Minggu, 19/09/2021 18:55 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Relaksasi PPnBM 100% untuk mobil di bawah1500 cc dengan kandungan lokal 70%, telah dimulai sejak Maret 2021, dan terus diperpanjang hingga Desember 2021. Kebijakan ini sangat menstimulus geliat industri otomotif di Tanah Air.
Meskipun demikian, tak berarti semua brand otomotif, yang ketiban rezeki PPnBM lancar-lancar saja dalam mengeksekusinya. Banyaknya permintaan, sementara produksi mobil yang terbatas membuat antrian inden mobil yang kena PPnBM harus terjadi. Semua brand mengalaminya. Demikian pun Suzuki.
Berkaitan dengan ini, Assistant to Department Head Sales 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Sukma Dewi mengakui PPnBM menggairahkan daya beli masyarakat terhadap mobil. Tapi mereka harus mengejar produksi agar waktu anti atau inden mobil tidak lama untuk memenuhi permintaan konsumen.
"Memang diawal-awal Suzuki sempat keteteran karena unitnya sempat harus menunggu atau inden. Tapi kami berusaha mengejar dengan menaikan jumlah produksi di pabrik," kata Sukma Dewi pada saat berbincang dengan Wartawan FORWOT beberapa hari lalu.
Kualitas dan Penjualan Ngejreng, GAC Aion Jadi Mobil Listrik Terbaik di Dunia
Penjualan Mobil Honda Meningkat 19 Persen Pada Maret 2024, Peningkatan Penjualan Periode Lebaran
Momen Lebaran, Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Meningkat, Wuling dan Chery Jadi Terlaris
Ia menjelaskan sebenarnya mereka bisa menaikan produksi lebih tinggi untuk memenuhi permintaan itu. Tapi kendalanya ada pada banyak pihak seperti suplayer, vendor-vendor part dan lainnya, karena menggunakan part yang sangat banyak. Namun saat ini, mereka sudah bisa megendalikan suplay dengan baik.
"Untuk sekarang inden kita sudah kita menage dengan baik, dengan komunikasi dengan dealer dan produksi kita tingkatkan maksimal 10-15% di setiap bulannya," ungkapnya.
Berkaitan dengan PPnBM 100%, Suzuki juga mengapresiasi pemerintah karena sangat membantu meningkatkan penjualan mobil di Indonesia, yang sempat anjok cukup dalam pada tahun 2020.
"Untuk perpanjangan PPnBM 100%, kami mengapresiasi lagkah pemerintah untuk meberikan insentif bagi dunia otomotif. Kebijakan ini memang terbukti mendongkrak kinerja di dunia otomotif, sebagai salah satu penggerak ekonomi di Indonesia," tukas Sukma Dewi. (elk)