F1 2024 Arab Saudi: Max Verstappen Membosankan, Driver Ferrari Umur 18 Tahun Membetot Perhatian Khusus

Sabtu, 09/03/2024 10:24 WIB

mobilinanews (Arab Saudi) - Jika tak ada insiden di trek super cepat sirkuit dalam kota Jeddah, Max Verstappen sepertinya tak bisa dibendung untuk meraih kemenangan di GP Arab Saudi,  Sabtu (9/3) malam ini. 

Start dari pole position (pole perdana pembalap Red Bull Racing itu setelah gagal pada 2021, 2022 dan 2023) jadi sinyal baginya meraih kemenangan beruntun setelah sukses di GP Bahrain pekan lalu. Charles Leclerc (Ferrari) dan Sergio Perez (Red Bull) yang akan start dari P2 dan P3 pun sudah pesimistis.

"Seperti biasa, akan lebih sulit melawan Max di saat balapan. Jarak kami masih terlalu jauh," kata Leclerc yang daya tahan bannya kembali akan jadi tantangan dalam race 50 laps nanti.

"Yang bakal menarik adalah kami-kami yang di belakang Max. Persaingan sengit karena kecepatan masing-masing sangat ketat," komentar Perez yang tahun lalu juara seri Arab Saudi.

Ya, tahun lalu Verstappen start dari P15 karena masalah teknis di kualifikasi. Tapi, ia mampu finish P2 dan nyaris mengalahkan Perez jika durasi balap ditambah 1- 2 lap saja. Sekarang ia pole sitter, teorinya tentu lebih mudah menjadi pemenang.

Namun, tak begitu buat Verstappen. Ia memang sangat nyaman di atas RB20-nya dan percaya diri masuk raceday.

"Tapi, di Sirkuit ini dengan trek panjang dan aspal yang mulus, semua pembalap bisa kembangkan kecepatan ke batas maksimal. Dan, karena itu apa saja bisa terjadi," tutur Verstappen menyinggung kemungkinan banyaknya insiden yang menghadirkan bendera kuning dan safety car ke lintasan. 

Jika balapan normal, Verstappen punya peluang mendominasi balapan sejak start hingga finish seperti di Bahrain lalu. Dengan jarak waktu belasan bahkan puluhan detik dari lawan. Jelas, buat penonton, itu bisa membosankan.

Jika demikian maka hiburan buat penonton hanya akan terjadi di belakang Verstappen seperti disinggung Perez. Leclerc dan Perez akan diganggu driver Aston Martin, McLaren dan Mercedes, saling berjibaku berebut posisi podium atau setidaknya grup 5 Besar. Permainan strategi pitstop jelas berpengaruh meski Pirelli selaku pemasok ban menyebut 1 kali pitstop adalah yang terbaik di balapan ini.

Daya tarik lain yang terbilang istimewa adalah kehadiran Oliver Bearman di P11 starting grid. Bisa dikatakan performa lanjutan  pembalap Inggris berusia 18 tahun ini termasuk paling ditunggu fans F1, khususnya tifosi Ferrari dan penggemar F1 di Inggris.

Bearman adalah anak didik Ferrari Drivers Academy yang saat ini tarung di kancah F2. Ia mendadak ditarik jadi pengganti Carlos Sainz yang kesakitan usai FP2 dan harus ke rumah sakit. Belakangan ketahuan Sainz terserang masalah usus buntu dan saat itu juga dioperasi.

Bearman sendiri berkorban pole position di F2 demi jalani debutnya di race F1. Ia meraih pole seri F2 yang juga dihelat di Jeddah. Status itu harus ia tinggalkan karena regulasi mengatakan pembalap F1 dan F2 tak boleh berlaga sekaligus  pada seri yang sama.

Pengorbanan yang tak sia-sia. Pembalap tim Prema di F2 itu melakoni FP3 dengan masuk 10 Besar tercepat. Disusul kemudian P11 di kualifikasi. Ia gagal tembus phase Q3 alias 10 Besar hanya karena kalah tipis dari Lewis Hamilton (Mercedes) sang pemegang 7 gelar F1.

Sontak,  perhatian luar biasa tertuju kepada Bearman. Datang dari berbagai penjuru,  kalangan F1 maupun F2.

"Itu menunjukkan talenta dan potensi yang dimiliki Bearman. Saya harap kami berdua bisa menyumbang poin buat Ferrari," komentar Leclerc yang unggul 0,7 detik atas Bearman.

Pujian sama datang dari Hamilton. Ia menempatkan diri sebagai sesama pembalap Inggris dan tahun depan jadi sesama pembalap Ferrari. Ia bangga melihat performa Bearman sebagai calon bintang Inggris di masa depan. Dan, P11 dalam debutnya bukan hanya menunjukkan bakat Bearman tetapi juga memperlihatkan potensi SF24 sesungguhnya.

"Saya tak melihat saat ia beraksi. Tapi,  catatan waktunya menunjukkan kalau Ferrari punya mobil bagus saat ini. Mobil satunya berada di starting grid 2 (Leclerc) dan satunya lagi sangat impresif sejak sesi FP3. Saya bangga pada Bearman dan yakin dalam balapan nanti ia tampil memukau," sebut Hamilton yang tahun depan gabung dengan Ferrari.

Rekan setim Hemilton di Mercedes, George Russell, dan beberapa pengamat juga mengapresiasi performa Bearman. Ia dalam usianya dan tantangannya saat ini diyakini salah satu pembalap yang aksinya dinanti dalam night race nanti malam.

Dan, Bearman sendiri mengamerasa  terhormat sekaligus tergantung oleh kesempatan yang diberikan Ferrari. Ia tak punya beban ataupun target dalam race nanti, kecuali berusaha tampil sebaik yang bisa ia lakukan.

"Hanya ingin menikmati balapan dan berusaha keras membawa mobil hingga garis finish," ucap Bearman yang di F2 terbilang sebagai pembalap agresif dengan skill mumpuni saat head to head dengan pembalap lainnya.

Mah, bisakah ia merangkek finish ke 10 Besar, sekaligus meraih poin perdana di F1?

Itulah penantian menarik, khususnya buat tifosi Ferrari dan fans Inggris. Ini lebih menarik daripada menebak potensi Verstappen menjadi juara. (rn)

 

 

TERKINI
Nol Kilometer Indonesia di Sabang, Menjadi Titik Deklarasi Land Rover Club Palembang Dipimpin Mantan Gubernur Tips Mengemudi Jarak Jauh untuk Mengisi Libur Panjang Kenaikan Isa Al Masih Sumatera Cup Prix 2024 Digelar 5 Seri Makin Gebyar, Sponsor Bertambah dan Jadwal Dijamin Nggak Bergeser Isuzu Skill Competition 2024 untuk Peningkatan Kualifikasi Layanan, Libatkan Sekolah Menengah Kejuruan