5 Pembalap Kalimantan Selatan Ini Pilih Ber-KTA dan KIS Provinsi DKI Jakarta, Ada Apa Ini?

Jum'at, 08/07/2022 02:08 WIB

mobilinanews (Bogor) - Saat ini, sepertinya lagi musim pembalap yang berdomisili di provinsi A, tapi KTA (Kartu Tanda Anggota) dan KIS (Kartu Izin Start) di Provinsi B.

Tren ini terutama terjadi setiap jelang PON (Pekan Olahraga Nasional) event nasional 4 tahunan seperti PON XX di Papua, Oktober tahun lalu. 

Namun pada umumnya, perpindahan pembalap di PON ini telah mengikuti aturan dari KONI Pusat, salah satunya sekurangnya 1 tahun sebelum PON, pembalap tersebut telah terdaftar resmi di provinsi tersebut, termasuk secara kelengkapan administrasi.

Namun, kali ini sepertinya agak berbeda. Terbaru, 5 pembalap asal Kalimantan Selatan yang turun balap mobil ISSOM 2022 di sirkuit Sentul Bogor, Ahad (3/7/2022) kemarin ternyata dengan KIS DKI Jakarta.

Untuk bisa mendapatkan KIS DKI Jakarta, tentu mereka terlebih dahulu harus memiliki KTA klub resmi anggota dari IMI Provinsi DKI Jakarta. 

Yang jadi pertanyaan, kenapa mereka tidak dengan KTA dan KIS Kalimantan Selatan? Wallahualam.

Ternyata, menurut salah satu tokoh senior otomotif Kalimantan Selatan, fenomena itu tidak hanya terjadi pada olahraga mobil namun juga balap motor yang pilih memakai KIS provinsi lain.

"Yang jadi pertanyaan besar bagi pengurus IMI Kalsel sekarang, kenapa mayoritas pembalap mobil dan motor yang tanding di event nasional dan regional tidak pakai KIS Kalsel. Padahal, dipastikan pembalap tersebut berasal dari dan kebanyakan berdomisili di Kalsel," ungkap sang tokoh yang enggan ditulis namanya.

5 pembalap tersebut dari HY33 Racing Team Banjarbaru berlaga di ajang balap mobil ISSOM 2022 pada Minggu, 3 Juli kemarin di sirkuit Sentul.

Terkait hal ini, Hendra Raharja selaku manajer HY33 Racing Team memiliki alasan tersendiri.

"Haji Yudhis (HA Yudhistira) kan memang tercatat sebagai pembalap DKI Jakarta pada 2 PON terakhir. Saat H Yudhis bersiap debut ke ajang balap mobil ISSOM, karena memang pembalap DKI, dia sudah memiliki KTA dan KIS Jakarta," terang Hendra Raharja.

Lalu, bagaimana dengan 4 pembalap HY33 Racing Team lainnya yakni Romy Tahrizi, H Dhani, M Rizky Padila dan Ferlando Herdian?

Hendra Raharja memastikan semuanya telah memenuhi syarat untuk mendapatkan KIS DKI Jakarta, karena mereka telah memiliki KTA klub resmi anggota IMI DKI.

Apalagi, lanjut Hendra, untuk mendaftarkan sekaligus mendapatkan KTA tersebut dilakukan secara online oleh IMI Provinsi ke IMI Pusat. Ketika diapprovel, berarti seluruh persyaratan clear.

Menurut Anondo Eko selaku Ketua IMI DKI Jakarta, pembalap atas nama H Ahmad Yudhistira sudah 10 tahun terakhir tercatat sebagai pembalap dengan KIS DKI Jakarta.

"Sebelum PON XIX di Jawa Barat tahun 2016, H Yudhis tidak hanya telah memiliki KIS DKI. Bahkan KTPnya juga DKI Jakarta. Dan selama pembalap tersebut memiliki KTA DKI ya hampir secara otomatis KIS nya juga DKI," ungkap Anondo Eko.

Anondo Eko yang secara basic merupakan pembalap senior serbabisa dan seorang navigator reli kawakan, menyebutkan bahwa pembalap dengan domisili dan KTA serta KIS berbeda memang sudah terjadi di mana-mana.

"Termasuk beberapa pembalap DKI, paling banyak di drag race, juga ber-KTA dan KIS provinsi lain. Selama syaratnya terpenuhi ya nggak ada masalah menurut saya," terang Anondo Eko.

Sementara itu, M Riyanto selaku Wakil Ketua Umum Organisasi IMI Pusat menyebutkan bahwa asas yang dipakai adalah asas domisili sesuai dengan KTA.

"Jadi KIS melekat pada KTA pembalap. Yang tidak bisa tentu jika KTA pembalap di Provinsi A, tapi KIS nya di Provinsi B," ungkap M Riyanto.

Sementara itu, Eddy Sudarmadi selaku Ketua IMI Provinsi Kalsel tidak merespon ketika diminta tanggapan terkait beberapa pembalap asal Kalsel dengan KTA dan KIS IMI Provinsi lain. (bs)

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060