Minggu, 24/10/2021 13:43 WIB
mobilinanews (AS) - Teriknya matahari Texas, AS, sekitar 31 derajat celcius tak sepanas persaingan Lewis Hamilton versus Max Verstappen. Mereka hanya selisih 6 poin dalam 6 sisa race 2021. Dan, ini kali ke-6 musim ini mereka start bareng dari front row.
Di awal musim tercatat dua kali Hamilton mengalah kepada Verstappen di T1 untuk hindari crash. Tapi, belakangan saat gelar dunianya terancam, driver Mercedes itu mulai agresif. Ia main menyerang, melayani gaya balap Verstappen yang memang sejak awal main hajar begitu ada celah terbuka meski sedikit.
Pada race GP AS di COTA, Minggu (25-10-2021) waktu AS atau Senin (26/10) subuh WIB, Verstappen akan start dari pole position sedangkan Hamilton di berangat dari sebelahnya.
Dari P3 persis di belakang Verstappen, ada rekan seteimnya, Sergio Perez, yang pastinya dimainkan untuk membantu rekannya.
OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara Kelas OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya
Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024
Komposisi itu memudahan Red Bull Honda membangun beberapa skenario di garis start untuk menguntungkan Verstappen dan di satu sisi untuk melemahkan Hamilton.
Pasti, ketiganya bakal bejek gas sedalamnya. Seperti sprint race sepanjang sekitar 250 untuk berebut masuk tikungan pertama.
Bagi Hamilton jelas tak mudah membagi pikiran antara menyerang Verstappen secepatnya dan di saat sama juga harus waspada terhadap gempuran Perez. Situasi krusial yang berpotensi mengulangi crash dengan Verstappen.
Lebih jauh lagi, potensi crash dengan Perez juga terbuka terlebih jika itu masuk dalam salah satu bagian yang direncanakan Red Bull Honda. Bahaya bagi Hamilton, jika ia bisa disalip Perez di lap awal.
Driver Meksiko itu pasti akan menhannya selama mungkin untuk memberi kesempatan Verstappen menjauh di depan.
Sebagai pembalap yang lebih berpengalamn dengan memegang 7 kali juara dunia F1, Hamilton sadar dengan semua kemungkinan di garis start esok.
Tapi, dalam sesi jumpa pers usai kualifikasi, ia tegaskan kalau posisinya yang dijepit 2 driver Red Bull bukanlah masalah hidup dan mati.
"Justru ini buatku sebagai tantangan yang menarik. Banyak penonton yang hadir dan berharap balapan hebat dan saya harap bisa kami sajikan. Penting untuk menguasai tikungan pertama, tapi tak berarti itu akan menentukan kemenangan," kata Hamilton.
"Yang pasti, seperti biasanya, saya akan fight sekeras yang bisa saya lakukan untuk meraih kemenangan," tegas hamilton yang memang harus menang di COTA untuk mengambil alih lagi puncak klasemen.
Di kesempatan sama, Verstappen malah heran kenapa media mempertanyakan kemungkinan crash di T1 karena hal seperti itu wajar dan sering terjadi di balapan.
Sebagai profesional, ia akan lakukan apa yang harus ia lakukan karena semua tindakan punya konsekuensi sendiri-sendiri.
"Sekarang kami akan start bareng lagi dari front row. Semua orang inginkan balapan yang hebat. Saya sebagai driver juga berharap hal yang sama," tegasnya.
Ptensi insiden menuju atau saat masuk T1 itu memang terbuka mengingat tensi persaingan yang memuncak. Kedua kandidat juara dunia ini sama-sama agresif dan berusaha keras mempertahankan setiap inci wilayah mereka di lintasan.
Tak ada istilah mengalah. Ini sudah diperlihatkan keduanya pada FP2 di Jumat lalu. Ada momen keduanya seolah balapan drga race di trek lurus COTA yang panjangnya 1,2 km. Hamilton yang berada di sisi dalam tampak mempet Verstappen ke luar jalur dan seterusnya punya keuntungan masuk T1.
Melihat polah lawan, saat itu Verstappen mengumpat kasar lewat radio di mobilnya.
"Ha! Stupid idiot," makinya sembari mengacungkan jari tengah (gestur yang sangat kasar) ke arah HamHamilton tentu saja menyanggah tuduhan ia memepet lawan.
"Saya tidak memepetnya. Ia sendiri yang bermanuver ke samping dan melebar. Kenapa begitu, silakan tanyakan dia," kata Hamilton.
Dan, Verstappen dengan enteng menjawab, "Saya sudah lupa bagaimana persisnya kejadian itu." (rnp)