Minggu, 28/05/2023 01:03 WIB
mobilinanews (Monaco) - Dua jagoan Red Bull Racing, Max Verstappen dan Sergio Perez, punya nasib beda di sesi kualifikasi GP Monaco, Sabtu (27/5/2023). Pastinya dengan konsekuensi masing-masing pada klasemen usai raceday Minggu (28/5/2023).
Verstappen meraih pole position, posisi sangat penting untuk seri Monaco yang treknya sempit dan sulit untuk menyalip.
Sebaliknya buat Perez, akan memulai balapan esok dari posisi ke-20 alias grid paling belakang. Ia gagal lolos dari Q1 akibat menubruk dinding lintasan. Dengan situasi lintasan yang susah menyalip, bisa jadi untuk menembus 10 Besar (zona poin) belum tentu bisa diraih.
Artinya, posisi Perez bakal semakin lemah di klasemen jika Verstappen bisa menyandingkan pole dengan gelar juara. Saat ini kedua punggawa Red Bull itu berselisih 14 poin.
PEVS 2024 : Neta V-II Meluncur, Janjikan Kenyamanan Lebih dengan Banderol Harga Cuma Rp200 Jutaan
Planet Ban Hadirkan Kampanye Keberlanjutan Industri Otomotif Dalam Bisnis!
Chery OMODA E5 Punya Fitur Car Link O, Berikan Kenyamanan Lebih Pada Mobil!
Setelah tercepat di FP2 dan 3, Verstappen memang diunggulkan menjadi pole sitter. Tapi, perjuangannya terbilang dramatis karena menghadapi lawan yang tak terduga, yakni Fernando Alonso (Aston Martin).
Pembalap Spanyol itu menjadi pole sitter sementara saat mengalahkan Verstappen dalam lap terakhirya. Tak ada cara lain buat Verstappen kecuali pol-polan pada flying lap terakhir.
Dan, Verstappen ternyata kalah tipis di sektor pertama, membuat kru Aston Martin dan Red Bull sama-sama tahan nafas di garasi masing-masing. Unggul di sektor berikutnya, Verstappen pun menuntaskan sesi kualifikasi dengan waktu 1 menit 11,365 detik. Unggul tipis 0,084 detik atas Alonso.
"Saya senang, pole sangat penting di sirkuit ini. Saya harus berusaha sekuat tenaga dan mempertaruhkan segalanya. Tikungan pertama sangat bahaya dan saya tahu akan sedikit kehilangan waktu di sana. Itu saya tahu bisa ditebus di sektor 3," ujar Verstappen soal catatan waktunya di sektor 1 tadi.
Alonso yang akan start bareng dengan juara dunia bertahan itu tak kalah gembira. Selisih waktu di bawah sedetik itu menjadi data terkini kalau AMR23 bermesin Mercedes yang ia geber kini semakin mendekat dengan RB19-nya Verstappen.
"Pole position sangat penting di sini dan saya sudah memperjuangkannya. Max masih sedikit lebih cepat. Tapi, front row sudah hal besar untuk kami," komentar Alonso, juara dunia 2005 dan 2006 yang kini berumur 41 tahun.
Duel kedua pemegang gelar dunia itu akan sangat krusial selepas start besok. Alonso tentu harus siapkan strategi khusus agar bisa unggul dalam perebutan posisi selepas start.
Ini kesempatan bagus Alonso untuk meraih kemenangan, sekaligus mewujudkan Mission33 yang jadi penantian para penggemar fanatiknya di Spanyol. Misi itu bergaung di seluruh Spanyol untuk menyemangati Alonso meraih kemenangan ke-33-nya di ajang F1.
Bisakah?
"Saya akan berusaha menang. Tahun ini kami sudah memulainya dengan baik. Kami tak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada meski sama sekali tak mudah," imbuh Alonso yang dalam 5 race sebelum ini meraih hasil 4 kali podium.
Pasti menarik menanti duel pembalap beda generasi itu. Jika kecepatan AMR23-nya konsisten, bukan hal mustahil inilah kesempatan terbesar Alonso untuk mewujudkan tujuan Mission33.
Tentu dengan catatan ia bisa ngeles dari ancaman local hero Charles Leclerc (Ferrari) yang start dari P3.
Hasil kualifikasi itu juga menjadi bukti yang makin menegaskan up grade W14 milik Mercedes tak berjalan sesuai harapan. Belum bergerak dari tempat dana meeeka dalam 5 race sebelumnya.
Lewis Hamilton dan George Russsll hanya sanggup meraih posisi start 6 dan 8. Kalah dari Carlos Sainz (Ferrari/P5), bahkan juga keok dari Esteban Ocon (Alpine) yang secara mengejutkan finish di posisi keempat dan esok lakoni start dari sebelah Leclerc.
Tapi, sekali lagi, Monaco adalah Monaco yang penuh kejutan. Apa saja bisa terjadi. So, esok apakah giliran Alonso yang bikin kejutan? (rn)