F1 2022: Ferrari Diserang Media dan Tifosi, Leclerc Pasang Badan Ajak Fans Tidak Frustasi Karena Tim Akan Lebih Kuat

Rabu, 15/06/2022 00:38 WIB

mobilinanews (Italia) - Hanya dalam 5 balapan semuanya berubah di kubu Ferrari. Kalah di street circuit Baku, Azerbaijan membuat media Italia dan tifosi semakin marah.

Media mainstream masih saja membahas kekalahan telak Ferrari di GP Azerbaijan. Korbannya adalah Charles Leclerc, yang dalam 3 race awal meninggalkan Max Verstappen dengan keunggulan 46 poin kini justru turun ke posisi 3 klasemen di bawah duet Red Bull : Verstappen dan Sergio Perez.

Media-media itu bersama tifosi yang sudah lama merindukan gelar buat The Prancing Horse sepenuhnya menyalahkan Ferrari. Keandalan F1-75 untuk race dipertanyakan. Sebab, di sesi kualifikasi, faktanya Leclerc punya kecepatan mumpuni dengan meraih pole position 6 kali dalam 8 balapan.

"Buat apa pole jika tak bisa jadi kemenangan," tulis media yang kemudian juga jadi topik bahasan tifosi di ajang medsos.

Serangan media dan tifosi yang bertubi-tubi sudah biasa bagi bos Ferrari Mattia Binotto. Ia boleh tak terlalu hirau. Tapi, kegagalan Leclerc dan Carlos Sainz menyelesaikan balapan di GP Azerbaijan adalah persoalan besar dan langsung terkait dengan masa depannya di tim kebanggaan Italia itu. 

Masalah hidrolik bagi Sainz dan problem mesin bagi Leclerc ternyata juga dialami para pelanggan yang menyewa mesin Ferrari. Satu mobil milik tim Alfa Romeo dan satu mobil besutan tim Haas juga mogok saat balapan, masing-masing dengan sebab sama yakni hidrolik dan mesin.

Menjawab serangan itu, Binotto hanya bisa berjanji menginvestigasi masalah pada F1-75 sekaligus menemukan solusi menuju GP Kanada di tengah kota Montreal pada akhir pekan ini. Ia bahkan tampak sibuk luar biasa, siang dan malam, di markas Maranello untuk pembenahan itu.

Dan, media masih terus menyerang dengan pertanyaan: apa iya masalah besar itu bisa diatasi hanya dalam beberapa hari?

Pertanyaan yang wajar karena GP Kanada berlangsung 17-19 Juni 2022 atau hanya seminggu setelah seri Azerbaijan.

Yang tampil ke depan adalah Leclerc. Ia merasakan kekecewaan mendalam fans Italia atas situasi yang kini dialami tim kesayangan mereka.

Ia mengajak fans untuk tidak frustrasi karena apa yang dialami saat ini justru jadi pelajaran yang akan membuat tim lebih kuat lagi.

"Saya sendiri bukan lagi frustrasi, tapi sakit mengalami hal ini. Tapi, saya percaya tim akan bekerja keras untuk memastikan kejadian ini tak akan terulang di race berikutnya," ucap driver asal Monaco yang sejak level yunior sudah dibina Ferrari.

Kebesaran hati Leclerc sepertinya bisa meredam kemarahan tifosi. Dukungan semangat mulai mengalir deras. Berharap ada keajaiban agar para insinyur Ferrari bisa mengatasi persoalan teknis F1-75 dalam beberapa hari ini.

Mungkinkah? (rnp)

 

 

 

 

TERKINI
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik FIF Raup Laba Bersih Rp1,1 Triliun, Naik 16,5 Persen di Kuartal I 2024 PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan