F1 2023: Petinggi Red Bull Akui Tak Bisa Mengendalikan Nafsu Verstappen

Senin, 20/03/2023 23:59 WIB

mobilinanews (Arab Saudi) - Beberapa pengamat F1 mengulas pergumulan dua driver Red Bull Racing, Max Verstappen dan Sergio Perez, saat berebut fastest lap di GP Arab Saudi.

Ujung-ujungnya adalah pengungkapan fakta kalau keharmonisan tim memang meredup dan terancam jadi bumerang di musim 2023. Meski Verstappen jadi favorit untuk juara dunia tahun ini, Perez justru dinilai jadi satu-satunya yang berpeluang jadi pesaingnya. Intinya, perang terbuka akan terjadi karena Perez pun berambisi meraih gelar di akhir musim.

Jika benar begitu maka kebijakan tim sangat dibutuhkan untuk menjaga pertarungan internal tak sampai kontraproduktif di lintasan. Meski manajemen Red Bull menyebut kedua pembalapnya punya kebebasan tarung untuk menjadi terbaik, tapi sangat besar kemungkinan tim akan lebih membela kepentingan Verstappen dibandingkan Perez, seperti selama ini.

Salah satu pengamat itu, Nico Rosberg yang juara dunia F1 2016, menyebut Verstappen sebagai pembalap yang sangat berjuasa dan bisa bertindak sendiri tanpa sanksi dari tim.

Rosberg ambil contoh saat kualifikasi GP Arab Saudi yang berakhir mengecewakan buat Verstappen karena  alami kesulitan mekanikal di Q2 dan harus lakoni race dari P15.

"Pada Sabtu itu ia langsung pulang tanpa mengikuti rapat yang sudah diagendakan tim. Ini perilaku yang tidak semestinya," ucap Rosberg.

Puncak `egoisme` Verstappen terjadi pada race GP Arab Saudi. Perez merasa fastest lap yang sudah jadi miliknya `dirampok` Verstappen di lap terakhir. Hanya demi tambahan satu poin.

Menyoal itu, penasehat senior Red Bull Helmut Marko mengakui pihaknya tak bisa mengontrol ego Verstappen meski dalam komunikasi tim sudah diperintahkan untuk menjaga kecepatan masing-masing untuk amankan posisi 1-2.

"Begitulah gaya Max. Ia benar-benar menunggu lap terakhir untuk mencetak fastest lap. Padahal sejak 4 laps jelang akhir kedua pembalap sudah dikomunikasikan soal fastest lap. Kami tak bisa mengontrolnya. Max memaksakan kehendak agar jadi pemimpin klasemen menuju seri Australia," kata Marko yang sudah sangat memahami tabiat pembalapnya.

Meski begitu tak ada sanksi dari tim, seperti juga pembiaran saat Verstappen pergi begitu saja saat kualifikasi.

Dan, pada akhirnya, Helmut justru memuji penampilan Verstappen yang mencapai P2 meski start dari P15.

"Ini hasil istimewa buat tim. Max tampil cemerlang meski mobilnya masih bermasalah dengan sistem kemudi dan banyak getaran," sambungnya.

Maka kalimat demi kalimat Marko bisalah diasumsikan sebagai tanda bahwa Perez tak akan dibiarkan menjadi ancaman buat Verstappen tahun ini meskipun misalnya Perez punya kesempatan. (rn)

 

 

 

 

 

TERKINI
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya! Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas! Komunitas Pengendara Kendaraan Listrik dan Keseruan Parade di PEVS 2024 AC Mobil Tidak Dingin, Coba Lakukan 6 Cara Ini Agar Temperatur Suhu Dalam Mobil Tetap Stabil!