Analisa Mantan Pembalap F1: Kehadiran George Russell di Mercedes, Bikin Lewis Hamilton Tertekan

Minggu, 17/04/2022 04:10 WIB

mobilinanews (Finlandia) - Mantan driver F1 Mika Hakkinen menilai tim Mercedes di F1 saat ini tengah payah dibandingkan tim rival Ferrari dan Red Bull Racing.

Yang paling terpukul adalah Lewis Hamilton yang berambisi membuat rekor 8 gelar juara. Ia pun semakin stres dengan hadirnya driver muda George Russell.

Ironisnya, kata Hakkinen yang juara dunia 1998 dan 1999 bersama McLaren, tim mercedes tak bisa berbuat banyak untuk pengembangan mobil 2022 mereka akibat regulasi soal budget cap (batas anggaran tim) yang ditetapkan FIA dan jauh berkurang dari tahun lalu.

Ini sudah sangat sulit bagi Mercedes, tapi yang lebih terpukul adalah Hamilton yang 8 tahun terakhir bermain di level atas dengan 6 gelar bersama Mercedes (1 lagi bersama McLaren).

"Saya yakin performa W13 tahun ini membuat Hamilton gelisah. Kedatangan Russell dan saat ini mengalahkannya, membuat hidup Hamilton semakin sulit. Penampilan Russell membuatnya semakin stres dalam tim. Saya bisa membayangkan bagaimana sikap Hamilton dalam rapat-rapat tim, pasti banyak mengeluh dan merengek," kata Hakkinen.

Saat ini Russell berada di peringkat 2 klasemen sementara dengan total poin 37, tertinggal 34 angka dari Charles Leclerc (Ferrari) yang memimpin dengan total pon 71. Sementara Hamilton berada di peringkat 5 dengan poin 28.

Hakkinen menilai kedatangan Russell yang merupakan pembalap binaan Mercedes menjadi beban tersendiri bagi Hamilton saat ini.

Dengan reputasinya selama ini pasti sulit bagi Hamilton menerima kekalahan dari Russell yang datang dari tim kecil tanpa prestasi tertentu. Russell yang juara dunia F2 2018 itu menjadi beban psikologis bagi Hamilton.

Dinamika yang terbangun sangat berbeda dibandingkan masa duet Hamilton dengan Valtteri Bottas pada 2017-2021.

"Ruissell datang bukan untuk jadi pembalap nomor dua atau untuk dikalahkan. Ia datang untuk memberikan yang terbaik dan tengah mempersiapkan diri suatu saat nanti menjadi juara dunia. Ia tidak tunduk kepada kepentingan Hamilton. Sulit bagi Hamilton menerima kekalahan dari rekan barunya itu," terangnya.

"Russell berasal dari tim yang tidak memberinya prestasi. Apa yang ia capai saat ini bersama Mercedes suatu hal baru, semuanya serbag bagus dan ia menikmati itu. Sebaliknya bagi Hamilton, situasi saat ini adalah bencana. Ia tampak buruk karena kalah dari Russell di atas mobil yang sama," lanjutnya.

Dengan pemikiran Mercedes tak akan mudah bangkit dengan cepat karena ganjalan budget cap tadi, Hakkinen memperkiraan situasi psikologi Hamilton bakal semakin kacau dan semakin tertekan.

Ia tertekan oleh performa mobil yang sebaliknya tak masalah bagi Russell. Dan semakin sering kalah dari Russell maka tekanan itu akan semakin tinggi pula.

"Jika sudah sampai pada titik itu saya kira Hamilton akan berpikir untuk hengkang dari Mercedes. ini proses emikiran alami buat para pembalap berprestasi. Faktanya ia sudh bertahun-tahun di Mercedes dengan banyak kemenangan. Saat semuanya berubah ia akan bertanya pada diri sendiri: Haruskah saya pergi ke tim lain?," tanya Hakkinen.

Kontrak Hamilton di Mercedes berlaku hingga akhir musim 2022. Tapi, jika segala sesuatunya musim ini bertentangan dengan harapan Hamilton maka bukan tak mungkin driver Inggris itu tak berminat lanjutkan kontrak hingga akhir tahun depan. (rnp)

 

 

 

 

 

TERKINI
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali Hyundai dan Grab Salurkan Alat Bantu Gerak dan Kursi Roda Kepada Penyandang Disabilitas