Weleh! Mercedes Ngeri Bayangkan Kemungkinan Taktik Kotor Verstappen di F1 2021 Abu Dhabi!

Selasa, 07/12/2021 01:01 WIB

mobilinanews (Arab Saudi) - Melihat agresivitas permainan Max Verstappen di GP Arab Saudi, kubu Mercedes kini semakin khawatir kalau penentuan gelar juara dunia 2021 ditentukan oleh sebuah tubrukan di seri pamungkas GP Abu Dhabi, UEA, pekan depan.

Cara menyerang Verstappen di Jeddah membuahkan beberapa penalti kontroversial. Persitiwa yang berkaitan dengan seri terakhir untuk menentukan gelar adalah kisah tubrukan kedunya di lap ke-37 kala mobil Hamilton menyundul buritan mobil Verstappen, menyebabkan sayap depan W12 hancur. Hamilton menuduh lawannya sengaja menjebaknya dengan injak rem dengan keras.

"Susah jika ada pembalap yang tidak menggunakan buku peraturan yang sama. Semua pembalap di sini balapan dengan peraturan yang ada, hanya satu orang yang tidak," ketus pembalap tim Mercedes itu merujuk Verstappen.

Serangan keras Verstappen diduga Hamilton adalah taktik yang sudah dipersiapkan. Sebab, jika terjadi tubrukan dan keduanya gagal mencapai finish maka pembalap Red Bull Honda itu yang diuntungkan karena sedang unggul 8 poin.

"Buat dia tak ada masalah jika hal itu terjadi," ucap Hamilton yang akhirnya finish P1 dan lawannya P2, membuat keduanya memiliki poin sama, 369,5 menuju seri Abu Dhabi.

Saking sebelnya dengan manuver lawan yang sangat berbahaya, Hamilton bahkan sempat mengumpat Verstappen dengan kata-kata kotor lewat radio. Ia sebut lawannya fu...ing crazy.

Sejak seri Brasil sebenarnya Hamilton sudah memprediksi kemungkinan penentuan gelar terjadi di seri terakhir. Hanya saja ia berharap perebutan gelar berjalan dengan cara bersih, bukan dengan strategi tabrakan karena taktik seperti itu pernah terjadi di kejuaraan dunia F1.

Kejadian terakhir antara Michael Schumacher dengan Jacques Villeneuve di Jere musim 1997. Schumacher yang sudah kalah kencang menubrukkan mobilnya ke Villeneuve, karena ia yang jadi juara dunia jika keduanya DNF. Schumacher lantas didiskualifikasi dan Villeneuve jadi juara dunia.  

"Saya selalu ingin jadi juara dengan cara yang bersih. Semoga ini yang akan terjadi," ucap Hamilton saat itu.

Bos Mercedes Toto Wolff juga mengkhawatrikan hal yang sama, bahwa gelar 2021 ditentukan dengan insiden tabrakan. Ia berharap FIA akan lebih cermat mengamati situasi balapan di Abu Dhabi.

"Belajar dari situasi di GP Arab Saudi, perlu bagi semua pihak untuk bertarung sesuai aturan," katanya.

Wajar kalau Hamilton dan Wolff was was dengan kemungkinan Verstappen gunakan taktik yang dianggap kotor, yakni sengaja menciptakan kecelakaan.

Sebab, jika itu terjadi dan keduanya gagal meraih poin maka Verstappen yang juara dunia. Sebab, musim ini ia memiliki jumlah kemenangan yang lebih banyak dibandingkan Hamilton, masing-masing 9 dan 8.

Jika kepepet memang bukan tak mungkin Verstappen akan lakukan hal itu. Tapi, jelas ia dan Red Bull tak bodoh dan harus hitung resikonya. Kalaupun dilakukan haruslah sangat cermat agar kejadiannya dalam status racing incident. 

Jika ada unsur kesengajaan maka nasibnya akan sama dengan Schumacher di musim 1997. Dan, satu hal lagi yang harus dipikirkan matang Red Bull adalah sikap FIA yang sejauh ini mereka anggap lebih banyak menguntungkan rival.

Jadi, kekhawatiran Hamilton dan Mercedes bisa dianggap berlebihan namun bukan tak mungkin terjadi. (rnp)

TERKINI
PEVS 2024, Ajang Edukasi dan Unjuk Prestasi Pelajar Indonesia Pelanggan Setia Castrol Dapat Hadiah Miliaran Dari Program Gaspol Castrol Tips Merawat Sistem Rem untuk Meningkatkan Keselamatan dan Daya Tahan Mobil Anda Honda Jazz RS CVT, Solusi Mobil Hatchback Terbaik dengan Kinerja Tangguh Tanpa Meninggalkan Gaya