F1 2022: Akui Mercedes Kedodoran, Toto Wolff Bantah Lewis Hamilton Bakal Pensiun Dini

Senin, 18/04/2022 03:16 WIB

mobilinanews (Inggris) - Fakta bahwa tim Mercedes gagal beradaptasi dengan regulasi baru F1 yang berlaku musim 2022. Akibatnya, Lewis Hamilton terpuruk dan terancam gagal meraih gelar tahun ini.

Juga, berpotensi tak ingin lanjutkan kontrak dengan Mercedes yang harusnya berakhir pada 2023.

Mika Hakkinen, juara dunia F1 1998 dan 1999 bersama tim McLaren, menyebut Hamilton sangat tertekan saat ini di Mercedes. Selain performa W13 yang tak sesuai harapan, juga dikalahkan team mate baru, George Russell.

Berdasarkan pengalamannya, Hakkinen meyakini Hamilton punya beban psikologis yang berat dan mulai memikirkan pindah tim lain atau pensiun.

Team Principal Mercedes Toto Wolff tak menampik kesulitan yang saat ini mendera timnya. Namun ia menolak anggapan kalau itu merusak mentalitas Hamilton sang juara dunia F1 7 kali.

"Anda hanya akan bisa berhenti jika Anda tak lagi menyukai yang dilakukan. Lewis masih menyukai apa yang ia jalani saat ini. Ia dalam kondisi fantastis dan masih punya banyak energi dan kesempatan. Apa yang terjadi saat ini, bukankah sebuah tantangan besar baginya. Saat ini tim telah melakukan kesalahan, dan ia bisa jadi bagian dalam upaya kebangkitan," kata Wolff.

Dalam tiga race awal 2022, penyakit utama W13 adalah kehilangan kedahsyatan di lintasan lurus. Kalah telak dari tim Red Bull. Melawan Ferrari, mereka menang di trek lurus tapi kalah jauh di area tikungan.

Keseimbangan itu yang ingin dibangun Mercedes. Namun, saat mereka benahi kecepatan di trek lurus dengan aerodinamika baru, justru muncul masalah : repot di tikungan. Stabilitas dan speed W13 memprihantinkan.

"Kondisi yang menyedihkan. Saya tak bisa tidur karena menyalahkan diri sendiri bagaimana mengatasi persoalan tersebut. Kami terlalu lambat bertarung di kejuaraan dunia," kata Wolff.

Namun, sebagai bos, Wolff harus tetap optmis. Ia yakin akan membalikkan keadaan bermodalkan kekuatan tim dan pengalaman panjang dengan hasil 8 trofi kejuaraan dunia konstruktor dan 6 gelar yang diraih Hamilton selama di Mercedes

"Kami tak boleh sengsara. Saya harus mencari solusi dan mencoba meningkatkan diri sendiri untuk memaksimalkan kinerja tim. Hal sama dilakukan Lewis. Saya mengenalnya sebagai orang yang selalu optimis," imbuh Wolff.

Hamilton sendiri seusai GP Australia lalu sudah mengatakan Mercedes harus segera berbenah, secepatnya dan tak ingin menunggu dua atau 3 race lagi untuk pengembangan.

Untuk itu ia pun berinisiatif berkomunikasi langsung dengan seluruh unit pengembangan tim Mercedes dan secara pribadi meningkatkan persiapan menuju race terdekat.

Sialnya, pengembangan yang diminta Hamilton bisa jadi tak bisa seluruhnya diakomodasi tim terkait dengan batas anggaran (budget cap) yang diberlakukan FIA.

Sama halnya dengan Red Bull yang juga harus meningkatkan performa RB18 beustan Max Verstappen untuk mengejar Ferrari. Di sisi lain, Ferrari sudah sangat percaya diri dengan kehandalan F1-75 dan tak perlu pengembangan khusus.

Menjadi tanda tanya menarik: kalaupun mampu mengimbangi Red Bull, apakah Mercedes juga akan mampu imbangi Ferrari yang tengah menggila? (rnp)

 

 

TERKINI
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali Hyundai dan Grab Salurkan Alat Bantu Gerak dan Kursi Roda Kepada Penyandang Disabilitas