MotoGP 2021 San Marino: Pecco dan El Diablo Sama-Sama Takut Hujan, Skenario Fight 1 Lawan 1

Minggu, 19/09/2021 16:56 WIB

mobilinanews (San Marino) - BMKG-nya Italia memprediksi hujan saat race GP San Marino, Minggu (19-9-2021) malam ini WIB. Dua rider yang bersaing di papan atas klasemen, Francesco `Pecco" Bagnaia dan Fabio `El Diablo` Quartararo, sama-sama ingin ramalan cuaca itu meleset dan fight 1 lawan 1.

Biasanya Ducati kuat di trek basah. Tapi, khusus di San Marino,  local hero Pecco justru ingin balapan di lintasan kering. Ia yakin DesmosediciGP21-nya punya kemampuan bersaing berebut P1, terlebih akan mulai start dari pole position. Race pace yang ia uji di sesi latihan juga menunjukkan data stabiltas motornya untuk konsisten selama 27 laps.

"Saya tahu di lintasan basah kami punya lebih banyak peluang. Tetapi juga lebih kritis dan riskan karena sangat mudah membuat kesalahan," kata Pecco yang pekan lalu baru saja meraih kemenangan perdana di kelas primer pada GP Aragon, dan euforianya menjalar ke Misano.

Targetnya sudah pasti juara. Tak ada kata lain.

"Tertinggal 53 poin masih sangat banyak. Saya harus terus  berjuang memangkas poin Fabio, sebanyak yang bisa dilakukan," tegasnya.

Quartararo pun ingin main kering, terlebih karena saat uji coba trek basah di FP2 ia hanya mampu tercepat ke-18 alias di luar zona poin. Dan, seperti biasanya, tak ada cerita Yamaha M1 berkuasa di wet race. El Diablo pun begitu. Jika benar-benar hujan maka satu-satunya hal yang bisa ia lakukan hanyalah melihat situasi, bagaimana dan apa yang harus dilakukan.

Ia berharap lintasan kering meski itu juga tak akan mudah karena ia dikelilingi 4 joki Ducati di Grup 5 Besar starter. Pecco dan Jack Miller di P1 dan 2, plus dua joki Pramac Ducati di P4 dan 5.

"Saya kira kuncinya selepas start. Saya masih di front row dan punya kesempatan langsung menyodok ke depan. Selepas beberapa tikungan awal baru memikirkan taktik berikutnya. Ini bukan masalah saya dengan Pecco. Ini masalah saya sendiri, bagaimana menyikapi situasi. Saya tak boleh gegabah karena race sangat panjang, 27 laps," kata rider asal Prancis itu.

Lewat preview-nya dalam rilis Yamaha, terkesan taktik awal Quartararo adalah memaksakan diri mengambil alih posisi terdepan selepas start, atau minimal menyalip  Miller agar berada langsung di belakang Bagnaia. Pertama hal itu untuk menghindari kemungkinan direcoki pembesut Ducati lainnya.

Tahap berikutnya, nempel di belakang Pecco adalah cara terbaik untuk menghemat tenaga dan ban, sembari menunggu kesempatan fight di beberapa lap akhir. Duel 1 lawan 1. Sebuah pendekatan konservatif, seperti pekan lalu dilakukan Marc Marquez atas Pecco di Aragon.

"Seperti biasa tentu saya fight 100% untuk hasil maksimal. Tapi, jika situasinya berbeda maka saya harus bertindak cerdas sepajang balapan karena selepas ini masih ada 4 race hingga seri terakhir," ucap Quartararo yang musim ini memang lebih bijak memenej keunggulan poinnya dibandingkan tahun lalu.

Keunggulan 53 poin membuatnya punya alternatif strategi untuk menyerang atau bermain aman. Sebaliknya dengan Pecco yang harus menang mutllak agar tetap berada di jalur perebutan gelar. Target yang sekaligus jadi beban ersendiri, pastinya juga punya resiko tersendiri.

Dan, tentu saja, semua skenario itu buyar jika hujan mengguyur Misano. (rnp)

 

 

TERKINI
WahanaArtha Ritelindo Rayakan Hardiknas dengan Program dan Promo Spesial GIIAS 2024: Dorongan Konsisten untuk Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Bocor, Motor Listrik TVS iQube Terbaru Akan Rilis Dengan Harga Rp 50 Jutaan, Berikut Spesifikasi Lengkapnya! Eshark Rok Cup 2024 : Rafie Farhan Siddiq Rebut Trofi Juara 2 Entry Level, Sebelumnya Hanya Juara 5