Lamborghini Tancap Gas Saat Isu Resesi Menghantui, Penjualan 2022 Lampaui Rekor 8.405 Unit Tahun 2021

Kamis, 10/11/2022 01:12 WIB

mobilinanews (Bologna) - Produsen mobil supecar, Lamborghini menikmati tahun kesuksesannya di 2022. Meskipun isu inflasi santer terdengar, namun penjualan mereka terus mencatatakan angka mentereng.

Pabrikan yang bermarkas di Bologna, Italia ini telah berhasil menjual 7.430 unit kendaraan dalam sembilan bulan pertama tahun 2022. Angka ini terbilang sangat positif, bahkan dipredisiksi akan melampaui rekor penjualannya di tahun 2021 lalu yang mencapai 8.405 unit.

Melansir laporan Carscoops, dari semua model mobil yang dijual, unit Lamborghini Urus yang paling populer dan memberiakn kontribusi terbesar dengan pencapaian 4.834 unit.

Kepala Eksekutif Lamborghini, Stephan Winkelmann mengatakan dari catatan pencapaian yang diperoleh selama sembilan bulan terakhir menunjukan bahwa Lamborghini ada dalam tren yang sangat positif dan itu hal yang akan mereka jaga.

"
"Kami pasti akan berada di depan angka ini. Kami tidak mengalami penurunan penjualan. Setiap bulan kami menjual lebih banyak mobil daripada yang bisa kami berikan,” tutur petinggi Lamborghini itu.

Winkelmann menambahkan bahwa angka pemesanan yang kuat dalam dua tahun terakhir, akan sangat membantu Lamborghini menavigasi strategi penjualan di tahun 2023 meskipun ada tantangan ekonomi yang mungkin terjadi tahun depan.

"Kami sudah memiliki masa tunggu 18 hingga 19 bulan untuk mobil baru. Namun kami akan menjual lebih banyak mobil daripada yang bisa kami produksi,” ungkapnya.

Winkelmann percaya bahwa dengan menjaga tren yang ada, tahun depan penjualan akan tetap stabil. Apalagi, mereka menyegarkan line-up dengan pengganti Aventador dan Huracan.

Penerus Aventador akan menjadi model all-new pertama yang hadir, dan diluncurkan dengan mesin V12 hybrid. Menariknya untuk model baru ini, Lamborghini telah menerima 3.000 pesanan.

Bos Lamborghini itu juga tidak megkhawatirkan krisis pasokan dan kekurangan chip karena tidak akan berdampak signifikan pada produksi perusahaan. Baginya tantangan ini telah terjadi terus menerus dan mereka telah memiliki jalan keluarnya,

“Kelangkaan chip adalah tantangan terus-menerus. Tetapi sejauh ini kami berhasil dan tidak kehilangan kapasitas produksi. Kami sebenarnya telah meningkatkan kapasitas produksi kami,” katanya.

Meskipun demikian ia mengakui bahwa perang di Ukraina sedikit memengaruhi produksi karena mereka memiliki pemasok besar di Ukraina, tetapi dengan strategi yang ada, masalah ini dapat diselesaikan.(elk)

TERKINI
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya! Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 AC Mobil Tidak Dingin, Coba Lakukan 6 Cara Ini Agar Temperatur Suhu Dalam Mobil Tetap Stabil!