Jum'at, 17/06/2022 13:48 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Sebelum mendapat pengakuan dan pujian baik dari Formula E maupun FIA, Racing Committee (RC) di bawah pimpinan Ananda Mikola ternyata sempat diragukan.
Saat itu, mereka bilang sebaiknya melibatkan RC dari negara tetangga Singapura dan Malaysia. Alasannya, mereka sudah terbiasa dengan adanya event balap F1 dan MotoGP.
"Namun mas Nanda (Ananda Mikola) menolak dengan tegas, dan mau seluruh RC dari Indonesia," ungkap Lola Moenek, Deputy Waketum Olahraga Mobil IMI Pusat pada acara ramah tamah sekaligus pembubaran panitia RC Jakarta E-Prix di Citos, Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2022) malam.
Menurut Lola Moenek yang didapuk menjadi salah satu Deputy di tim RC Jakarta E-Prix, sempat diragukan itu justru menjadi semangat para RC total melibatkan sekitar 400 orang sekaligus ingin membuktikan Indonesia bisa.
Halal bi Halal Nissan Terrano Club Sumbar Diselingi Mini Adventure Offroad
Bajaj Menggebrak Pasar dengan Peluncuran Pulsar NS400, Jadi Produk dengan Ukuran Terbesar
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya
"Dengan kerja keras, bekerja dengan hati (passion), kami berusaha menggandeng dan melibatkan seluruh potensi yang ada dibagi 3 leyer yakni pertama RC yang biasa menggelar event balap secara rutin di sirkuit Sentul, kedua dari teman IMI Provinsi DKI, Jawa Barat dan Banten, serta yang ketiga dari teman-teman volunteer dari mahasiswa," terang Lola Moenek yang juga Direktur Niaga PT Sarana Sirkuitindo Utama pengelola Sentul International Circuit.
Ada dari segmen RC senior kenyang pengalaman, unsur mantan pembalap yang lama vakum dari aktivitas motorsport, unsur pembalap yang masih aktif, unsur dari gokart hingga para mahasiswa dan mahasiswi yang memiiki minat ketertarikan di balap.
"Kami bekerja nonstop dari 31 Mei hingga 4 Juni, dan semua dikarantina di 3 buah hotel tak jauh dari venue Jakarta E-Prix Ancol, serta seluruhnya bahu membahu, saling mengisi, dan hasilnya alhamdulillah Jakarta E-Prix berlangsung sukses. Kami pun mendapat acungan jempol dari pihak FE dan FIA," urai Srikandi Balap Indonesia itu.
Meski begitu, Lola Moenek bisa memaklumi jika RC kita sempat diragukan. Pasalnya, memang sudah cukup lama tidak menggelar event international dan kejuaraan dunia balap mobil.
"Mereka nggak tahu kalau kita menggelar belasan balapan setiap tahun di sirkuit Sentul, dan terus mengikuti update regulasi baik dari FIA maupun FIM. Sisa-sisa ilmu dulu menggelar WSBK, GP500, Speed Car hingga A1 masih ada dan orang-orangnya masih sama," kata Lola Moenek sembari melempar senyum puas.
Toh, dia juga menyadari bahwa banyak ilmu baru yang diperoleh dari Jakarta E-Prix dan harus diaplikasi dalam penyelenggaraan event di Sentul dan Indonesia. Selain itu, juga sudah saatnya melibatkan kalangan muda di RC.
"Sukses di Jakarta E-Prix 2022, membuktikan kepada dunia bahwa kita tak hanya bisa, melainkan para petugas lomba balap Indonesia siap diekspor untuk menjadi RC balap di mancanegara," pungkas Lola Moenek. (bs)
Keyword : Racing committee Jakarta E-Prix RC sempat diragukan Lola Moenek Jakarta e-prix ananda mikola