Selasa, 16/11/2021 00:09 WIB
mobilinanews (Bogor) - Pada Kejuaraan Nasional Sprint Rally 2021 putaran ketiga berlangsung akhir pekan kemarin (13-14/11-2021) di Stage Park Sentul, Bogor, Jawa Barat, juga mempertontonkan persaingan seru dan menarik di Kelas F.1.
Menurut salah satu pereli yang bertarung di kelas tersebut, Don Darmawan yang menggeber Suzuki Cultus, persaingan di kelas entry level ini begitu sengit.
Salah satunya terlihat dari torehan waktu dari masing-masing pereli pada kelas tersebut terpaut sangat tipis antara satu dan lainnya.
"Terkait persaingan di Kelas F.1 cukup bersaing waktu tempuhnya. Setiap pereli mencatatkan waktu yang dekat antara satu dan lainnya. Menurut saya hal ini menjadi salah satu barometer yang membuktikan semakin kompetitif kelas ini," jelas Don Darmawan kepada mobilinanews.
Rifat Sungkar Pilih Bintang "Bocah Ajaib" Barlean Menjadi Penerusnya, Mitsubishi Xpander AP4 Keramat Siap "Diwariskan"
Sprint Rally : Bang Tanto Balap Dengan 3 Ban, Tody Irsyad Tanpa Power Steering, Ayah Anak Sama Sama Naik Podium Ke-2
Borong 5 Trofi P1 di Kejurnas Sprint Rally 2024 Jembrana, H Putra Rizky: Alhamdulillah, Early Birthday Gift Dari Allah!
Sementara itu, bicara jalannya balapan Don Darmawan menjelaskan tidak begitu puas lantaran perjuangan yang dilakoni berujung antiklimaks.
"Hasil seri kemarin kurang memuaskan, karena saya sempat terhenti 20 meter menjelang garis finish di SS2. Seharusnya, saya bisa mengamankan waktu tersebut untuk nabung ke SS berikutnya. Tapi ya inilah rally, apapun bisa terjadi," terang Don Darmawan.
Meski begitu, ia tetap happy dengan suguhan lintasan Stage Park Sentul yang menghadirkan lay out memacu adrenalin. Terlebih kondisi lintasan pada seri Kejurnas ini sudah diperpanjang dari lay out sebelumnya.
"Secara keseluruhan kondisi track sangat baik setelah ada beberapa perbaikan dan penambahan jarak SS. Hanya saja kondisi paddock, karena sebelumnya hujan, jadi banyak lumpur dan mobil sulit masuk paddock. Di samping itu juga, saya ada masukan untuk tim RC, agar lebih teliti lagi untuk kamar hitung, agar tidak ada lagi kekeliruan input data," pungkas Don Darmawan. (sya)