Selasa, 05/10/2021 00:03 WIB
mobilinanews (Amerika Serikat) - Tinggal 3 seri balapan MotoGP untuk penentuan gelar juara dunia 2021. Peluang Francesco `Pecco` Bagnaia semakin sulit akibat gagal mengalahkan Fabio Quartararo di GP AS. Tapi, Pecco - sapaan akrabnya - tak khawatir soal itu dan bergairah songsong seri Misano 2 di home race.
Start dari posisi pole, Pecco bergerak buruk di garis start. Langsung disalip Marc Marquez dan Quartararo menuju T1. Berikutnya lebih buruk lagi, disalip 4 pembalap lainnya, termasuk rekan setim di Ducati, Jack Miller.
Rupanya ban belakang Desmosedici GP21-nya belum cukup hangat untuk meluncur dari garis start. Ia kehilangan grip. Baru beberapa lap kemudian ban belakang itu siap diajak tarung dan menyalip ulang para penyalipnya dengan agresif.
Terkecuali Miller yang dengan ikhlas membiarkan rekan setimnya lewat dengan mudah karena sadar Pecco lebih butuh poin ketimbang dirinya.
Bajaj Menggebrak Pasar dengan Peluncuran Pulsar NS400, Jadi Produk dengan Ukuran Terbesar
PEVS 2024 : 250 Pengunjung Menjajal Langsung Motor Listrik Honda dan Mengaku Puas
GIIAS 2024 Jadi Pameran Terbesar, Ada 11 Hall Untuk Show Kendaraan Hingga Aftermarket
"Saya harus berterima kasih kepada Jack, membuka jalan buat saya lewat dengan mudah," kata Pecco lewat rilis tim Ducati.
Sayangnya, waktunya sudah banyak terbuang sejak pengejaran dari urutan 7. Saat berada di urutan 3, waktunya sudah cukup jauh dari Quartararo dan Marquez.
"Mereka punya race pace lebih baik. P3 adalah hasil maksimal yang bisa diraih, dan podium ini tetap membanggakan karena diraih pada trek yang selama ini bermasalah buat Ducati," ujar Bagnaia.
Mendapat kelebihan 4 poin di Austin, membuat Quartararo kini memimpin klasemen dengan marjin 52 poin atas Pecco di klasemen sementara.
Dengan hanya 3 race sisa bisa dikatakan satu tangan Quartararo sudah menggemgam trofi 2021. Satu tangan lainnya masih dipegang bersama dengan Pecco, namun dengan catatan Quartararo pegang dengan 3 jari sementara Pecco dengan 2 jari saja.
Artinya, posisi lawan jauh lebih kuat ketimbang Pecco. Bahkan, Quartararo berpotensi kunci gelar di Misano 2 pada 24 Oktober mendatang.
"Ya, perburuan gelar memang semakin sulit. Tapi, saya sama sekali tak khawatirkan itu. Di Misano 2 saya akan berjuang untuk tampil seperti di Misano 1. Yang pasti kami tak akan menyerah sepanjang masih ada celah yang bisa diperjuangkan," tegas Pecco.
Istirahat panjang sebelaum Misano 2 tak akan Pecco pakai berleha-leha, tapi mempersiapkan fisik dan asah skill untuk modal tarung ulang di Misano. Di Misano 1, ia tampil jadi juara dengan Quartararo finisher kedua.
Satu-satunya jalan agar masih punya peluang berebut gelar adalah Pecco harus kalahkan Quartararo di Misano 2. Setelah itu baru memikirkan dua race lanjutan di Portimao dan Valencia.
Artinya, kemenangan di Miano 2 tak membuat peluangnya meraih trofi semakin mudah. Itu hanya menunda lawannya mengunci gelar 2021. Kecuali jika ia bisa menang banyak poin dari Quartararo.
Di sisi lain, Quartararo pun berambisi pastikan gelar di Misano2 tanpa harus menunggu seri Portimao dan Valencia. Ia hanya butuh finish di depan Pecco untuk pastikan gelar 2021. (rnp)