Senin, 27/03/2023 16:30 WIB
mobilinanews (Tokyo) - Setelah 43 tahun berada di pasar dan menjadi salah satu sedan mewah di deretan mobil Toyota, penjualan sedan Camry kabarnya akan dihentikan di Jepang pada akhir 2023.
Hal ini disebabkan penjualan sedan segmen D yang buruk di pasar dalam negeri. Dari data internal Toyota, sedan Camry hanya terjual 6.000 unit selama tahun lalu.
Saat ini, Camry dihargai antara 3,495 dan 4,682 juta yen di Jepang atau setara Rp 540,1 juta. Penurunan yang cakup dalam pada penjualan Camry membuat Toyota mulai memangkas pengirimannya ke dealer. Bahkan sebagian besar dealer telah berhenti memesannya.
Sementara produksi Camry akan dihentikan untuk pelanggan domestik, model tersebut masih akan dibuat di Jepang untuk pasar ekspor yang masih akan terus menjualnya. Selain di Jepang, Camry juga diproduksi di Amerika Serikat, China, dan juga Thailand.
Halal bi Halal Nissan Terrano Club Sumbar Diselingi Mini Adventure Offroad
Bajaj Menggebrak Pasar dengan Peluncuran Pulsar NS400, Jadi Produk dengan Ukuran Terbesar
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya
Camry mendapatkan namanya dari kata Jepang "kanmuri" yang berarti "mahkota", dan sejak debutnya pada tahun 1980, sekitar 1,3 juta unit telah terjual di Jepang. Selain Jepang, model ini dijual di lebih dari 100 negara, dengan lebih dari 21 juta unit dibeli secara kumulatif hingga akhir tahun 2022.
Meskipun Camry berakhir di pasar dalam negerinya, Toyota masih akan menjual Corolla, Corolla Axio, Century, Mirai, Prius, serta Crown baru yang mirip liftback. Saat ini, pelanggan di sana lebih condong ke SUV dan minivan, yang selanjutnya mengurangi permintaan sedan.
untuk pasar sedan, permintaannya tersu menurun. Pada 2022, Nissan menghentikan sedannya Fuga, setahun setelah Honda berhenti membuat Legend.
Dengan fakta itu, bisa dilihat bahwa minat konsumen terus menurun dalam perkembangan model mobil saat ini.(erwin)