Jum'at, 16/07/2021 20:50 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Dari mata pembalap wanita Tasa Ayu Saputri, cabang olahraga IMI yaitu drag race adalah cabang balap yang affordable (terjangkau). Hal ini karena biaya untuk membangun mobil drag cukup terjangkau alias tidak terlalu mahal.
Maka itu, belakangan ini banyak kalangan yang melirik ajang balap jarak pendek tersebut. Mulai dari perorangan sampai kalangan komunitas, melirik drag race.
Dikatakan Tasa, salah satu hal yang membuat terjangkau karena biaya yang dikeluarkan tidak menguras kantong begitu dalam. Dalam kondisi standar pun untuk mobil ada kelasnya di drag race.
"Banyak banget komunitas mobil yang otomatis suka drag race. Karena spesifikasi mobil apa aja bisa ikutan gitu, ga harus mahal dan ga banyak modalnya untuk bisa balap drag race," terang Tasa kepada mobilinanews.
Bajaj Menggebrak Pasar dengan Peluncuran Pulsar NS400, Jadi Produk dengan Ukuran Terbesar
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya
Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024
Ditambah lagi, pada ajang drag, banyak kelas yang diperlombakan. Mulai kelas 19 detik sampai kelas Free For All (FFA), semua mobil bisa berpartisipasi.
Drag race bisa diikuti semua kalangan. Sementara untuk budget yang harus dipersiapkan mulai Rp 5 jutaan. Hal tersebut kembali lagi pada penggunaan komponen yang tidak terlalu branded.
"Drag race itu kelasnya juga banyak, ada kelas yang mobil-mobil standar aja bisa ikutan. Jadi siapa yang engga tertarik sih kalo kaya gitu. Selain kecintaan sama otomotif pasti ada kepuasan tersendiri bisa ikutan drag race di Sirkuit Sentul," tambah Tasa.
Fenomena ini juga yang dijalankan beberapa komunitas, salah satunya komunitas AvanzaXenia Indonesia Club (AXIC) yang sempat turun di event Drag Fest dan berhasil menggondol trofi kemenanganjuara. (hf)