Meski Optimis Menapaki 2022, Mitsubishi Fuso Waspadai Pemberlakuan Euro4 dan Kenaikan Harga

Kamis, 27/01/2022 00:18 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Meski tetap optimis, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) menapaki tahun 2022 dengan tetap waspada. Terutama karena mulai April mendatang, akan mulai diberlakukan regulasi Euro4. 

"Regulasi Euro4 yang rencananya akan diterapkan mulai April nanti, ada dampak yang perlu kita perhatikan. Dampak itu adalah kenaikan harga, dan kesiapan pemerintah dalam menyediakan bahan bakar Euro," ungkap Duljatmono, Executive Vice President of Sales and Marketing Euro4.  

Selain itu, lanjut Duljatmono, juga kesiapan teknis ada proses yang perlu diperbarui, misalnya karoseri dan rear body untuk rancang bangun Mitsubishi Fuso

Sisi negatif lainnya, terang Duljatmono pada Mitsubishi Fuso Media Gathering 2022 yang dilangsungkan secara virtual pada Rabu (26/1/2022) mengenai raw material.

"Tren ini secara global, harganya (raw material) meningkat dan kelangkaan suplai part yang harus kita monitor terus. Ini faktor-faktornya yang perlu dperhatikan pada tahun ini," lanjut Duljatmono.

Meski begitu, Duljatmono optimis pada 2022 ada growth 0-20 persen dengan prediksi penjualan 74.000 sampai 78.000 unit total CV. Untuk LDT, 0-17 persen atau market 54.000 serta Mdt 0-2,5 persen jadi total 13.000-17.000 unit. 

Apa yang disampaikan di atas adalagh sisi negatif. Sedangkan sisi positifnya, dari prediksi GDP diprediksikan 5,9 persen ini memburatkan semangat dan optimisme. 

"Faktor negatif lainnya, kita tahu saat ini Covid-19 masih jadi perhatian terutama varian baru Omicron dan ini sudah berdampak di negara-negara lain. Ini yang harus pula kita waspadai bagaimana perkembangannya di Indonesia," tutur Duljatmno.

Termasuk sektor batubara yang tahun lalu berkontribusi kuat secara demand tapi harganya masih belum stabil. Serta beberapa kita perhatikan regulasi tentang kelanjutan eksport komoditi ini kita harus pantau, karena bisa mempengaruhi efek pengurang di 2022. 

Apa yang disampaikan di atas adalah sisi negatif. Sedangkan sisi positifnya, dari prediksi GDP diprediksikan 5,9 persen ini memburatkan semangat dan optimisme. 

"Government masih komitmen melanjutkan pembangunan infrastruktutr di Indonesia. Selain itu bicara komoditi, CPO sangat berkontribusi karena harga yang stabil. Nikel juga begitu. Kemudian yang utama pendukung demand di 2022 kembali stabil dan meningkat di sektor logistic. Faktor-faktor ini sebagai hal positif tren berlanjut atau tidak," terang Duljatmono. (bs)

 

 

 


 

TERKINI
Suzuki Motor Corporation Memperkuat Posisi Global dengan Peningkatan Produksi dan Penjualan Aveta SVR 180, Motor Bebek Super yang Bertenaga Buas, MX King 150 Auto Minder! Simak Tata Cara Ngecek NRKB STNK Secara Offline di Samsat Segini Estimasi Biaya Servis CVT Motor Matic di Bengkel Resmi Suzuki