Jelang Jakarta E-Prix 2022 : Menang di Monaco dan Tampil Konsisten, Stoffel Vandoorne Difavoritkan Juara di Ancol!

Jum'at, 06/05/2022 13:28 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Salah satu bintang di balapan Formula E Championship saat ini adalah Stoffel Vandoorne (30 tahun, lahir 26 Maret 1992).

Vandoorne adalah pembalap profesional asal Belgia, dan saat ini memperkuat Mercedes EQ Formula E Team.

Paling gress, Vandoorne memenangi Monaco E-Prix 2022 pada 30 April kemarin, yang merupakan round 6 Formula E Championship musim ini.

Sekaligus menjadi ajang pembuktian pembalap yang tahun lalu menjadi teammate (partner) Sean Gelael di tim JOTA #28 di ajang FIA WEC ini memang memiliki skill mumpuni.

Dalam 6 round yang telah dijalani, Vandoorne tampil konsisten selalu finish di kelompok papan atas.

Tak heran, meski baru sekali menjadi juara 1 dari 6 race ajang balap Formula E yang telah dihelat musim ini, Vandoorne melejit sebagai pimpinan klasemen pembalap dengan 81 poin, diikuti Vergne (75) dan Mitch Evans (72).

Sebelum debut di FE Championship musim 2018-2019, Vandoorne pernah berkiprah di ajang balap mobil F1 bersama tim McLaren.

Vandoorne tampil di Grand Prix Bahrain 2016 menggantikan Fernando Alonso yang mengalami cedera patah tulang rusuk dan pneumothorax. Status Vandoorne adalah pembalap ke-3 di tim McLaren.

Tahun berikutnya, musim 2017, Vandoorne dikontrak penuh tim McLaren F1, menggantikan Jenson Button.

Tapi, tahukah Anda jika Vandoorne memiliki CV yang lengkap dan hebat sebagai pembalap dengan talenta besar yang berangkat dari ajang gokart di masa kecil?

Lahir di kota Kortrijk (Belgia), Vandoorne memulai karier karting pada 1998, usia 6 tahun, dan 10 tahun kemudian memenangkan KF2 Championship Belgia. Pada 2009, ia menduduki runner-up di Piala Dunia CIK-FIA di kategori KF2.

Pada 2010, Vandoorne pindah ke balap single-seater, bergabung dengan F4 Eurocup 1,6 Series. Dia memenangi seri debutnya, menyelesaikan musim dengan 6 kemenangan dan 3 kali podium.

Pada 2011, ia lulus bersaing di Eurocup Formula Renault 2.0 bersama Kurt Mollekens` KTR Team. Ia ke-5 overall, dengan sekali podium di Hungaroring dan hasilkan 8 poin sepanjang musim.

Dia juga berpartisipasi pada Formula Renault 2.0 Northern European Cup, di mana ia finish ketiga di klasemen dengan 8 kali podium.

Untuk musim 2012, Vandoorne tetap di Eurocup, tetapi meninggalkan KTR untuk bergabung Josef Kaufmann Racing.

Ia memenangkan kejuaraan dengan 10 poin setelah melakukan pertarungan ketat antara dirinya dan Red Bull dengan pembalap Daniil Kvyat. Vandoorne menyelesaikan musim dengan 4 kemenangan dan 6 podium.

Dia juga berlaga di Northern European Cup, memenangkan 5 dari tujuh balapan dan masuk 6 besar overall.

Pada  2013, Vandoorne naik kelas di Formula Renault 3.5, dan berhasil menjadi juara umum. Musim sebelumnya, gelar itu disandang Robin Frijns bersama tim Fortec Motorsport.

Pada Januari 2014, Vandoorne membuat debut di GP2 (sekarang F2, atau sering disebut F1 Junior), bersama tim ART. Dalam balapan pembuka di Bahrain, Vandoorne langsung raih kemenangan di musim pertamanya.

Vandoorne tampil mrmgesankan, dengan meraih 4 kemenangan berturut-turut, ditambah 3 kemenangan lagi di Hungaroring, Monza dan Yas Marina serta 6 podium tambahan. Meskipun rookie, ia berhasil menjadi runner-up juara 2014 di bawah Jolyon Palmer sebagai juaranya.

Vandoorne kembali dengan ART pada 2015, dan sangat difavoritkan. Ia berpartner (teammate) dengan Nobuharu Matsushita juara Formula 3 Jepang tahun 2014.

Setelah 5 kemenangan balapan Feature Race, 12 podium dan 4 posisi pole, Vandoorne mengambil title juara umum GP2 di Sochi, Rusia, dengan capaian 108 poin kalahkan pesaing terdekatnya Alexander Rossi.

Pada 12 Februari 2016, diumumkan Vandoorne berlomba Honda di Formula Super untuk Dandelion Racing. Dia menempati posisi keempat secara keseluruhan, peringkat tertinggi di antara pengguna mesin Honda, dengan 2 kemenangan dan 1 posisi pole di Fuji Speedway Jepang di trek kondisi basah.

Pada Februari 2013, Vandoorne bergabung McLaren Young Driver Programme, di bawah manajer Richard Goddard, kepala tim olahraga Sam Michael, kepala komunikasi Matt Bishop, serta coach mantan pembalap F1 Alex Wurz.

Pada Januari 2014, ia mengumumkan sebagai pembalap ketiga McLaren F1, juga mengambil tugas mengemudi di Seri GP2 untuk ART Grand Prix.

Pada 3 Maret 2016, Vandoorne menggantikan Fernando Alonso di Grand Prix Bahrain setelah pembalap Spanyol itu dinyatakan tidak layak  mengemudi setelah kecelakaan besar di sesi sebelumnya.

Setelah menyelesaikan sesi kualifikasi di urutan 12 (di depan Jenson Button), Vandoorne berhasil finish di posisi 10. Ia menjadi pembalap cadangan pertama yang berhasil mencetak poin pada debutnya sejak Sebastian Vettel di Grand Prix Amerika Serikat, 2007.

Pada 3 September 2016, jelang Grand Prix Italia, diumumkan oleh McLaren bahwa Jenson Button tidak akan balapan pada 2017, dan Vandoorne ditunjuk menggantikan untuk tandem bareng Alonso untuk musim 2017. 

Namun pada akhir musim 2018, Vandoorne hengkang dari Formula Satu dan pilih bergabung ke kejuaraan Formula E bersama HWA Racelab.

Dan Vandoorne, memang sebagai pembalap binaan Mercedes. Vandoorne mengendarai Mercedes pada tes pembalap muda di Abu Dhabi akhir musim 2020 bersama rekan setimnya di Formula E, Nyck de Vries.

Dan, hingga sekarang di Formula E, Vandoorne terus mengemudi untuk tim Mercedes-EQ tetap bermitra dengan Nyck de Vries.

Setelah menjuarai Monaco E-Prix, Vandoorne bersiap menjalani home race (balapan kandang) di Berlin E-Prix, 14-15 Mei mendatang. Sebelum terbang ke Indonesia untuk debut di Jakarta E-Prix, 4 Juni 2022. 

Dan kabarnya, Vandoorne akan datang lebih awal ke Jakarta, untuk menyambangi sahabatnya Sean Gelael.

"Vandoorne akan tidur di rumah Sean waktu di Jakarta nanti, sesukanya aja mau berapa malam," bisik Ricardo Gelael, ayahanda Sean Gelael.

Tentu Vandoorne akan mampir ke kediaman sahabatnya itu sebelum masuk rangkaian balap Jakarta E-Prix. Jelang balap, seluruh pembalap dan tim akan menginap di hotel yang telah ditentukan dan tak jauh dari sirkuit. (bs)

ABB FIA Formula E World Championship Standings :

Pos Driver Team Points
1 Stoffel Vandoorne Mercedes-EQ Formula E Team 81
2 Jean-Éric Vergne DS TECHEETAH 75
3 Mitch Evans Jaguar TCS Racing 72
4 Robin Frijns Envision Racing 71
5 Edoardo Mortara ROKiT Venturi Racing 49
6 André Lotterer TAG Heuer Porsche Formula E Team 43
7 Pascal Wehrlein TAG Heuer Porsche Formula E Team 42
8 Nyck De Vries Mercedes-EQ Formula E Team 39
9 Lucas Di Grassi ROKiT Venturi Racing 37
10 António Félix Da Costa DS TECHEETAH 30

TERKINI
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya! Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 AC Mobil Tidak Dingin, Coba Lakukan 6 Cara Ini Agar Temperatur Suhu Dalam Mobil Tetap Stabil!