Sabtu, 05/02/2022 02:28 WIB
mobilinanews (Padang) - Biasanya, mobil jip itu dirancang menggunakan ban besar sesuai dengan fungsinya. Namun apa jadinya jika jip dibuat ceper? Seperti Toyota Land Cruiser tipe FJ40 asal Padang ini.
Bagi penggemar Land Cruiser, varian FJ40 dan BJ40 lebih populer disebut Hardtop yang artinya beratap keras. Sedangkan versi lain kanvas dinamakan soft top baik yang mengusung mesin bensin maupun peminum solar.
Nah, kota Padang, Sumatera Barat masih ada saja yang pertahankan trend Hardtop ceper.
"Trend jip ceper sempat ramai era 80-90an dulu. Sekarang tinggal beberapa unit yang tersisa," ungkap Alfiandi Aswin yang sempat memiliki 3 unit Hardtop ceper.
Toyota Hardtop Padang Panaskan Mesin Mobil Dengan Short Touring, Buat Kulineran
Oslan M. Noer Siap Pimpin Delegasi Toyota Hardtop Padang ke Jamnas V Toyota Land Cruiser Indonesia di Jambi
Rayakan Ultah ke-4, Toyota Hardtop Padang Kembali Jelajahi Kawasan Mandeh Pesisir Selatan Sumatra Barat
"Tapi, yang dua unit sudah dilepas karena ada yang naksir. Sekarang tinggal satu, yang dipakai," sebut Andi, sapaan Alfiandi Aswin yang pertahankan FJ40 lansiran tahun 1982 berkelir biru. Komponen yang melekat di mobilnya semua masih original.
Untuk mengubah penampilan, Andi mengganti dengan ban Toyo 295-50-R15 plus velg Zein MT D-Max berdiameter 15x13 inchi.
Sedangkan bagian kaki-kaki, diperkuat per Land Rover dan shock breaker Bilstein keluaran Amerika.
Biar bertenaga, gearbox pakai punya FJ60 yang 4-speed. Gardan ganti 11-37. Hasilnya, tarikan mobil kuat tapi di atasnya serasa naik sedan, nyaman dikendarai.
Nah, karena Hardtop biru ceper ini sering wara-wiri di kota Padang, sehingga menarik perhatian yang melihatnya. Apalagi sering dibawa touring keluar kota bersama komunitas Toyota Hardtop Padang (THP).
Terbaru, dipakai touring ke Riau pekan lalu. Saat bertemu komunitas sejenis Duri Land Cruiser Club (DLCC), banyak yang meliriknya.
Bahkan ada yang berani menanyakan harga jika mau dijual. Pasalnya penggemar Land Cruiser sudah tau keaslian dan ketangguhan mobilnya.
Buktinya ada yang serius pengen memiliki, yakni Budi dan Chaca.
"Kalau mau, boleh tukar tambah dengan Range Rover Evoque," tawar Budi yang mengikuti rombongan touring sampai ke Grand Elite Hotel di Pekanbaru. Wow!
"Saya belum mau melepasnya, sayang. Kalau dijual, gak punya unit lagi untuk dipakai touring. Apalagi mencari bahan bagus susah saat ini," tutur Andi, pria berusia 52 tahun yang telah koleksi Hardtop sejak tahun 1999 lalu.
Menariknya, punya Hardtop keren ibaratnya seperti menyimpan batu cincin. Harganya gak pakai banderol. Asal cocok dengan harga yang dibuka pemilik dan penjual sanggup membayarnya, unit bisa berpindah tangan.
Wow! (bangVe)