Balapan di Sirkuit Tersulit, Pegokart Kanaka Gusasi Dapat Pengalaman Kelas Dunia Sangat Berharga!

Minggu, 22/08/2021 02:49 WIB

mobilinanews (Italia) - Bagi pegokart belia Kanaka Azarel Gusasi (13 tahun), bisa mengikuti ajang FIA CIK Karting Academy Trophy di Eropa merupakan pengalaman kelas dunia yang sangat berharga.

Bayangkan saja, Kanaka yang mewakili Indonesia setelah berhasil menjadi juara nasional kelas Mini tahun 2019 lalu, harus berkompetisi dengan 51 pegokart terbaik dari 50 negara.

Maka, bisa lolos ke fase final saja sudah merupakan prestasi tersendiri. Seperti yang dicapai pada putaran 1 FIA CIK Karting Academy Trophy di Prokart Circuit Wackersdorf, Jerman minggu ketiga Juni lalu. 

Saat itu, pegokart yang baru menerima anugerah sebagai atlet berprestasi dari Ketua DPRD DKI Jakarta, H. Prasetyo Edi Marsudi berhasil lolos ke final bersama 33 pegokart lainnya dan secara gemilang bisa finish di urutan 23.

Berbekal hasil menjanjikan dan membanggakan tersebut, Kanaka yang selalu dikawal sang ayah Andre Gusasi kali ini berangkat ke Italia untuk mengikuti putaran 2 FIA CIK Karting Academy Trophy di Adria International Raceway.

Berbeda dengan di Wackersdorf, Adria International Raceway dikenal sebagai salah satu sirkuit gokart tersulit di dunia. Hampir bisa dipastikan, yang tidak terbiasa atau kurang familiar di sini, akan mengalami kesulitan. 

Di sirkuit dengan panjang 2,702 km terletak di wilayah Veneto di Italia Utara pun Kanaka mengalami hal yang sama. "Awal mencoba sirkuit di Adria, Kanaka langsung mengalami melintir dan out," ungkap Andre Gusasi kepada mobilinanews.

Andre yang juga bertindak sebagai manajer pribadi Kanaka menyebutkan bahwa putra keduanya tersebut seperti halnya putaran 1 di Jerman, yang bisa cepat melakukan adaptasi dengan karakter sirkuit di Eropa. 

Hal itu diperlihatkan pada sesi Heat dan 2 kali Pre Kualifikasi di mana Kanaka mulai oke dengan capaian waktu yang membaik. 

"Tapi saat QTT pakai ban baru malah kendor. Start posisi 20, Kanaka sempat gila gilaan maju sampai urutan 13 lalu mundur lagi ke posisi 20 dari 24 starter," terang Andre.

Lalu, pada sesi Heat sebelum final race, Kanaka kembali start dari posisi 20 dengan tampil agresif dan sempat masuk 10 besar.

"Namun sejurus kemudian, Kanaka sempat menyundul pegokart yang hendak diovertake mengakibatkan gokartnya melintir barengan dengan pegokart Korea dan Norwegia. Akibatnya, dia gagal lolos ke sesi Final," lanjut Andre.

Kegagalan yang biasa dalam sebuah race. Apalagi dalam balapan berlaku istilah anything can be happen. 

Kanaka pun sudah melupakan Adria International Raceway, dan bersiap menyongsong putaran 3 FIA CIK Karting Academy Trophy 2021 yang akan berlangsung di Swedia, 4-6 September 2021. 

Wah, sebentar lagi dong. (bs)

TERKINI
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik FIF Raup Laba Bersih Rp1,1 Triliun, Naik 16,5 Persen di Kuartal I 2024 PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan