Senin, 12/02/2024 08:53 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Mobil listrik memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari mobil bermesin konvensional. Salah satunya adalah kehadiran torsi yang besar dan instan serta bobot baterai yang berat.
Menanggapi hal ini, Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano, mengungkapkan bahwa mobil listrik memerlukan ban yang sesuai dengan karakteristiknya.
"Ban khusus ini dirancang untuk memenuhi berbagai tuntutan sehingga dapat mengoptimalkan pengalaman berkendara untuk keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan maksimal," ujarnya dalam rilis pers di Jakarta.
Ada beberapa karakteristik mobil listrik yang perlu diperhatikan. Pertama, bobotnya umumnya lebih tinggi daripada mobil konvensional karena baterai mobil listrik sendiri menyumbang bobot sekitar 30-50 persen dari total bobot kendaraan.
Ban Continental Pakai Bahan Daur Ulang Botol Plastik dan Tumbuhan Alam
Goodyear Jadi Ban Resmi Balapan Mobil Listrik Pure ETCR 2020
Selain itu, kebisingan di dalam kabin mobil listrik cenderung lebih rendah, sehingga suara bising dari ban akan lebih terdengar, baik dari telapak (biasanya frekuensi tinggi) maupun dari gesekan dengan permukaan jalan (biasanya frekuensi rendah).
Karakteristik lainnya terletak pada akselerasi dan pengereman mobil listrik. Torsi besar dan instan yang dihasilkan oleh mobil listrik dapat meningkatkan keausan ban, sehingga ban kendaraan listrik harus memiliki ketahanan aus yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, ban yang digunakan pada mobil listrik harus menggunakan teknologi yang mampu mengurangi rolling resistance (hambatan gulir) untuk menghemat penggunaan daya baterai, mengurangi panas yang terakumulasi, dan mengurangi gesekan.
Selain itu, konstruksi ban dengan reinforced (kekuatan tambahan) juga perlu untuk menanggulangi peningkatan bobot baterai kendaraan listrik serta mengurangi kebisingan yang dihasilkan oleh ban.