F1 2022: Tampak Agresif, Ferrari Luncurkan F1-75 Masuki Era Kebangkitan ke Level Atas

Jum'at, 18/02/2022 04:06 WIB

mobilinanews (Italia) - Dari Maranello, Italia, pada Kamis (17-2-2022), Scuderia Ferrari merilis F1-75 yang jadi besutan duet Charles Leclerc dan Carlos Sainz mengarungi 23 putaran balap F1 2022. Targetnya adalah berebut gelar 2022.

Kalau di musim 2021 kode besuan Ferrari adalah SF21, tahun ini berubah jadi F1-75 terkait dengan perayaan 75 tahun pabrikan sohor Italia itu memproduksi mobil sport.

Sesuai regulasi yang berlaku tahun ini, tampilan F1-75 jauh berbeda dibandingkan mobil tahun lalu. Dengan ban dan bodi yang lebih gemuk, F1-75 tampak agresif dalam balutan warna merah khas The Prancing Horse.

Yang lebih dulu tampak mencolok adalah hidung mobil. Ferrari menggunakan konsep modular yang tersambung langsung dengan sasis dan baru kali ini tampak di F1.

Inovasi lain yang tampak luar adalah paket aerodinamika, antara lain dengan sayap depan yang lebih lebar. Juga sidepods yang gemuk, dan unik dengan bagian atas yang cekung. 

"Mobil ini sudah sangat berbeda. Mulai dari hidung di depan, aero yang berubah total terkait ground effect, sampai mesin dan sistem penidinginannya. Begitu banyak pekerjaan yang telah kami lakukan untuk mobil baru ini," kata Team Principal Ferrari Mattia Binotto.

Sejak musim 2020 dan terutama di sela-sela kompetisi 2021, Ferrari memang telah mulai mengembangkan mobil untuk beradaptasi dengan regulasi radikal F1 muai 2022.

Termasuk penggunaan ban baru berukuran 18 inch yang langsung berpengaruh pada area teknik lainnya.

Persiapan panjang itu jelas menuju era kebangkitan Ferrari ke puncak persaingan F1 setelah terpuruk dalam beberapa tahun terakhir, kalah bersaing dengan Red Bull dan Mercedes.

Tim ini pun dinilai sebagai paling siap menyongsong era baru F1 dengan perubahan teknis radikal yang diberlakukan FIA mulai tahun ini.

Petinggi tim macam Toto Wolff (Mercedes)  dan Christian Horner (Red Bull) menyebut Ferrari sebagai tim yang paling siap menyambut perubahan regulasi ini.

Keduanya yakin Ferrari masuk dalam tim yang akan bertarung memperebutkan gelar tahun ini. Dan, itu pula yang jadi target Binotto yang tahun lalu beberapa kali tak ikut seri balapan dan memilih kerja di pabrik menyiapkan F1-75.

Target itu berada dipundak duet pembalap yang idsebut-sebut paling ideal saat ini, Leclerc dan Sainz. Keduanya bersaing di trek menunjukkan diri terbaik, tapi di luar itu mereka berteman dan saling dukung dalam pengembangan mobil.

Namun, media dan pengamat mulai mengkhawatirkan potensi rusaknya harmonisasi keduanya pada tahun ini. Sebab, keduanya berpeluang berebut gelar tahun ini. Keduanya pun sama-sama agresif di lintasan dan punya ambisi sama menjadi juara dunia.

Tadinya Leclerc adalah driver utama yang diproyeksikan jadi juara dunia Ferrari berikutnya dan karena itu diberikan kontrak panjang  dari 2020 hingga 2024 setelah tampil impresif pada musim 2019.

Tapi, tak diduga, ternyata penampilan Sainz yang gabung Ferrari mulai musim 2021 terbilang istimewa. Ia meraih 4 podium tahun lalu dan finish di 5 Besar klasemen akhir, mengalahkan Leclerc di urutan 7.

Itu pula yang memaksa Binotto untuk tidak menerapkan team order sejak awal musim 2022. 

Keduanya bebas bertarung saling mengalahkan di trek, dan setelah itu baru akan ditentukan siapa yang harus didorong untuk berlaga di puncak perebutan gelar. (rnp)

 

 

 

TERKINI
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik FIF Raup Laba Bersih Rp1,1 Triliun, Naik 16,5 Persen di Kuartal I 2024 PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan