F1 2021: Red Bull Honda Dianggap Unggul Teknis di Race Sisa, Mercedes Akui Tertekan

Selasa, 26/10/2021 20:08 WIB

mobilinanews (Austin) - Jika mengacu pada analisis dan hitungan teknis Masashi Yamamoto maka Max Verstappen hampir pasti menjadi juara dunia 2021, terlepas dari faktor nonteknis seperti tubrukan dan sebagainya. Terlebih lagi setelah kemenangan di GP Amerika Serikat.

Sebagai pemimpin proyek Honda di ajang F1, Yamamoto tentu paham betul di mana titik unggul mesinnya. Karena itu jelang GP AS di Austin ia tak berharap Red Bull bisa menang di sana. Buktinya ada bahwa Mercedes memang dominan di sana.

Peluang Verstappen, kata Yamamoto, justru sangat bagus di Meksiko dan Brasil karena race berlangsung di dataran tinggi.

Tinjauan teknis para pengamat pun mendukung teori Yamamoto bahwa pada dataran tinggi di mana udara semakin tipis dan kandungan oksigennya turun 25% dari normal, maka akan sangat jelas menguntungkan mesin Honda dibandingkan Mercedes.

Akan sangat rumit dan panjang untuk menjelaskan korelasinya. Tapi, secara singkat bisa digambarkan udara tipis itu mempengaruhi sistem pembakaran, kinerja turbo dan pada akhirnya berpengaruh pada daya serta keandalan mesin.

Faktor udara itu juga berpengaruh pada downforce mobil. Dan, lagi-lagi ini menguntungkan RB16B dibandingkan W12 karena rake besutan Red Bull lebih tinggi dari W12.

"Jika Max menang 3 kali saja (dari 6 race) maka ia akan raih gelar juara dunia pertamanya. Setelah Meksiko dan Brasil, peluang besar lainnya di Abu Dhabi," katanya sebelum GP AS.

Untuk seri Qatar dan Arab Saudi yang baru musim ini menghelat F1, Yamamoto berhitung 50:50 karena semua tim belum punya data apa pun soal trek.

Kini peluang Verstappen tentunya semakin besar karena justru juara di COTA yang tadinya sama sekali tak diperhitungkan.

Itu versi Yamamoto dan pengamat. Tentunya beda pula dengan versi Mercedes. Sang Team Principal, Toto Wolff, menyebutkan musim ini tak bisa lagi memprediksi balapan di depan berdasarkan sejarah dan statistik masa lalu.

Satu contoh nyata baru saja terjadi, bagaimana Verstappen berjaya di Austin yang dalam sejarahnya didominasi oleh Mercedes.

"Betul di Meksiko tradisi kami tak sekuat rival. Tapi, semuanya kini bisa berubah," yakin Toto Wolff.

Wolff mengakui situasi saat ini di klasemen pembalap maupun konstruktor membuat skuad Mercedes tertekan.

"Tapi, tekanan yang positif. Kami menikmatinya karena ini jadi tantangan bagi semua orang di bidangnya masing-masing. Masih ada 5 seri dan kami optimis bisa memenangi semuanya," tegas Wolff, yang seperti Yamamoto memang wajib membangun optimisme pada skuadnya.

Kalau selama ini Wolff bersilat lidah dengan Team Principal Red Bull Christian Horner, kini ia bertentangan dengan Yamamoto. Siapa yang benar akan terjawab pada raceday GP Meksiko pada 7 November mendatang dan lanjut di Brasil pada pekan berikutnya.

Yang pasti Verstappen unggul 12 poin atas Hamilton saat berkunjung ke Meksiko. Dan, jika acuannya adalah analisa Yamamoto, maka poin tersebut akan bertambah saat balapan geser ke Brasil. (rnp)

 

TERKINI
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya! Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 AC Mobil Tidak Dingin, Coba Lakukan 6 Cara Ini Agar Temperatur Suhu Dalam Mobil Tetap Stabil!