Senin, 31/01/2022 00:28 WIB
mobilinanews (Italia) - Kini terbukti persiapan tim elit Mercedes dan Red Bull ke musim kompetisi 2022 memang agak amburadul. Akibat terlalu fokus pada pertempuran di musim 2021.
Motorsport.com edisi Italia melaporkan RB18 milik Red Bull dan W13 besutan Mercedes ke musim 2022 gagal melewati crash test atau uji tabrak yang jadi salah satu syarat mendapatkan homologasi FIA.
Kedua tim terpaksa mendesain ulang besutan masing-masing mengejar winter test di Barcelona bulan depan.
Belum ada konfirmasi Mercedes maupun Red Bull atas klaim kegagalan crash test tersebut. Yang jelas kedua kubu memang terkesan abaikan pengembangan mobil 2022 yang dengan begitu banyak aturan baru, akibat terlalu sibuk menjalani kerasnya persaingan di musim 2021.
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya!
Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas!
Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024
Ada berbagai petunjuk kalau kedua tim memang tak maksimal mempersiapkan mobil 2022 mereka. Beberapa waktu lalu Team Principal Mercedes dan Red Bull, Toto Wolff dan Christian Horner, menilai Ferrari yang paling siap memasuki musim 2022. Sekaligus memprediksi tim Italia itu sebagai lawan utama dalam perebutan gelar 2022.
"Regulasi 2022 sangat rumit dan sulit. Dokumen teknis yang harus disiapkan dua kali lipat dari sebelumnya," komentar Direktur Teknik Mercedes James Allison, menguatkan persiapan tim yang kurang maksimal itu.
Untuk Red Bull, sebelumnya Alex Albon memberi kesaksian bahwa timnya terlalu fokus pada musim 2021 untuk memastikan Max Verstappen meraih gelar.
Tapi kesaksian pembalap penguji sekaligus pembalap pengembang Red Bull itu langsung dibantah Helmut Marko selaku Penasehat Senior Red Bull. Ia sebut Albon yang kini jadi driver tim Williams hanya salah interpretasi.
Masih menurut media yang sama, sang mahaguru desainer F1 terkenal, Adrian Newey, yang sudah aktif kembali di Red Bull setelah sakit dan istirahat panjang, merasa tak ada yang perlu dikhawatirkan. Ia sudah menyiapkan 'plan B' buat bagian depan RB18 agar lolos crash test.
Mercedes dan Red Bull memang tak hadapi masalah sangat serius karena kegagalan crash test tersebut. Tapi itu jelas mencuri waktu persiapan yang semakin mepet. (rnp)