F1 2022: Ferrari Support Maksimal Leclerc Hadapi Verstappen di 10 Race Terakhir, Carlos Sainz Emban Tugas Khusus!

Selasa, 26/07/2022 23:33 WIB

mobilinanews (Italia) - Akhirnya bos Ferrari Mattia Binotto tak punya pilihan lain kecuali berikan sokongan penuh buat Charles Leclerc untuk fight melawan Max Verstappen di kejuaraan dunia. Binotto tak menyebut soal team order, tapi itu yang akan terjadi mengingat posisi di klasemen saat ini.

Setelah 12 race berlangsung hingga GP Prancis lalu, Verstappen memimpin klasemen dengan total poin 233. Pembalap tim Red Bull Racing itu dikuntit Leclerc di urutan 2 dengan gap 63 poin, Sergio Perez (Red Bull/70 poin) dan posisi keempat yang dihuni Carlos Sainz (Ferrari) dengan selisih 89 angka.

Artinya, kans Leclerc masih terbuka dalam 10 race sisa musim ini. Setidaknya lebih terbuka dari peluang Sainz untuk menggempur Verstappen di jalur perebutan gelar 2022.

Terlebih lagi karena sesungguhnya Leclerc sangat kompetitif melawan Verstappen. Hanya saja daya tahan mobil, kesialan dan kesalahan strategi tim yang membuatnya banyak kehilangan poin. Ia, misalnya, tiga kali DNF pada saat memimpin balapan.

"Mulai sekarang dukungan sepenuhnya kami berikan buat Charles. Kami yakin bisa mengatasi masalah yang terjadi. Ia pengemudi fantastis dan kami punya paket mobil yang sangat kompetitif. Jadi, tak ada alasan mengapa kami tak bisa mendominasi 10 balapan terakhir. Pada akhir musim akan terbukti di mana kami berada," tegas Binotto dalam wawancaranya dengan media Belanda, De Telegraaf.

Binotto tak sebut prioritasnya kepada Leclerc berarti mengesampingkan Sainz, tapi dari bentuk dukungan penuhnya kepada Leclerc tentu hal itulah yang terjadi.

Dengan defisit 63 poin yang harus dikejar dalam 10 race berarti Leclerc dituntut memenangi seluruh sisa balapan tahun ini. Dan, Sainz sebagai team mate harus memainkan perannya untuk mendukung Leclerc. Syukur kalau bisa ikut memangkas poin milik Verstappen, misalnya dengan finish 1-2 bersama Leclerc seperti harapan Binotto.

Dengan kecepatan, pengalaman dan skill Verstappen di dalam kokpit RB18, rencana atau harapan Binotto jelas tak mudah diraih. Apakah ia berharap Verstappen juga akan alami 1 atau 2 kali DNF di sisa balapan 2022 ini?

"Tidak. Kami tidak mengkalkulasi hal seperti itu. Hanya fokus pada diri kami," ungkap Binotto.

Binotto melihat kemenangan beruntun di GP Inggris dan Austria adalah bukti keunggulan Ferrari saat ini atas mobil tim Red Bull. Di balapan terakhir di GP Prancis, Leclerc juga unggul di kualifikasi maupun race sebelum akhirnya out karena kecelakaan.

Binotto tak ingin menyalahkan Leclerc dalam kasus itu. Yang ia lihat adalah daya tahan ban Leclerc yang lebih baik dari Verstappen hingga lap 15 saat Verstappen lakukan pitstop.

"Saya sudah berkata kepada Charles, bahwa situasi memang rumit. Tapi, kami bisa mengubahnya dengan menikmati lebih banyak kemenangan di 10 race terakhir. Itu bukan tak mungkin dilakukan," tegas Binotto.

Meskipun terkesan sangat terlambat, saat ini memang tak ada cara lain untuk meraih gelar pembalap 2022 selain Ferrari memberikan prioritas buat Leclerc. 

Kesempatan itu dimulai dari GP Hungaria di Sirkuit Hungaroring, Budapest, pekan ini. Menarik menanti peran Sainz sebagaimana ia lakukan membantu Leclerc meraih pole position di GP Prancis kemarin.

Saat itu Sainz masuk sesi Q3 tak punya tujuan lain kecuali membantu rekannya meraih pole, dengan cara towing yang membuat Leclerc meraih marjin waktu ekstra di trek lurus.

Saat itu Sainz memang tak butuh posisi di kualifikasi karena sudah dipastikan start dari baris belakang akibat pergantian komponen mesin. Tapi, setelah ini sudikah ia mengalah pada saat ia bisa meraih kemenangan? Wibawa Binotto jadi pertaruhannya. (rnp)

 

TERKINI
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis! Maksimalkan Layanan Untuk Konsumen, Ban Goodyear Kini Hadir di Bengkel B-Quik FIF Raup Laba Bersih Rp1,1 Triliun, Naik 16,5 Persen di Kuartal I 2024 PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan