Jacques Villeneuve: "Lewis Hamilton dan Max Verstappen Sama-Sama Culas!"

Rabu, 08/12/2021 13:13 WIB

mobilinanews (Arab Saudi) - Analisa menarik dilayangkan juara dunia F1 1997 Jacquezs Villeneuve soal kegaduhan rivalitas Lewis Hamilton dan Max Verstappen di Jeddah. Intinya ia menyebut Hamilton lebih jago memanipulasi situasi untuk amankan posisinya.

Satu hal yang normal, katanya, kalau seorang pembalap memainkan sejumlah trik atau sedikit keculasan saat balapan. Itu terjadi di Jeddah. Verstappen melakukannya tapi tak mulus hasilnya. Sebaliknya dengan Hamilton dengan segudang pengalamannya.

"Seperti saat bertarung ketat melawan Nico Rosberg  (juara dunia 2016, rekan setim Hamilton di Mercedes), ketika Rosberg melakukannya (kecurangan) dan ketahuan maka ia tampak jadi pembalap kotor. Ketika Lewis yang melakukannya, meski sengaja tapi itu terlihat bersih dan ia ahli dalam hal ini. Ia luar biasa dengan trik semacam itu," kata putra pembalap F1 asal Kanada, Gilles Villeneuve, itu.

Komentar Villeneuve sejalan dengan peringatan MartinBrundle kemarin bahwa Verstappen harus paham dan bisa mematahkan taktik-taktik Hamilton di lintasan.

Yang belum lupa dari ingatan fans F1 adalah insiden di Silverstone lalu, saat mobil Hamilton menyenggol mobil Verstappen. membuat Verstappen out dan DNF bahkan harus dikirim ke rumah sakit.

Hamilton tampak seolah tak sengaja dalam hal itu dan hanya dipenalti 10 detik dan akhirnya tampil sebagai pemenang.

Trik-trik sengaja itu, menurut Villeneuve, juga terjadi di GP Arab Saudi yang penuh kontroversi dengan korban Verstappen yang dipenalti dua kali.

"Betul, Max mendapatkan keuntungan saat menyalip Lewis dari luar lintasan. Ia dengan sengaja mengambil jalan pintas. Tapi di sisi lain, saat itu roda depan mobilnya sudah berada di depan roda belakang Lewis. Sesuai aturan jika itu terjadi maka Anda harus memberikan hak jalan, dan ini tidak dilakukan Lewis. Jadi, aturan mana yang harus Anda ikuti saat itu?" 

Pada kasus itu Verstappen disalahkan Race Director dan diperintahkan untuk kembali mengembalikan posisin kepada Hamilton saat balapan.

Belakangan, Hamilton menyentil Verstappen dengan kata-kata `tidak menggunakan buku peraturan yang sama dan hanya dia yang balapan tanpa paham aturan`.

Persitiwa lain adalah saat Verstappen melambat untuk memberikan jalan buat lawannya dan berbuntut tubrukan. Hamilton menuduh Verstappen injak rem mendadak sehingga terjadi tubrukan.

Hamilton pun akui saat itu ia bingung melihat lawannya melambat dan tak tahu kalau Verstappen diperintahkan melambat untuk tukar posisi sesuai perintah Race Control. Hasilnya adalah hukuman 10  detik buat Verstappen.

Tentu saja Villeneuve hanya tertawa kecil mendengar dalih Hamilton.

"Anda melihat seseorang melambat di depan, tetapi Anda menyalip dengan cara seperti itu?" sindirnya.

Yang terjadi saat itu menurut analisa Villeneuve, kedua driver ingin memainkan trik untuk mengambil keuntungan masing-masing.

Bukan tanpa tujuan Verstappen memilih lokasi pergantian posisi jelang trek lurus Sirkuit Jeddah. Ia ingin Hamilton lebih dulu lewati titik aktivasi DRS, dengan begitu ia yang punya fasilitas DRS itu untuk menyalip di trek lurus.

"Lewis tahu itu dan tak ingin lewati titik DRS lebih dulu. Ia tak ingn Max memiliki DRS, karena  ia tahu persis Max akan menyusulnya dii zona DRS. Menurut saya saat itu mereka berdua  bermain bodoh," tutur Villeneuve yang punya pengalaman fenomenal saat berebut gelar dengan Michael Schumacher pada seri terakhir musim  1997 di Jerez, kala Schumacher menubrukkan mobil mereka dengan harapan dua-duanya gagal finish dan Schumacher yang juara dunia.

Cerita di Jerez itu kini jadi bahasan karena bukan tak mungkin terjadi di Abu Dhabi akhir pekan ini, seri terakhir kompetisi 2021. Hamilton dan Verstappen datang dengan koleksi poin sama, 369,5. Jika keduanya tubrukan dan DNF maka Verstappen yang juara dunia karena jumlah kemenangan lebih banyak tahun ini.

Soal kemungkinan itu Villeneuve tak ingin berandai-andai. 

"Sejatinya ini adalah trek yang lebih sesuai dengan Red Bull. Tapi, dengan konsep mesin yang dimiliki Lewis saat ini maka semua trek seperti milik Mercedes. Saya berharap semoga balapan berjalan bersih dan pria terbaik yang jadi pemenang."

"Bukan seperti Jeddah yang jauh dari aspek olahraga tapi sebagai sebuah show sangat menghibur penonton. Jika F1 dibawa jadi hiburan ala Hollywood, kini F1 sudah sangat berhasil dan akan lebih banyak lagi penonton. Tapi, saya sebagai orang F1 merasa miris dengan kondisi itu. Saya kira Frank (Williams) tengah gelisah dalam kuburnya melihat situasi saat ini," ucap eks pembalap tim Williams itu menyebut pemimpin timnya yang tutup usia pekan lalu. (rnp)

 

 

 

 

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060