MotoGP 2022: Era Baru Tanpa Valentino Rossi Yang Pensiun, Marquez Berpeluang Jadi Primadona Baru

Sabtu, 05/03/2022 05:08 WIB

mobilinanews (Italia) - FP1 di GP Qatar pada Jumat (4-3-2022) menjadi awal kompetisi MotoGP tanpa kehadiran sang legend Valentino Rossi bergelar Il Dottore atau The Doctor. Dalam 25 tahun terakhir ia adalah ikon balap motor dunia.

The Doctor bukan datang hanya sekadar pembalap yang adu kencang. Ia datang sebagai penghibur, dengan berbagai aksi selebrasi unik yang menjadi tradisi baru di balap motor dunia.

CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta yang menjadi promotor dan pemegang hak komersial FIM Motorcycle Grand Prix sejak 1991, mengakui The Doctor adalah pembawa perubahan dalam konsep penyelenggaraan balap motor modern. 

Dengan skill berkendara, cara ia balapan, bagaimana ia bersikap dan reputasi yang ia buktikan, Rossi menjadikan balapan tak sekadar adu kencang namun menjadi sebuah ajang hiburan. Ajang hiburan yang kemudian menjadi ajang bisnis raksasa melibatkan berbagai produk.

Dan, Il Dottore juga yangmendekatkan balapan itu ke seantero dunia dengan penggemar yang bertebaran di mana-mana dari semua golongan usia. Ia poipuler di semua kalangan, pria dan wanita, anak kecil maupun dewasa.

Penggemarnya bukan hanya berjumlah paling besar di antara semua pembalap, tapi juga fanatik dengan mengkultuskan dirinya sebagai Dewa MotoGP.

"Semua kehilangan, semua akan merindukannya," ucap Ezpeleta saat tak lagi mampu menghambat rencana pensiun Rossi pada akhir tahun 2021 dalam usia 42 tahun.

Dengan rekor pemilik 9 gelar dunia (125cc, 250,cc, 500 cc dan 6 gelar MotoGP), Rossi bukanlah pembalap terbesar pemegang gelar dunia.

Ada Giacomo Agostini yang mengoleksi 15 gelar (7 kelas 350cc dan 8 kelas 500cc) serta Angel Nieto dengan 13 gelar (6 di kelas 50cc dan 7 di kelas 125cc).

Tapi, dari segi kharisma dan popularitas, siapa yang bisa menyangkal Rossi adalah terbesar.

Musim 2022 ini ada tiga pembalap bergelar juara dunia di MotoGP, yakni Marc Marquez (Honda), Joan Mir (Suzuki) dan Fabio Quartararo. Dari ketiganya, Marquez yang paling berpotensi menyamai atau melampaui rekor gelar yang dimiliki The Doctor. Ia saat ini memiliki koleksi 8 gelar dunia (125cc, Moto2 dan 6 trofi MotoGP. 

Seperti umumnya para pembalap motor zaman now, Marquez saat kecil adalah pemuja Rossi. Ia bahkan menempeli poster Rossi di kamarnya dan menjadikan sang idola sebagai motivasi menekuni balapan.

Marquez kecil datang ke sirkuit tak lain hanya untuk melihat Rossi balapan. Ia pun menyimpan foto kenangan sekaligus bersejarah ketika ia sempat bertemua dan  berfoto dengan Rossi.

Sayangnya, hubungan keduanya rusak parah pada musim 2015 kala Marquez ditengarai membantu Jorge Lorenzo untuk menghadang Rossi meraih gelar ke-10-nya.

Marquez tentu punya ambisi melampaui rekor idola yang belakangan jadi musuhnya itu. Peluangnya besar karena masih aktif balapan dan baru berumur 28 tahun.

Andai saja ia tak cidera parah pada musim 2020 yang efeknya berlanjut hingga musim 2021, sangat mungkin Marquez sudah menyamai atau melampaui koleksi gelar juara milik Rossi. 

Dalam sebuah wawancara pekan lalu Marquez mengaku tak menyesali semua yang terjadi dalam dua musim terakhir karena sejak awal sudah menyadari itu adalah sebuah resiko yang bisa datang kapan saja.

"Saya tak suka berandai-andai (soal gelar 2020 atau 2021). Itu masa lalu dan saya ingin selalu menatap masa depan," ucap MM93.

Tanpa menyebut alasan menyamai rekor Rossi, Marquez menyebut target yang ditujunya saat ini sebelum nantinya pensiun dari balap motor.

"Saya ingin setidaknya meraih satu gelar lagi. Kesempatan masih terbuka, saya masih 28 tahun," imbuhnya.

Tahun ini dengan kondisi fisik yang membaik, Marquez masuk zona favorit juara dunia 2022 meskipun ia pakai motor baru 2022 yang sangat berbeda dengan RC213V yang biasa ia gunakan.

Ia tak merasa pantas jadi favorit tahun ini karena masih beradaptasi dengan besutannya setidaknya dalam 5 atau 6 race awal.

"Tapi tak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Jadi, wait and see saja setelah kompetisi berjalan sampai April atau Mei nanti," imbuhnya.

Soal adaptasi bisa jadi bukan perkara sulit bagi Marquez. Ia dikenal mudah menyesuaikan diri dengan karakter motor yang berbeda. Contoh sensasinya adalah saat naik dari Moto2 ke MotoGP pada tahun 2013 dan langsung meraih gelar. 

Jadi, sangat layak dipercaya Marquez punya potensi menyamai atau bahkan melampaui koleksi gelar milik Rossi.

Tapi, siapa yang berkeyakinan ia juga akan mampu mengalahkan kharisma The Doctor? (rnp)

 

 

 

TERKINI
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya! Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 AC Mobil Tidak Dingin, Coba Lakukan 6 Cara Ini Agar Temperatur Suhu Dalam Mobil Tetap Stabil!