F1 2022: Komentar Miring Masih Berhamburan, Sikap Verstappen Terhadap Perez Mencoreng Muka Sendiri

Selasa, 15/11/2022 19:17 WIB

mobilinanews (Inggris) - Sikap Max Verstappen yang berani melawan perintah tim di GP Brasil masih ramai dipergunjingkan. Ia bersikap seperti bos di dalam tim. Jika Sergio Perez gagal finish runner up di klasemen akhir 2022 maka kesalahan itu tak pelak lagi bakal ditumpahkan kepada Verstappen.

Para kru pengatur strategi hingga bos besar macam Team Principal Christian Horner dan Penasehat Senior Red Bull Helmut Marko terang-terangan menunjukkan kekecewaan saat Verstappen tampak lebih mengutamakan egonya dibandingkan kepentingan dan kebutuhan tim. Itu terjadi saat Perez membiarkan Verstappen menyalipnya di GP Brasil lalu dengan harapan Verstappen bisa mengejar dan menyalip Fernando Alonso (Alpine) dan Charles Leclerc (Ferrari) yang berada di posisi 5 dan 4.

Namun, saat Verstappen kelihatan tak punya peluang untuk itu maka tim memintanya mengembalikan posisi 6 kepada Perez yang berada di P7. Setelah mendiamkan perintah itu beberapa kali, ia baru menjawab dengan nada ketus agar tidak lagi menyuruhnya melakukan hal tersebut. Dan, akhirnya ia finish ke-6 dan Perez ke-7.

Buat Red Bull dan Perez, itu adalah masalah besar. Sebab, jika Perez dibiarkan finish P6 maka saat ini ia masih menghuni peringkat 2 klasemen 2022 mengungguli Leclerc. Tapi, garagara ego Verstappen, kini Perez berada di peringkat 3 dengan poin sama dengan Leclerc, sama-sama 290. Konsekeuensinya, Perez harus mengalahkan Leclerc di GP Abu Dhabi  pekan depan untuk menciptakan rekor buat tim Red Bull, finish 1- 2 di klasemen akhir untuk kali pertama di F1. Ini rekor prestisius yang belum tentu bisa diperoleh tahun depan.

"Tujuan kami adalah finsih 1-2. Max harus melakukan apa pun yang ia bisa agar hal itu terwujud. Itu saja," tegas Marko yang mengaku terkejut dan kesal dengan pembangkangan Verstappen.

Kelakuan itu juga mengusik beberapa media Inggris sehingga menurunkan artikel bagaimana selama ini Perez jadi pembantu setia Verstappen melawan Lewis Hamilton. Sepanjang tahun lalu tercatat 8 kali Perez membantu Verstappen menelikung Hamilton. Sebaliknya, Verstappen hanya sekali dibuat kecewa oleh Perez. Terjadi di GP Monaco tahun ini saat Verstappen gagal meraih pole position dan itu ditimpakan kepada Perez.Patut diduga itu yang membuat Verstappen sakit hati.

"Max memang punya memori seperti gajah, besar dan lama untuk melupakan sakit hatinya," komentar Horner, dengankata lain pembalap andalannya itu memang pendendam.

Jacques Villeneuve, mantan pembalapp F1 yang sekarang jadi kolomnis, pun tak kalah bingung melihat sikap Verstappen. Berani melawan perintah tim dan tak peduli pada kebutuhan rekan satu timnya sendiri.

"Finish P6 atau 7 sama sekali tak ada pengaruhnya buat Max. Sebaliknya dengan Sergio, itu sangat penting mengingat sisa balapan tinggal satu seri. Saya heran pada sikapnya," kata pengamat dari Kanada itu.

Dampak lainnya, para pendukung Perez (Meksiko) yang besar di Amerika Latin yang tadinya mendukung Verstappen kini berbalik arah. Dan, para pendukung Hamilton pun kini punya mainan baru di media sosial. Mengejek pembalap Belanda itu sembari bersikap sebagai kawan untuk Perez.

Di GP Abu Dhabi nanti, tugas Verstappen adalah membantu Perez meraih P2 di klasemen sebagaimana ditegaskan Marko. Itu jika ia tak ingin terus dalam pergunjingan, di luar maupun di dalam timnya sendiri. (rnp)

 

 

 

 

TERKINI
Paguyuban Motor Si Paling Paham Gelar Halal bi Halal di Warung Solo Kemang, Simak Keseruannya Laba Bersih Astra Otoparts Tembus Rp475,0 Miliar Di Kuartal I 2024 Innova Zenix Hybrid: Unggulkan Sektor Performa, Safety, Efisien dan Teknologi Canggih Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo