F1 2023: Di Bawah Pengawasan Fred Vasseur, Charles Leclerc Akhiri Private Test Ferrari di Sirkuit Fiarano

Jum'at, 27/01/2023 01:18 WIB

mobilinanews (Italia) - Setelah para tester Ferrari dan Carlos Sainz pada Selasa dan Rabu, tes khusus Ferrari di Sirkuit Fiorano diakhiri Charles Leclerc pada Kamis (26/1/2023) dengan durasi 123 laps.

Berbeda dengan hari sebelumnya, hari ini sesi tes dikomandani langsung oleh Frederic Vasseur, team principal baru Ferrari. Mantan bos Leclerc saat di tim Sauber itu tampak akrab dengan Leclerc sepanjang latihan.

Menggunakan SF21 yang merupakan mobil tim pada musim 2021, tes ini hanya jadi pemanasan buat pembalap Ferrari. Mencoba lebih awal untuk membiasakan joki Ferrari berada di kokpit F1. Karena itu catatan waktu bukan faktor penting yang ingin dicapai.

Ini penampilan kali pertama Vasseur memimpin  timnya di lapangan. Mantan team principal Alfa Romeo itu mengaku sudah belajar dari kegagalan Ferrari tahun lalu oleh serangkaian peristiwa yang melemahkan Leclerc dalam perburuan gelar meski sudah tampil impresif di awal musim.

Menurutnya, yang harus ia prioritaskan musim ini adalah pengaturan strategi di setiap race dan pengembangan teknis di tengah berlangsungnya kompetisi.

"Saya pikir strategi menjadi titik paling krusial pada saat mobil sudah kompetitif," sebut Vasseur sembari menjelaskan panjang lebar soal penerapan strategi di balapan F1 tak hanya berkutat pada tim sendiri, namun pada saat sama juga harus bisa mengantisipasi kemungkinan strategi rival.

Vasseur memastikan timnya sudah siap memasuki kompetisi 2023 dengan mobil yang belum diberi nama atau kodenya. Ia juga tak banyak bicara soal area pengembangan mobil yang jadi andalan Leclerc dan Sainz mengarungi musim 2023.

Hanya saja beberapa laporan mengatakan mobil baru yang diluncurkan The Prancing Horse bakal.lebih kencang sekitar 1 detik dari versi 2022.

Jila benar maka itu akan jadi kemajuan besar. Meski hanya sedetik tapi hal itu sudah jadi kemajuan besar di kancah F1 yang selisih kecepatan per lsp antar tim acap hanya nol koma nol sekian detik saja.

Soal target, jelas menjadi juara dunia. Entah juara dunia pembalap ataupun konstruktor. 

Tahun lalu Leclerc menjadi runner up di klasemen akhir. Kalah telak dari Max Verstappen (Red Bull), padahal pada tiga race awal 2022 ia sudah unggul 46 poin di klasemen sementara. Salah satu sebabnya, ya soal penerapan strategi tadi.

Ia tak menyebut apakah akan menerapkan kembali status pembalap pertama dan kedua seperti tradisi masa lalu Ferrari atau tidak.

Tradisi yang tidak dipraktekkan Mattia Binotto saat memimpin Ferrari dan tahun lalu turut menjadi sebab ketertinggalan Leclerc dalam perolehan poin.

Jika menggunakan kebijakan itu maka banyak pengamat yang memprediksi Leclerc yang bakal jadi anak emas Vasseur.

Bukan saja karena sejauh ini performa Leclerc lebih mentereng dibandingkan Sainz, tetapi pasti tak lepas dari kedekatan keduanya sejak awal karir Leclerc di kancah F1 lewat Sauber pimpinan Vasseur pada musim 2018. (rnp)

 

 

 

 

 

TERKINI
Tutup Ajang PEVS 2024 dengan Gemilang, MG Raih Penghargaan Favorite Big MPV untuk MG Maxus 9 Spesifikasi Seres E1 yang Meraih Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024 305 Ducati Pecahkan Rekor MURI di Event We Ride As One di Candi Prambanan Mengesankan, Xiaomi Tunjukkan Inovasi Proses Produksi Mobil Listrik SU7 Setiap 76 Detik Sekali