Menurut Rifat, Sambungan Gravel dan Tarmac Lokasi Mobil Sean Terbang Cukup Berbahaya

Minggu, 28/11/2021 09:08 WIB

mobilinanews (Meikarta) – Putaran 4 Kejuaraan Nasional Sprint Rally 2021 yang berlangsung di Meikarta, Bekasi bergulir dengan persaingan seru sejak hari pertama, Sabtu (27/11/2021) kemarin.

Dua pasangan pereli yang menjadi pesaing utama Rifat Sungkar/M. Redwan yaitu Ryan Nirwan/Adi Indiarto dan H. Rihans Variza/Andy Rendy langsung menggenjot penampilan mereka sejak SS 1.

Rifat Sungkar, yang relatif aman di posisi puncak klasemen Kelas M1, mencoba bermain tenang. Di SS pertama Rifat belum mengeluarkan kemampuan penuh Mitsubishi Xpander AP4. 

Pereli andalan Mitsubishi Xpander Rally Team itu mencoba memetakan persaingan yang ada terlebih dahulu.

“Saya mungkin baru mengeluarkan 70%-80% kemampuan Xpander AP4,” ujar Rifat.

Di SS 1 catatan waktu ketiga pereli papan atas itu cukup rapat. Ryan Nirwan membukukan waktu 4 menit 08,17detik, sementara H. Rihan menorehkan 4:09,49 dan Rifat Sungkar sendiri meraih 4:09,22.

Selain ketiga pereli nasional yang bersaing meraih mahkota juara, Kelas M1 diramaikan pula oleh kehadiran duo pereli dari Tim Jagonya Ayam yaitu Sean Gelael dan pereli asal Portugal Nuno Pinto.

Kedua pereli tersebut cukup menyedot perhatian dan mampu menyaingi para pereli papan atas. Bahkan Sean Gelael, pembalap yang 5 tahun berlaga di arena F2 dan tahun ini berhasil raih runner up FIA World Endurance Championship, mampu bertengger di posisi teratas pada SS1.

“Sean Gelael tampil bagus, tapi dia kan tidak ikut bersaing dalam perebutan gelar, jadi saya tidak merisaukannya,” ucap Rifat. Iya, Sean turun hanya sebagai eksebishi.

Pada SS2 yang dimulai pada siang hari terjadi insiden kecelakaan yang cukup fatal menimpa Sean Gelael. Mobil Citroen C3 R5 yang dikendarainya sempat terbang, salto beberapa kali membuat mobilnya ringsek.

Untung saja Sean dan Bambang Soesatyo Ketua  IMI Pusat yang menjadi navigatornya tidak mengalami cedera apapun.

Lokasi Sean mengalami kecelakaan memang sempat menjadi sorotan para pereli. Pasalnya, area gravel (tanah liat) yang menjadi penghubung dengan trek aspal itu cukup berbahaya dengan kehadiran lumpur yang cukup dalam.

“Gravel di bagian itu memang cukup berbahaya, lintasannya bergelombang dan terdapat lumpur yang cukup dalam,” papar Rifat.

Di area itu pula Rifat sempat mengalami kendala. Mobilnya sempat mati akibat throttle sensor-nya bergeser gara-gara terbanting keras di area di mana Sean mengalami kecelakaan. Di SS2 ini Rifat mencatatkan waktu 4:24,45.

Menurut Rifat, karakter lintasan Meikarta kali ini terbilang kurang ideal. Keberadaan area gravel dengan permukaan bergelombang dan kehadiran lumpur menjadi rintangan yang cukup  membahayakan.

Di sisi lain, lintasan Meikarta yang baru ini membutuhkan perhitungan yang matang dalam pemilihan set up kendaraan. Lintasan aspalnya yang mulus sangat berlawanan dengan bagian gravel yang bergelombang.

Menghadapi SS 3-4 di Minggu (28/11/2021), Rifat Sungkar berjanji akan tampil lebih baik dan maksimal. Ia berusaha keras meraih gelar Juara Nasional di Kelas Umum.

“Persaingan di Kejuaraan Umum cukup ketat. Di kelas ini saya memang belum berada di posisi teratas namun masih ada peluang untuk menjadi pemenang,” ujar Rifat optimis. (bs)

TERKINI
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024 Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo