MotoGP 2022: Juara di Jepang, Kini Jack Miller Boleh Pergi Dari Ducati Dengan Kepala Tegak!

Minggu, 25/09/2022 21:02 WIB

mobilinanews (Jepang) - Di akhir tahun 2021, Jack Miller seolah pecundang di grid MotoGP. Ia sudah tertendang sebelum kontraknya di tim pabrikan Ducati berakhir di akhir musim 2022. Dalam beberapa bulan ia bertanya-tanya apakah masih bisa stay di MotoGP atau tidak.

Saat itu Ducati sudah memastikan Jackass, panggilan rider Australia itu, tidak dapat kontrak baru karena performa di luar harapan.

Jorge Martin dipasang sebagai kandidat pengganti sebelum akhirnya pembalap tim Pramac Ducati itu kalah bersaing dengan Enea Bastianini (Gresini Ducati).

Untungnya, bos tim pabrikan KTM Pit Beirer punya insting kalau Miller masih punya potensi. Jackass pun didapuk pada pertengahan musim lalu untuk masuk line up tim pabrikan KTM 2023 menggantikan Miguel Oliveira.

Kesan pecundang itu sepertinya langsung terhapus di GP Jepang, Minggu (25/9/2022) kala Jackass tampil sekelas master menjadi pemenang di tengah para pembalap favorit. Ia dominan sepanjang race meski start dari urutan 7.

Sepenuhnya karena kemampuannya sendiri. Bukan karena faktor kebetulan seperti tiga kemenangan sebelumnya di MotoGP. Dua karena hujan (GP Belanda 2016 dan GP Prancis 2021) dan satunya di GP Spanyol 2021 karena mendadak Fabio Quartararo terserang arm pump saat memimpin balapan (pelemahan otot tangan sehingga sulit mengendalikan motor).

Kemenangan di Sirkuit Motegi sama sekali tak ada unsur kebetulan. Seluruhnya berkat aksi brilian di lintasan, terlebih saat menyalip lawan di tikungan. Artinya, jika di atas motor yang berkelas maka sesungguhnya skill Jackass berumur 27 tahun itu sama sekali belumlah habis.

Ia mengakui ini penampilan terbaiknya sepanjang main di MotoGP sejak 2015 dan baru kali ini merasakan naik motor yang sempurna. Perasaan itu sudah terbangun kala ia tercepat di FP1 dan menumbuhkan kepercayaan diri menuju raceday.

"Ini balapan yang sangat emosional. Saya sempat menangis seperti bayi di dalam pangkuan. Itu luar biasa. Saya tak tahu kalau dalam diri saya ternyata ada perasaan  sesahdu itu," kata Miller yang tetap memperagakan selebrasi khasnya di atas podium dengan menenggak sampanye dari dalam sepatunya, kali ini dengan tambahan aksi melemparkan kedua sepatunya ke kerumunan penonton.

Kini Jackass bisa merasa lega meninggalkan Ducati. Bukan sebagai pecundang, namun masih dalam status bintang. Ia pergi dengan kepala tegak, bukan tertunduk lesu.

Ini juga bukti langkah Beirer menariknya kembali ke keluarga besar Red Bull KTM tepat adanya.

"Kami bersama pada 2014 (Moto3) dan saya terus memantaunya. Saya tahu persis cara kerja Jack dan yakin ia masih  bisa berkembang dengan kami," tegas Beirer saat memutuskan Miller jadi pembalap timnya pada 2023 nanti.

Karena itulah kini Miller kembali diperhitungkan jika saja tahun depan KTM bisa menyediakan RC16 yang cocok untuk riding style-nya. Bersama Brad Binder yang menemaninya di podium Motegi sebagai runner up, mereka akan jadi pasangan serasi tahun depan.

Ya, Miller bisa tinggalkan Ducati secara terhormat. Ia ikut andil memenangkan kejuaraan konstruktor 2022 untuk pabrikan Italia itu, bersama Francesco Bagnaia juga kemungkinan besar akan meraih gelar tim terbaik, dan akan semakin lengkap jika dalam 4 balapan di depan bisa membantu Bagnaia meraih gelar juara dunia 2022. (rnp)

 

 

 

 

 

 

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060