F1 2022: Kelakuan Pendukung Verstappen dan Hamilton Kian Mencemaskan, We Race As One Baru Sebatas Slogan!

Selasa, 12/07/2022 02:18 WIB

mobilinanews (Austria) - Api permusuuhan Max Verstappen (Red Bull) dan Lewis Hamilton (Mercedes) sejak tahun lalu rupanya semakin panas dan semakin ngawur. Mulai bernuansa rasis dan pelecehan seksual. Verstappen dan Hamilton hanya bisa berkomentar.

Pekan lalu di GP Inggris, Sirkuit Silverstone, pendukung Hamilton sang local hero terus-terusan mencemooh dan menyoraki Verstappen. Saat mobil pembalap Belanda itu melintir, penonton malah berdiri dan bersorak girang. Verstappen hanya bisa tarik nafas.

"Saya tak terpengaruh, fokus saya pada balapan. Mungkin saja mereka tak senang kepada saya, tak apa," katanya.

Minggu kemarin di GP Austria, yang jadi kandang tim Red Bull, para pendukung Verstappen membalas. Sekitar 60.000 anggota Orange Army pendukung fanatik Verstappen datang khusus dari Belanda. 

Ini memang tradisi mereka, datang beramai-ramai ke Austria. Bedanya, kali ini perilaku fans ini mulai mengkhawatirkan. Tindakan mereka menjadi menu kekesalan berbagai pihak yang tertuang di ajang medsos.

Berbagai kasus dilaporkan mereka yang datang ke Red Bull Ring sepanjang akhir pekan lalu. Mulai dari tindakan-tindakan rasis yang merujuk kepada perbedaan kulit Hamilton, aksi pelecehan seksual, dan kasus pembakaran topi tim milik Hamilton yang nyaris membakar si pelakunya sendiri.

Seorang wanita pendukung Hamilton mengaku di cegat oleh 5 orang pendukung Verstappen. Mereka kemudian mengangkat rok sang wanita sembari berkata, "Tak ada pendukung Lewis (Hamilton) yang layak dihormati." 

Semua laporan itu kini sudah di tangan Manajemen F1 sebagai penyelenggara serial balap elit ini. Janjinya akan diinvestigasi tapi sangat tak jelas akan seperti apa hasilnya.

Yang pasti, harus ada langkah antisipasi agar hal sama tak terulang di GP Hungaria nanti di mana biasanya para anggota Orange Army juga datang berombongan.

Yang lebih perlu diantisipasi lagi adalah GP Belanda di Zanvoort pada 4 September 2022. Home race Verstappen itu diperkirakan akan dipenuhi lebih dari 100.000 pendukung pembalap tuan rumah.

"FIA harus segera bertindak untuk mencegah hal yang tak kita inginkan. Saya kira perlu aturan pembatasan alkohol bagi penonton yang masuk sirkuit," usul Verstappen yang sama sekali tak ingin melihat pendukung fanatiknya bersikap berlebihan kepada pendukung rivalnya.

Hamilton pun mengaku sedih melihat perilaku fans yang berbau rasis, satu isu yang selama ini ia perjuangkan lewat F1 untuk diakhiri. We Race As One yang dikampanyekan untuk kebersamaan di komunitas F1, katanya, sejauh ini hanya semboyan, hanya kata-kata.

"Perlu tindakan nyata untuk mewujudkannya," tukas driver Inggris itu.

Hamilton sendiri mengaku kecewa menerima perlakuan fans di GP Austria (pendukung Verstappen). Kelompok yang dominan di dalam sirkuit ini bersorak gemuruh saat driver Mercedes itu alami kecelakaan pada sesi kualifikasi Jumat lalu. Mobilnya dengan keras menubruk pembatas lintasan. 

"Ada seseorang yang celaka yang mungkin saja nyawanya jadi pertaruhan, tapi mereka malah menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Ini sangat menyedihkan," katanya. (rnp)

 

TERKINI
Hyundai Ajak Pemilik IONIQ 5 dan IONIQ 6 Lakukan Pembaruan Software Bermasalah, Menjamin Keamanan Konsumen Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya, Ini Fasilitas Unggulannya PEVS 2024 : NETA Raih Penghargaan Favourite Car Brand Launch, Ini Strategi Yang Diterapkan MMKSI Merelokasi Diler Mitsubishi Motors SUN Malang Kota, Kini Lebih Lengkap dan Nyaman