Realistis Dengan Kondisi, Suzuki Anggap Mobil Hybrid Paling Riil Untuk Indonesia

Minggu, 10/04/2022 10:30 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Suzuki Indonesia merupakan salah satu pemain utama otomotif di Indonesia.

Di pameran otomotif Indonesia International Hybrid (IIMS) Hybrid 2022, mereka memberikan kejutan dengan menghadirkan platform baru mobil ramah lingkungan : Suzuki Smart Hybrid.

Langkah ini menjadi pertanyaan, seolah merk berlogo `S" ini ketinggalan di tengah ramainya produk mobil listrik dari brand lain, yang menggoda di area pameran otomotif international bertema "Experience The Next Innovation"

Apalagi Suzuki punya basis yang kuat untuk meloncat langsung ke mobil listrik, mengingat mereka sudah ada di Indonesia kurang lebih 52 tahun, ada sejak 1970. Mapan secara produksi, struktur RnD, teknologi hingga pemasaran.

Namun rupanya Suzuki melihat kendaraan Hybrid yang cocok untuk Indonesia saat ini. Mereka bisa melakukan lebih dari itu, tapi rasanya market belum siap. Mereka seolah punya bacaan bahwa akan tiba era-nya mobil listrik berseliweran, tapi bukan sekarang.

4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Dony Saputra mengatakan Suzuki memiliki pengalaman dan keunggulan mengembangkan teknologi. Tetapi juga perlu mempertimbangkan kesiapan pasar yang riil.

"Suzuki ini mempunyai pengalaman dan keunggulan dalam mengambangkan teknologi sesuai dengan filosofi dan visi dari Suzuki itu sendiri yaitu menyediakan produk dengan harga terjangkau. Dalam rangka menghadirkan mobil dengan harga terjangkau, Suzuki ingin menghadirkan produk dengan teknologi terbaru akan tetapi mempertimbangkan kesiapan pasar dalam menerima dan menggunakan produk tersebut," ungkap Dony Saputra di Hotel Holiday Inn, Jakarta Utara, Jumat (8/4/2022).

Bacaan Suzuki soal pasar dan konsumen yang belum siap beralasan. Infrastruktur mobil listrik masih menjadi tantangan. Masyarakat pun belum teredukasi dengan baik soal mobil listrik, sehingga kekhawatiran soal kehabisan baterai dan masalah kecil lainnya membuat banyak yang belum siap.

Dari data Perusahaan Listrik Negara (PLN), jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), hingga Februari 2022 baru 267 unit, tersebar di 195 wilayah di Indonesia. Tambahannya mungkin dari beberapa Agen Pemagang Merk (APM) yang ikut membangunnya secara mandiri.

Jumlah ini jauh dari cukup untuk melayani penggunaan mobil listrik untuk saat ini, sehingga butuh langkah-selangkah sampai pada titik elektrifikasi yang mumpuni dan mengakomodir semua penggunanya.

acdr

 Platform Suzuki Smart Hybrid yang diperkenalkan di IIMS Hybrid 2022 untuk mobil masa depan Suzuki

Suzuki Smart Hybrid

Kehadiran Suzuki Smart Hybrid di IIMS Hybrid 2022 menjawab kebutuhan mobilitas ramah lingkungan saat ini.

Cara kerjanya ideal, sederhana dan efesien, sehingga memangkas emisi karbon yang cukup tinggi. Suzuki belum membocorkan model apa saja yang akan menggunakan teknologi hybrid baru ini.

Asst. To Design Development, Engineering Administration & Homologation Dept Head PT Suzuki Indomobil Motor, Mahardian Ismadi Brata menjelaskan Suzuki Smart Hybrid ini berbeda jauh denga teknologi hybrid yang pernah diaplikasikan pada Ertiga diesel hybrid 2017 lalu.

Ia menjelaskan dalam sistem Smart Hybrid punya dua komponen utama yakni Integrated Stater Generator (ISG), berikutnya Lithium-Ion. Cara kerjanya ISG ditempatkan sebagai fungsi pengganti dari alternator.

Fungsi utamanya adalah sebagai bantuan tenaga ke engine saat mobil akan berakselerasi, dan energinya akan diambil dari baterai lithium-ion. ISG juga akan berfungsi merestar engine setelah autostop dan energinya akan diambil dari baterai.

"Selajutnya saat laju pengurangan akselerasi atau deselarasi akan ada proses regenerasi yang akan dikonversi menjadi energi listrik yang akan disimpan kembali dalam baterai. Daya ini akan digunakan untuk kebutuhan ISG. Sistem ini akan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan dapat menurunkan emisi karbon," bebernya.

Bicara soal mobil ramah lingkungan saat ini, model hybrid mungkin masih menjadi pilihan yang rasional dengan memanfaatkan teknologi yang mumpuni seperti Suzuki Smart Hybrid ini. Ia punya kemampuan yang cukup untuk menekan angka emisi gas buang.

Suzuki sebagai brand besar tentu tidak akan berhenti pada Smart Hybrid-nya. Mereka akan terus berinovasi dan menyiapkan produk berkualitas dengan harga yang terjangkau, seperti produk-produk pendahulunya, sesuai dengan visinya.

Apalagi harga mobil listrik saat ini hampir sebagian besar di atas Rp 400 hingga Rp 800 jutaan yang tentu akan memberatkan konsumen.

"Langkah selanjutnya, ke depan jika konsumen sudah membutuhkan teknologi yang lebih advance serta didukung dengan infrastruktur yang lebih baik, pasti kami akan beradaptasi terhadap perubahan dengan pengembangan produk yang sesuai.

"Jadi teknologi ini merupakan langkah awal bagi Suzuki. Ke depan kami akan sesuaikan dengan kemampuan dan infrastruktur yang ada di Indonesia," tutur Dony.(elk)

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060