Selasa, 18/10/2022 14:28 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Pasar mobil bekas di Indonesia berkembang sangat pesat akhir-akhir ini. Pertumbuhan mobil baru yang cukup tinggi, di tambah dengan keinginan konsumen yang ingin langsung mendapat unit saat pembelian termasuk faktor yang membuat mobil bekas terus tumbuh.
Lebih dari itu, pembeli mobil bekas tentu menyesuikan budget yang ada untuk mendapat mobil yang sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi. Selain itu, mobil bekas saat juga semakin terawat dengan berbagai penawaran menarik dari dealer atau showroom yang melegonya.
Owner Anugerah Motor Garage (AMG), Adreas Difa mengatakan saat ini tren penjualan di mobil bekas banyak menyasar pada model-model yang irit bahan bakar. Dan tentu harganya ramah di kantong.
Untuk itu, banyak peminat mobil bekas dari kelas menengah mengincar mobil-mobil dengan mesin yang irit. Biasanya mereka memilih mobil-mobil dengan kapasitas mesin antara 1000 cc hingga 1400 cc.
Kualitas dan Penjualan Ngejreng, GAC Aion Jadi Mobil Listrik Terbaik di Dunia
Penjualan Mobil Honda Meningkat 19 Persen Pada Maret 2024, Peningkatan Penjualan Periode Lebaran
Momen Lebaran, Penjualan Mobil Listrik di Indonesia Meningkat, Wuling dan Chery Jadi Terlaris
"Mobil-mobil yang laris di pasar mobil bekas, pastinya adalah mobil-mobil dengan bahan bakar yang cukup irit. yang pasti 1000 sampai 1400 cc. Atau di bawa 1500 cc. Jadi mobil-mobil yang seperti LCGC, MPV yang sekelas Ertiga, tau Toyota Calya dan sejenisnya yang saat ini penjualannya menurut saya cukup baik," ungkap Andreas di Bursa Otomotif, Mangga Dua Square, Jakarta Pusat.
Banyaknya permintaan terhadap mobil-mobil di kelas tersebut, membuat harganya juga semakin baik sehingga menggerakan bisnis penjualan mobil bekas di Tanah Air.
"Mobil-mobil itu ternyata harganya lebih menarik sekarang. Kita contoh Toyota Calya tahun 2016. Harganya mungkin sebelumnya Rp 100 juta kebawa. Sekarang bisa diatas 100 juta. Jadi tren-tren seperti itu yang menarik perhatian di market mobil bekas sekarang," tuturnya. (Elk)