MotoGP 2022: Marc Marquez Terobsesi Bisa Rebut 1 Gelar Lagi, Baru Pensiun Ikuti Jejak Rossi

Selasa, 01/03/2022 03:08 WIB

mobilinanews (Spanyol) - Sejak musim 2014, Marc Marquez selalu jadi favorit juara dunia MotoGP. Sayangnya, sang favorit terjengkang di GP Spanyol 2020 dan sejak itu harus istirahat panjang hingga awal musim 2021.

Seperti tahun lalu, jelang musim 2022 pun Marquez tidak termasuk rider yang difavoritkan juara.

Tapi, pembalap tim Repsol Honda itu tak ingin terjebak masa lalu dengan fokus ke masa depan. Enam gelar dunia dari 7 musim pertamanya di MotoGP adalah pencapaian yang luar biasa.

Cidera parah yang membuatnya harus lama menepi tak harus ia sesali karena sadar sejak awal bahwa itu adalah resiko yang ia harus terima.

Jika ada yang ia sesali dan terasa menyakitkan adalah cidera terakhir yang ia dapat saat latihan motokros jelang akhir musim 2021. Yang membuatnya menderita diplopia, penyakit mata di mana penglihatan jadi kabur atau ganda.

"Jika patah tulang, Anda tahu jika tak bergerak maka tak ada rasa sakit. Diplopia itu tak punya rasa sakit. Tapi, setiap Anda bangun, semua obyek yang terlihat berbayang. Tak sakit, tapi secara mental sangat menyakitkan. Ini lebih ke soal mental dibandingkan fisik," kata Marquez yang sempat berpikir akan pensiun gara-gara diplopia itu. 

Niatnya pensiun selalu gagal oleh ambisinya yang masih tersisa di MotoGP. Ia ingin setidaknya meraih sekali lagi gelar dalam karirnya. Tekad itu yang secara langsung ikut menyembuhkan mentalitasnya.

"Saya tak pernah lupa pada tujuan tersebut. Satu lagi gelar, dan itu adalah proses. Saya masih 28 tahun, jadi banyak banyak waktu," ucapnya menyebut target sebelum pensiun dari MotoGP.

Syukurlah jelang musim 2022 semuanya membaik. Pandangannya kembali normal,  cidera patah tulang tangan kanannya sepenuhnya pulih, sementara bekas cidera di bahu kanan hanya datang sesekali.

Dikutip dari wawancara eksklusifnya  dengan the-race.com, Marquez pun bicara soal musim ini dan masa depannya di MotoGP.

Musim ini ia harus menerima fakta kalau RC213V andalan Honda sangat berbeda dengan karakter motor yang selama ini ia gunakan.

Tanpa keterlibatan langsung Marquez dalam persiapan ke 2022, masukan untuk pengembangan motor hanya berasal dari rekan satu timnya, Pol Espargaro, dari tester Stefan Bradl serta para pembalap Honda di tim LCR Honda. 

Berbagai perubahan besar pada konsep RC213V versi 2022 membuat Marquez harus mengubah gaya balapnya, terlebih karena distribusi bobot yang berada di depan dan merupakan kesukaan Marquez kini bertumpu ke bagian belakang.

Tak lain untuk memaksimalkan kinerja roda belakang yang selama ini dikeluhkan rider Honda selain dirinya. Itu bertentangan dengan gaya Marquez yang justru punya kelebihan mengontrol bagian depan motor. Konsep baru itu ditengarai lebih sesuai dengan gaya balap Espargaro.

"Tidak, saya tak kecewa. Tak marah dengan perubahan itu," tegasnya dan membenarkan langkah Honda membuat perubahan besar.

"Ketika Anda mengeluh soal kinerja motor, tetapi Anda meraih kemenangan, maka akan sulit membuat perubahan. Tetapi jika Anda mengeluh  dengan motor dan gagal meraih kemenangan, maka mereka akan membuat upaya besar untuk membuat perubahan besar," imbuh Marquez mengingatkan Honda yang memang tak meraih kemenangan saat ia tak tampil di balapan.

Prediksi ke musim 2022

Setelah membandingkan motor 2021 dengan 2022 di tes pra musim Sepang, Marquez langsung mengetahui kalau versi baru punya potensi, terlebih pada single lap yang tahun lalu jadi kelemahannya. Ia hanya butuh beradaptasi, menggali dan mengembangkan potensi itu antara lain dengan mengubah kebiasaan balapnya pada titik tertentu.

"Untuk saat ini saya belum sepenuhnya beradaptasi. Pembalap Honda lainnya yang sudah mencoba motor sejak tes tahun lalu saat ini sudah sesui dengan riding style masing-masing," ungkapnya.

Oleh karena itu Marquez merasa tak punya tekanan menghadapi seri pembuka di Qatar pekan depan. Ia masih dalam tahap adaptasi tersebut. Mungkin perlu beberapa race untuk mendapatkan ritme yang ia inginkan.

"Selepas April atau Mei saya harus siap untuk menilai punya peluang menang tahun ini atau tidak. Itu sebuah harapan. Pada saat tu sudah terlihat apakah Anda tertinggal 20 poin dari pemimpin klasemen, 100, atau justru Anda yang sedang memimpin kejuaraan?," lanjut Marquez.

Ia sendiri tak ingin menyinggung peluangnya tahun ini karena masih terlalu dini untuk menilai potensi yang ia miliki. 

"Jika Anda bertanya, banyak orang akan mengatakan `oh saya senang, kami bekerja banyak dan hebat,, blah..blah...blah`. Tapi, saat memulai kompetisi maka semua orang ingin bertarung. Kita tak pernah tahu bagaiman di depan!," tambahnya.

Realistis untuk tidak menjagokan diri, Marquez justru menjagokan Fabio Quartararo (Yamaha) dan Francesco Bagnaia (Ducati) yang bersaing di papan atas. Ia juga melihat potrensi kejutan dari rider muda macam Enea Bastianini dan Jorge Martin, bahkan para joki Suzuki.

"Sekarang ini kekuatan di MotoGP lebih seimbang. Ada 10, bahkan 12, pembalap yang berpotensi memenangkan balapan. Ini akan sangat bagus dilihat," ujarnya. 

Apakah Marquez termasuk di dalamnya? Mari ditunggu! (rnp)

TERKINI
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik FIF Raup Laba Bersih Rp1,1 Triliun, Naik 16,5 Persen di Kuartal I 2024 PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan