Final Kejurnas IRRC Binuang 2015 : Strategi Kejar Lawan Di Trek Lurus

Sabtu, 21/11/2015 21:56 WIB

mobilinanews (Binuang, Banjarmasin) – Dalam seri penutup Indonesia Road Race Championship (IRRC) 2015 yang berlangsung di Sirkuit Balipat Binuang, Banjarmasin Kalimantan Selatan, banyak pebalap yang mengaku kesulitan melibas lawan di tikungan. Salah satu penyebabnya dikarenakan trek sejauh 1,8 km ini baru saja selesai diaspal 1 bulan lalu yang membuat kondisi trek banyak terdapat pasir halus.

Pada sesi latihan, hampir semua pebalap yang akan berlaga di kompetisi sebenarnya besok (22/11) mengalami kecelakaan khususnya di tikungan. Perihal aspal baru merupakan hal yang baik, namun jika tidak berhati-hati pebalap siap-siap terpeleset.

“Kemarin saat sesi latihan dimulai, memang banyak pebalap yang terjatuh namun hari ini (21/11) sudah jauh tereleminir. Harapannya besok trek lebih bersih dari material pasir, karena pelaksana maupun pengelola sirkuit langsung melakukan pembersihan,” ujar Supriyanto, Manager Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) kepada mobilinanews.

Hal senada juga diungkap oleh beberapa pebalap yang bersiap berlaga besok. Irwan Ardiansyah berujar ada baiknya penyelenggara benar-benar mempersiapkan kondisi trek dalam keadaan yang baik. “Saya di sesi latihan sempat mengalami 4 kali jatuh. Dalam kondisi sirkuit seperti ini saya lebih baik bermain aman dan tidak ngoyo menyusul balap di tikungan,” papar Adrian.

Sebagai langkah antisipasi, beberapa manager balap sepakatmengedepankan siasat bermain safety dan mengoptimalkan trek lurus sebagai saat yang tepat untuk gaspol. “Karena tikungan memiliki potensi celaka cukup besar karena racing line yang sempit, rata-rata hanya seukuran setengah meter, maka strategi kejar lawan yang tepat ya di trek lurus. Lepas R terakhir pebalap harus menggeber motor dan memanfaatkan momen trek lurus untuk melibas pesaing-pesaingnya,” ungkap Manager Tim Trijaya.

Sedangkan menurut kepala mekanik tim Trijaya, Haris Sakti Meletiz, setelan mesin harus ideal untuk ngegas di trek lurus namun tidak berlebih karena bisa berbahaya di tikungan jika pebalap kurang mahir mengantisipasi trek yang berpasir. Dipertarungan sebenarnya yang berlangsung besok, tidak kurang dari 47 pebalap Yamaha yang turun di 6 kelas yang dipertandingkan, harus bersiap berjibaku di trek lurus karena hampir semua pebalap menerapkan strategi yang sama.

Konon katanya, selain disebabkan pasir yang membuat peserta ngesot, ada factor X seperti adanya gangguan “orang gaib” yang merasa terganggu. Bener gak ya?

10

Gaspol selepas R14  adalah satu-satunya peluang

TERKINI
GT Radial Dukung Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi di Harapan Indah Bekasi Esok Chery dan Revolusi Produk di Beijing Auto Show 2024, Ada TIGGO 9 PHEV! Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024 Kualitas dan Penjualan Ngejreng, GAC Aion Jadi Mobil Listrik Terbaik di Dunia