Guyup di Ulang Tahun Chepot Haniwiano, Legenda Balap Indonesia di Warung Solo, Ini Rekam Jejaknya di Motorsport

Minggu, 05/02/2023 19:08 WIB

 

mobilinanews (Jakarta) - Meriah dan guyup. Itu kesan pertama yang terlihat pada perayaan ulang tahun ke-74, Chepot Haniwiano (lahir 5 Februari 1949) legenda balap Indonesia di Warung Solo, Jl Madrasah No.14, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Minggu (5/2/2023).

Warung Solo milik Rio Sarwono pun ditutup sementara untuk umum, hanya dipakai untuk acara yang sebenarnya hanya mengundang teman dan para pelaku balap seangkatannya.

Lihat saja, ada Japto Soerjosoemarno (Ketua Pemuda Pancasila), H Tinton Soeprapto, Dally Sofari, Dolly Indra Nasution, Indrajit Sarjono, Ria Sungkar, Faryd Sungkar, Dodo TS, Fauzy Aljufrie, Chandra Alim, Maher Algadrie, Robert Silitonga, Poedio Bintoro.

Lalu, Ponco Sutowo, Tony Sudarsono, Bobo, Adi Warsita Adinegoro, Ratna Dumilah, Bagoes Hermanto, Indra, Irwan Gibet Rachim, Ari Kitik, Teddy Wibowo, Ridzky  dan masih banyak lagi.

Bagaimana tentang kiprah Chepot Haniwiano yang kini seorang pengusaha - salah satu pengurus PT KFC Indonesia - dan Ketua Legend Riders Indonesia, adalah sebagai berikut.

KIPRAH CHEPOT HANIWIANO DI AJANG BALAP

Chepot boleh dibilang sebagai pembalap serbabisa di eranya. Tapi jangan pikir seorang pembalap selalu tegar menghadapi pertarungan di sirkuit.

"Sesaat sebelum start, tidak jarang saya dihinggapi rasa takut, deg-degan," kata Chepot dikutip dari ahmad.web.id.

"Tetapi, yang paling cemas tentu istri saya. Juga orangtua. Sementara itu, mereka selalu mendoakan agar saya selamat. Saya sendiri cuma pasrah: yang mau terjadi, terjadilah," ungkap Chepot.

Istri Chepot, Jeanette Gandatresna, dulu gemar pula ngebut dengan gokart. Sedangkan ayahnya, Sutikno Wiano, direktur sebuah perusahaan, sempat menjadi pelatih olahraga power boating tim DKI.

Chepot sendiri, di samping senang beradu kecepatan di darat, juga tekun ikut berlomba dengan motor boat.

Bahkan, pada PON VIII, 1974, untuk olahraga yang disebut terakhir itu Chepot berhasil memperoleh 4 medali emas pada 4 kelas yang dipertandingkan. "Yang belum saya nikmati adalah olahraga dirgantara, seperti terjun payung," kata Chepot.

Di darat, nama Chepot sudah berada di puncak untuk balap gokart, mobil, dan rally. Ia pernah menjuarai Kart Prix Singapura. Dan pada acara serupa di Brunei, 1984, ia memang hanya juara 2.

Tetapi, semua orang tahu, salah satu di antara beberapa pembalap Indonesia yang mumpuni terjun di arena internasional.

Chepot termasuk pengikut setia ASEAN Rally. Pada 1972, ia sudah ikut balap mobil di Eropa. Dan 1975, atas sponsor Pertamina, ia ikut balap mobil formula.

Lalu, pada 1978, Chepot muda menggelinding mengikuti Southern Cross di Australia. Di sini mobilnya menabrak pohon.

Tetapi, apa pun kejadiannya, "Buat saya semua acara selalu berkesan dan mengasyikkan," kata laki-laki yang gemar makan sop kambing itu.

Sebenarnya, Chepot suka mengutak-atik mesin. "Saya memang bercita-cita menjadi insinyur mesin," katanya.

Karena itu, pada awal 1960-an, ia masuk sekolah teknik di Hamburg, Jerman Barat. Enam tahun ia di sana. "Belum selesai sekolah, saya sudah pulang," katanya.

Sebelum itu, pada 1965, saat berlibur ke tanah air, Chepot sempat mengikuti balap, mengendarai mobil Honda milik Ponco Sutowo. Pada 1969, di Jerman,  Chepot masuk sekolah khusus mengemudi.

"Pulang ke Indonesia, tahun 1970, saya sering mewakili Pertamina di arena balap," tuturnya.

Dua tahun kemudian, 1972, dia disekolahkan oleh Pertamina ke Inggris untuk mendalami teori balap mobil. Sekolah itu, Jim Russel Racing Driver School, tersohor di dunia balap.

Chepot kemudian juga merambah dunia rally. Di ajang rally, dua nama ini sering mendampinginya : Poedio Bintoro dan Faryd Sungkar. (budi santen)

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060