Rabu, 18/08/2021 13:33 WIB
mobilinanews (Inggris) - Kompetisi boleh libur. Tapi rumor di F1 tetap saja panas. Khususnya soal masa depan Valtteri Bottas di tim Mercedes.
Sejak awal musim hingga saat ini, posisi driver Finlandia itu terancam diganti pembalap muda George Russell, akademika Mercedes yang selama ini dititipkan di tim Williams.
Sedemikian santernya isu itu hingga Bottas pun dikabarkan akan merapat ke tim Alfa Romeo untuk satu seat untuk musim depan. Alternatif lain adalah tukar tempat dengan Russell, yang artinya balik kandang ke tim lamanya : Williams.
Belakangan, sejumlah media Eropa munculkan gosip baru. Bottas merapat ke tim Red Bull yang notabene saingan utama Mercedes saat ini.
Wuling Resmi Membuka Pemesanan Cloud EV di Ajang Periklindo Electric Vehicle Show 2024
Mitsubishi Fuso Mensupport Jambore Canter Mania di Jambi, Solidaritas Tiada Batas!
PEVS 2024: Dukung Percepatan Transisi Kendaraan Listrik di Indonesia
Kebetulan, Red Bull pun belum putuskan apakah perpanjang kontrak Sergio Perez atau tidak untuk musim 2022. Yang jelas, posisinya yang hanya punya kontrak hingga akhir 2021 sama sekali belum aman.
Para petinggi Red Bull Racing belum puas dengan kinerja Perez dalam rangka membantu Max Verstappen di lintasan.
"Ia belum sedekat Max seperti harapan. Kadang dekat kadang tidak. Tidak konsisten," kata Helmut Marko, konsultan senior Red Bull Racing.
Para teknisi, kata Marko, telah membedah perbandingan data antara Verstappen dengan Perez. Kesimpulannya, tim tidak happy karena driver asal Meksiko itu belum tampil seperti harapan.
Ia gunakan set up mobil milik Verstappen dan kemudian memilih pakai setingannnya sendiri, tapi tetap saja tak seperti harapan.
Marko tak menutup kemungkinan rotasi pembalap musim depan untuk mendapatkan pasangan terbaik buat Verstappen.
"Kami punya beberapa nama. Saya tak mau sebut siapa saja," tandas Marko.
Apakah Bottas termasuk di dalamnya seperti isu yang beredar?
"Yang pasti prioritas kami adalah mempertahankan line up musim ini. Baik di tim Red Bull maupun Alpha Tauri. Jika ada perubahan mungkin diumumkan pada GP Belgia atau Belanda," sebut Marko.
Menghadapi Mercedes dan Lewis Hamilton, tentu Red Bull tak bisa kesampingkan kehadiran Bottas. Selain punya skill dan kecepatan, Bottas juga dikenal setia pada tugas sebagai driver kedua seperti ia tunjukkan sejak 2017 jadi team mate Hamilton.
Di sisi lain, Bottas yang akan tinggalkan Mercedes dengan hati yang terluka pastinya punya data dan pengalaman untuk membongkar informasi yang dibutuhkan Red Bull soal Mercedes.
Tapi, pada perspektif berbeda, langkah Bottas merapat ke tim Red Bull bisa saja sekadar gertakan buat Mercedes.
Ini yang diharapkan mereka agar Toto Wolff selaku bos tim Mercedes tetap pertahankan Bottas. Terlebih lagi Hamilton pun selalu bela Bottas dan ia inginkan tetap bersama.
Bukan itu saja. Jika Bottas berduet dengan Verstappen tentu saja berbahaya bagi pasangan Hamilton - Russell.
Langkah Bottas merapat ke Red Bull memang masih berupa rumor. Dan, buat Perez, itu sekaligus peringatan untuk berjuang pertahankan kursi di Red Bull.
Paroh kedua kompetisi F1 2021 menggeliat lagi akhir Agustus ini di GP Belgia. Selanjutnya belok ke GP Belanda, home race Verstappen.
Siapa yang akan menggantikan siapa? (rnp)