MotoGP 2023: Meski Jadi Korban Ducati Yang Batasi Motor Spec Pabrikan Hanya 4 dari 8 Pembalap, Adik Valentino Rossi Tetap Optimis!

Sabtu, 17/09/2022 01:01 WIB

mobilinanews (Spanyol) - Seperti tahun ini, tahun depan pun Ducati meluncur dengan 8 Desmosedici di grid MotoGP dengan tiga tim satelit. Bedanya adalah jatah motor pabrikan yang berkurang dari 5 jadi 4.

Kebijakan itu dilontarkan bos pabrikan Italia itu, Davide Tardozzi, di sela-sela GP Aragon, Spanyol, Jumat (16 September 2022).

Selain tim pabrikan, Ducati tetap punya 3 tim satelit dengan 6 pembalap. Yakni Johann Zarco dan Jorge Martin (Pramac Ducati), Luca Marini dan Marco Bezzecchi (VR46) serta Fabio Di Giannantonio dan Alex Marquez (Gresini). 

Pembalap tim pabrikan Ducati Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini tentu akan geber Desmosedici GP23, motor terbaru.

Dan, hanya rider Pramac yang akan dapat motor sama dengan spek pabrikan tahun depan, seperti tahun ini. Artinya, Ducati hanya meluncurkan 4 unit motor terbaru dari 5 unit tahun ini.

Motor pabrikan ke-5 musim ini didapat Luca Marini (VR46 Ducati). Dengan kebijakan alokasi mesin baru Ducati maka adik tiri Valentino Rossi itu menjadi korban. Bersama tiga pembalap satelit lainnya, ia hanya akan menerima jatah Desmosedici GP22 seperti saat ini ia pacu sekarang.

Kebijakan itu, kata Tardozzi, agar Ducati bisa lebih fokus dengan 4 unit motor pabrikan.

"Sekaligus membuat kesetaraan antara tim VR46 dan Gresini. Membiarkan mereka berkembang dengan cara lebih baik," katanya.

Meski jadi satu-satunya pihak yang dirugikan kebijakan baru Ducati, ternyata Marini tak terpengaruh. Ia tetap percaya diri dengan motor yang lebuh tua setahun nantinya.

"Beda spek pabrikan dengan satelit sangat tipis. Tahun ini, misalnya, pembalap satelit bisa bersaing ke zona podium dengan DesmosediciGP21. Bahkan bersaing jadi pemenang. Tentu saya ingin paket motor terbaru.Tapi, hal itu bukan masalah. Tak ada yang tahu seberapa cepat paket 2023 karena belum ada yang mencobanya," kata Marini.

Alasan Marini cukup fair. Ia memberi contoh Bastianini yang sukses meraih 3 kemenangan di awal musim meski menggeber motor 2021.

Alasan lain adalah ketidakpastian apakah spek 2023 akan lebih baik dari versi 2022. Contoh buruknya dialami Bagnaia di awal kompetisi 2022.

Merasa motor barunya lebih buruk dari versi 2021 dan karena itu ia kemudian memilih kombinasi 2021 dan 2022.

Dengan campuran itulah Bagnaia kini bisa bertengger di peringkat 2 klasemen dan mengejar Fabio Quartararo (Yamaha) dengan selisih 30 poin. (rnp)

 

 

 

 

 

 

TERKINI
Hyundai Ajak Pemilik IONIQ 5 dan IONIQ 6 Lakukan Pembaruan Software Bermasalah, Menjamin Keamanan Konsumen Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya, Ini Fasilitas Unggulannya PEVS 2024 : NETA Raih Penghargaan Favourite Car Brand Launch, Ini Strategi Yang Diterapkan MMKSI Merelokasi Diler Mitsubishi Motors SUN Malang Kota, Kini Lebih Lengkap dan Nyaman