MotoGP 2022: Fabio Quartararo Tidak Puas Dengan Perfoma Yamaha, Sinyal Hengkang Kian Terbaca

Minggu, 20/02/2022 01:01 WIB

mobilinanews (Italia) - Umumnya terjadi pada pembalap top, kontrak diperpanjang jauh hari sebelum berakhir durasi kontrak berakhir.

Sebagai juara dunia MotoGP 2021, harusnya kontrak Fabio Quartararo sudah diperbaharui sebelum serial kompetisi 2022 digelar. Maklumlah, durasi kontraknya di Yamaha berakhir pada akhir tahun ini.

Sayangnya pula, Quartararo sudah tegaskan tak akan teken kontrak baru sebelum yakin punya motor seperti yang diinginkan. Hanya satu yang diinginkan, yakni tambahan power pada M1 besutannya. Agar lebih kompetitif di trek lurus melawan Ducati maupun Honda.

Dari serangkaian tes pra musim di Sirkuit Sepang dan Mandalika, jelas tuntutan itu belum terjawab. Di Sepang ia kecewa. Di Mandalika, semangatnya kembali terlecut karena punya catatan bagus di single lap sebagai pembalap tercepat kedua di bawah Pol Espargaro (Honda).

Hasil akhir tes, katanya, positif dan lebih maju dari sebelumnya.

"Tapi, saya ingin lebih," tegas sang juara dunia MotoGP 2021 itu.

Yang diinginkan tak lain tambahan top speed tadi. Meski tercepat kedua, M1-nya kalah ngacir di lintasan lurus. Rata-rata masih tertinggal 6-7 km/jam dibandingkan rival.

Kini tinggal menunggu hari menuju seri pembuka di GP Qatar, 4-6 Maret 2022. Belum ada tanda-tanda sign kontrak baru, belum ada kepastian apakah top speed Yamaha bisa seperti kemauannya atau tidak.

Belum juga bisa ditebak apakah El Diablo - julukannya - akan bersikeras dengan tuntutannya atau tidak. Jika itu tetap jadi syaratnya, lantas sampai kapan Yamaha bisa mempertahankannya? Honda dan mungkin juga Suzuki sudah menanti.

Itu persoalan serius karena El Diablo sudah ancam akan lari ke lain hati jika M1 2022 tak sesuai keinginannya.

Di sisi lain, sudah beredar kencang rumor kalau Honda sudah mengincarnya. Bahkan diduga Honda sudah menawarkan proposal 2023 atau setidaknya sudah membicarakannya dengan manajer Quartararo.

Bos Yamaha Massimo Meregalli pun tahu hal itu. Menurutnya, satu hal yang wajar jika ada tim lain yang tertarik kepada pembalapnya.

"Sebelum teken kontrak baru, pintu masih terbuka. Ia akan mencermati semua proposal yang ia terima dan tentukan pilihan. Tapi, bagi kami, Fabio adalah prioritas. Kami akan cari cara mempertahankannya hingga 2024 atau lebih," kata Meregalli.

Mencari cara, kata Meregalli, artinya sejauh ini belum ada solusi terbaik untuk mengikat kerjasama baru. Yang jelas tuntutan Quartararo soal power dan top speed bukan hal mudah untuk diubah Yamaha.

Dari sejak jayanya Valentino Rossi di atas YZR-M1, Yamaha selalu prioritaskan stabilitas dan kecepatan di area tikungan ketimbang umbar tenaga di trek lurus.

Kalau kini top speed itu menjadi tujuan maka artinya ada yang harus dikorbankan pada aspek kelincahan motor melibas tikungan. Mungkin bukan dilema, tapi tak mudah untuk mengubah filosofi itu.

"Pada dasarnya filosofi kami saat ini adalah memaksimalkan paket motor 2022 kami dan kami yakin dengan kelebihan paket ini. Kompetisi tahun ini sangat panjang, 21 putaran. Jika ia bisa tunjukkan konsistensi sebaik tahun lalu, semuanya akan lancar. Tentu kami akan lakukan semua yang bisa dilakukan untuk mempertahankan Fabio," tandas Meregalli diplomatis dengan sama sekali tak menyinggung top speed.

Masalahnya, cukupkah konsistensi itu yang jadi modal El Diablo mempertahankan gelar? (rnp)

 

 

 

 

TERKINI
Wuling Resmi Membuka Pemesanan Cloud EV di Ajang Periklindo Electric Vehicle Show 2024 Mitsubishi Fuso Mensupport Jambore Canter Mania di Jambi, Solidaritas Tiada Batas! Pameran Kendaraan Listrik PEVS 2024: Dukung Percepatan Transisi Kendaraan Listrik di Indonesia Pameran PEVS 2024: Bluebird Tambah Taksi Listrik!