F1 2021 : Buntut Tubrukan Karambol di Hungaria, Haruskah Ada Ganti Rugi?

Rabu, 04/08/2021 23:42 WIB

mobilinanews (Hungaria) - Lewis Hamilton menyebabkan Max Verstappen kecelakaan dan nyaris mati di Silverstone. Hamilton hanya dihukum penalti 10 detik.

Dua minggu kemudian, Valtteri Bottas sebabkan 9 mobil saling tubruk di Hungaria. Hukuman Bottas hanya grid penalti. Red Bull dan Ferrari pun gerah.

Dari dua kasus yang disebaban driver Mercedes itu, tim Red Bull Honda yang paling apes. Bukan hanya pin yang hilang banyak, tapi duit mereka juga terbuang percuma. 

Mesin Verstappen yang dipakai di Silverstone harus dikirim ke pabrik Honda di Jepang. Hanya untuk memastikan mesinnya masih bisa digunakan atau tidak. Untuk perbaikan dan ganti spare parts, tim Austria ini mengklaimm habis 1,8 juta USD.

Di Hungaria, dua RB16B milik Verstappen dan Sergio Perez juga hancur-hancuran akibat tubrukan karambol tadi. Jutaan dolar lagi harus dikeluarkan. Bakal lebih besar jika mesin Verstappen nantinya benar-benar tak lagi bisa dipakai setelah dua kali ditubruk. 

"Benar-benar brutal. Pengeluaran sebesar itu sangat buruk dampaknya dalam aturan budget cap (pembatasan anggaran) tahun ini. FIA harus perhatikan hal ini," keluh Team Principal Red Bull Honda Christian Horner.

Ia pun dapat dukungan tim Ferrari. Pasalnya, pabrikan Italia ini juga rasakan dampak finansial yang besar akibat kasus Hungaria. Charles Leclerc ikut jadi korban. Mobilnya dihajar kencang oleh Lance Stroll (Aston Martin).

Stroll sendiri tak bisa berbuat apa-apa karena ia menghindari chaos di depannya yang muncul akibat ulah Bottas yang telat negerem masuk tikungan dan menyundul Lando Norris (McLaren) dan selanjutnya melibatkan 9 mobil.

Team Principal Ferrari Mattia Binotto memastikan mesin mobil Leclerc rusak parah dan tak bisa diperbaiki. Artinya bukan hanya puluhan juta dolar yang terbuang, tapi Leclerc juga terancam grid penalty pada race berikutnya saat ia harus ganti mesin di luar jadwal.

Dengan keterbatasan anggaran saat ini, menurutnya harus ada antisipasi agar kasus seperti ini bisa dihindari. Hukuman yang diterima penyebab kecelakaan dengan dampak pada korbannya sangat tak sebanding.

"Ini tentu tak bisa dipolisikan. Saya kira perlu dipertimbangakn hukuman ganti rugi bagi tim yang pembalapnya menyebabkan kecelakaan," kata Binotto.

Ide itu langsung disambut Horner. Ada kemungkinan mereka akan ajak tim lain untuk meminta FIA berlakukan aturan itu.

"Itu akan membuat pengemudi bertanggung jawab," imbuh Binotto.

Sebagai korban Binotto punya hak bikin usul demikian. Masalahnya, akan seperti apa sebuah balapan jika para pembalapnya serba hati-hati. FIA tentu ogah jika event-nya tak lagi disukai penonton. (rnp)

 

 

 

TERKINI
Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya NETA Raih Penghargaan `Favourite Car Brand Launch` Untuk NETA V-II di PEVS 2024 MMKSI Relokasi Diler Mitsubishi Motors SUN Malang Kota, Lebih Lengkap dan Nyaman "King Umar" Pembalap Terbaik Indonesia di TCR Asia Series 2024 Round 1 Sepang Malaysia, Ini Sederet Prestasinya