Selasa, 16/02/2016 08:22 WIB
mobilinanews (Surabaya) - Minggu, 14 Februari 2016 saat digelar Munaslub PP - IMI di Hotel Pullman, Surabaya, berlangsung kurang kondusif. Itu disebabkan ada peserta yang tidak bisa menerima dilaksanakannya Munaslub perubahan AD/ART.
Ketika peserta dari Pengprov IMI Kalimantan Selatan interupsi kepada pimpinan sidang saat akan dimulainya pengesahan Tatib Munaslub, tidak direspon pimpinan sidang yang dipimpin ketum Sadikin Aksa.
Menurut Haji Jajam, Ketua Harian Pengprov IMI Kalsel, Anggaran Dasar Bab X tentang Perubahan Anggaran Dasar pasal 28 bahwa usulan perubahan anggaran dasar semestinya diajukan pada Rakernas terakhir sebelum Munas.
Apabila masih tetap dilangsungkan dan menghasilkan Munaslub perubahan AD/ART tersebut tidak legitimate dan cacat hukum.
Motor Benelli Leoncino 250 Dijual Nyaris Seharga Motor 155 Cc, Harga Mulai Rp30 Jutaan!
Begini Cara Mudah Melihat Kampas Rem Lewat Indikator Motor, Simak Tata Caranya!
Spesifikasi Nissan Magnite: SUV Kompak yang Bikin Honda HRV Kehabisan Napas!
“Munaslub yang tidak quarom dan mana sudah diseting sehingga interupsi kami tidak ditanggapi sama sekali oleh pimpinan sidang. Unsur yang mestinya hadir sesuai AD/ART tidak lengkap jadi pokja untuk Munaslub perubahan AD/ART tidak memenuhi syarat,” ujar Haji Jajam kepada mobilinanews.
Menurutnya, mengubah AD/ART itu pengurus harus sudah menjalankan kepengurusan dulu baru boleh melakukan amandemen. “Ini ibarat belum masuk rumah sudah mau merubah isi rumah, bagaimana dong,” protesnya yang akhirnya memilih meninggalkan ruangan sidang.
Kenyataannya, Munaslub perubahan AD/ART tersebut tetap dipaksakan PP IMI di bawah kepemimpinan Sadikin Aksa yang juga tidak dihadiri stakeholder IMI seperti tokoh, penasehat dan pelaku otomotif di Tanah Air.
Hasilnya tidak legitimate karena peserta yang hadir seperti "sapi yang hidungnya dijerat seutas tali", manut apa kehendak pimpinan sidang.
Keyword : ikatan-motor-indonesiaikatan-motor-indonesiamunas-imi-2015munas-imi-2015munas-imi-2015sadikin-aksa