F1 2022 : Update Terkini Skandal Keuangan Red Bull, Ini Komentar Bernie Ecclestone Yang Bisa Pengaruhi FIA!

Selasa, 18/10/2022 00:38 WIB

mobilinanews (Iggris) - Sudah seminggu FIA menemukan apa yang disebut kecurangan Red Bull soal batas anggaran (budget cap) tim musim 2021 lalu. Tinggal menanti hukuman, tapi seperti apa?

Meski sudah menetapkan Red Bull bersalah karena melampaui budget cap, tapi FIA belum resmi merilis seberapa besar kecurangan keuangan yang dilakukan tim Max Verstappen itu.

Regulasi FIA menetapkan budget cap 2021 sebesar 145 juta USD dan berlaku untuk semua tim. Tujuannya, selain membantu finansial tim akibat dampak Covid-19 sepanjang 2020, juga agar masing-masing tim bisa membangun mobil dengan kekuatan merata. Sekaligus meningkatkan daya tarik F1 sebagai tontonan.

Berbagai spekulasi beredar soal angka kelebihan itu. Ada yang sebut 2 juta USD dan ada pula yang memperkirakan kisaran 5% atau lebih dari 7 juta USD.

Spekulasi lain adalah bentuk hukuman yang bakal dijatuhkan FIA kepada Red Bull. Mulai dari sekadar denda uang, pengurangan poin sampai diskualifikasi dari musim 2021.

Yang jelas para petinggi tim elit macam Mercedes, Ferrari dan McLaren sudah koar-koar kalau kecurangan yang sudah ditemukan FIA harus ditindaklanjuti dengan hukuman keras. 

Celakanya, FIA dianggap lelet. Wajar saja itu mendatangkan kecurigaan sedang ada semacam negosiasi seperti diduga bos Ferrari Mattia Binotto.

Saat sama muncul isu bahwa sangat mungkin FIA hanya menjatuhkan sanksi denda uang untuk Red Bull. Disebut kesalahan 2 juta USD itu akan didenda lima kali lipat jadi 10 juta USD.

Kemungkinan itu yang langsung disambar garang oleh bos Mercedes, Toto Wolff.

"Jika begitu, tahun depan kami juga akan berbuat curang dan siap membayar denda, jika itu membuat kami kembali juara dunia," tegas Wolff yang pembalapnya, Lewis Hamilton, gagal menambah gelar juara dunia F1 tahun lalu lewat kekalahan berbau kontroversi di seri pamungkas GP Abu Dhabi.

Ada juga spekulasi hukuman berupa pengurangan poin di klasemen pembalap maupun konstruktor 2021. Itu pun jadi masalah karena bergantung dari jumlah poin yang dikurangi.

Jika poin Verstappen sebagai juara dunia 2021 dikurangi lebih dari 8 maka Hamilton otomatis naik jadi juara dunia. Jika di bawah itu maka tak ada efek apa-apa buat tim Mercedes yang paling vokal menyikapi kasus yang terkenal dengan istilah cashgate ini.

Terbaru, mantan supremo F1 Bernie Ecclestone pun nimbrung berkomentar. Intinya, ia menyokong hukuman berat yang harus diterima Red Bull.

Pria berusia 91 tahun dengan masa berkuasa di F1 lebih dari 40 tahun itu ketika ditanya media Jerman, Blick apakah pantas Red Bull menerima pengurangan poin?

"Akan lebih buruk dari itu," jawab Ecclestone.

Ia menolak menyebut detilnya. Tapi, komentar singkat itu jelas jadi ancaman serius bagi Red Bull dan Verstappen karena bagaimana pun Ecclestone masih punya akses informasi yang kuat di FIA.

Benarkah demikan? (rnp)

 

 

TERKINI
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024 Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo