yang cukup berpengalaman.

Di 1995, saya dipercayakan lagi oleh TTI  yang dipimpin alm. Pak Memet memakai mobil Great Corolla  type Super Touring  2000cc dan saya juara di kelas. Kebanggaan saya menggunakan mobil tersebut karena mesinnya yang digunakan juara BTCC (British Touring Car Championship) Inggris sampai dengan `97.

Memet Djumhana diantara Jimmy dan Gerhard Lukita

Terakhir, saya juara Supercar Indonesia Open 1998 di sirkuit Sentul, sebelum akhirnya TTI vakum karena krisis moneter. Saya belum pernah balapan di luar negeri, tetapi pernah disponsorin TTI meninjau balap di Thailand.

Sampai dengan 1998, TTI diperkuat 3 pembalap yakni saya dan Tomy Santosa dengan Toyota Great Corolla di kelas Super Touring 2000 dan Jimmy Lukita dengan Great Corolla di Super Touring 1600.

Jimmy Lukita, Pembalap Mobil TTI 1992-1998 :

"Pak Memet secara personal orangnya perhatian. Demikian juga sebagai team manager, beliau sangat memperhatikan detail sehingga tim balap bisa berpartisipasi dengan lancar.

Pertama balap bersama TTI, saya pakai Toyota Starlet, kemudian Corolla GTI dan Great Corolla. Puji Tuhan banyak prestasi saya persembahkan bersama TTI yang dipimpin Pak Memet Djumhana

Jimmy Lukita. Eh, tangan kanan ngapain tuh?

Dulu Amiaw kan sebagai mekanik TTI, lalu Amiaw mengajukan saya untuk bergabung setelah saya dibawa ketemu dengan Pak Memet.  
Dulu TTI ada coach pembalap TRD Jepang, namanya Mizaki.

Prestasi Jimluk bersama TTI:

-Juara umum group N 1300 cc 1993, Juara 1 South East Asia Touring Car 1995 Class 1600 cc, Juara 2 Prassert (Thailand) Honda Mugen serta
Juara 3 Danny Stacy  Chau (Hongkong) Honda Mugen.

-Juara 1 Enduro Race berpasangan dengan Indra Saksono.

James Sanger, Peslalom TTI, 2008-2010 :

"Pak Memet Djumhana orangnya sangat baik, bijaksana, tenang dan ahli strategi ketika masih menangani tim langsung. Oh iya, satu lagi : sosok sederhana. Waktu di TTI, saya memakai Toyota Yaris.

James Sanger, Pak Memet ahli strategi balap

Bagaimana ceritanya saya bisa join dengan TTI? Yang saya ingat, secara tidak direncanakan saya ke kantor TTI yang masih di Kranggan, karena saya memang kenal baik dengan beliau.

Ketemu Pak Memet yang sangat friendly. Setelah ngobrol ngalor ngidul, akhirnya diminta tanda tangan kontrak tahun 2008 bersama TTI.

Haridarma Manoppo, Pembalap Mobil 2004-2008, 2016-sekarang :

"Pak Memet Djumhana merupakan sosok pemimpin tim balap yang sangat andal dan pintar dalam membangun sebuah tim balap profesional.

Pak Memet ahli strategi di balap, dalam artian selalu punya cara bagaimana membangun sebuah brand image dari tim balap, bagaimana membangun sebuah kepercayaan dari para sponsor, dan bagaimana berbicara di publik atau media.

Haridarma Manoppo, Pak Memet berandil besar dalam karier balapnya

Beliau juga punya andil besar dalam karier balap saya, berkat beliau saya bisa gabung di TTI sejak 2004 dan belajar banyak termasuk dalam hal peningkatan kemampuan saya sebagai pembalap.

Harapannya tentu Fitra (Dimitri Fitra Ditama manajer operasional TTI dan putra ketiga Pak Memet) dapat menggantikan sosok Pak Memet.

Selaini tu, harapan gue, TTI bisa melanjutkan cita-cita Pak Memet dalam membangun TTI sebagai tim juara. 

Anjasara Wahyu, Peslalom TTI, 2014-sekarang : 

"Pak Memet adalah orang baik, santai tapi tegas jika ingin menyampaikan sesuatu. Gak pernah marah. Selama saya slalom di TTI di bawah bimbingan beliau, jika dibandingkan ilmu balap sama ilmu hidup, saya lebih banyak dapat ilmu hidup.

Anjasara Wahyu, dapat pelajaran ilmu hidup dari Pak Memet

Saya gabung di TTI tahun 2014. Saya pernah kena diskualifikasi mengenai knalpot, tapi TTI yang kasih dukungan moril. Akhirnya 2013 akhir, saya coba ngelamar ke TTI. Kebetulan saya gak punya tim pada tahun itu, akhirnya 2014 bisa join dengan TTI.

Harapan ke depannya, pastinya ingin mengharumkan TTI, baik di Indonesia maupun luar negeri. Semoga TTI bisa semakin besar dengan program-program yang akan dijalankan ke depannya. Tentunya harus didukung dengan rekan media hebat seperti om budi." (bs) 

 

 

TERKINI
Suzuki Motor Corporation Memperkuat Posisi Global dengan Peningkatan Produksi dan Penjualan Aveta SVR 180, Motor Bebek Super yang Bertenaga Buas, MX King 150 Auto Minder! Simak Tata Cara Ngecek NRKB STNK Secara Offline di Samsat Segini Estimasi Biaya Servis CVT Motor Matic di Bengkel Resmi Suzuki