MotoGP 2024: Main Aman di Qatar, Marc Marquez Potensi Naik Podium di Portimao, Ini Tantangannya

Rabu, 13/03/2024 01:22 WIB

mobilinanews (Spanyol) - Banyak penonton yang berpikir Marc Marquez akan fight dalam 8 laps terakhir GP Qatar lalu. Untuk mengalahkan Jorge Martin memperebutkan podium. 

Pikiran yang waras. Tak lain karena performa Martin (Pramac Ducati) saat itu sudah kewalahan dengan bannya. Tak bisa menyerang Francesco Bagnaia (Ducati) dan Brad Binder (KTM) di depan, yang bisa dilakukan Martin adalah bertahan dari ancaman Marquez (Gresini Ducati) yang menguntit rapat dari P4.

Tapi, penonton kecele. Marquez ternyata tampil tak seperti tabiat biasanya. Ia tak lagi agresif. Tak lagi siap celaka untuk memperbaiki posisi. Ia bukan lagi MM93 yang selalu siap menyerang dan berani ambil resiko demi posisi lebih baik.

Belakangan Marquez mengakui ia memang bermain cari aman dalam debutnya bersama Ducati setelah 13 tahun berturut bersama Honda. 

"Kondisi ban depan saya sudah menurun. Saya tahu persis limitnya. Akan celaka jika dipaksakan fight menyalip Jorge. Saya memilih cari aman dengan finish P4. Itu sudah sesuai dengan harapan di awal start," kata Marquez yang start dari P6.

Kendala lainnya, katanya, proses adaptasinya dengan tunggangan Desmosedici GP23 belum sepenuhnya mulus.

Ia juga belum sepenuhnya bisa menggunakan riding style-aslinya karena karakteristik teknis Ducati yang sangat berbeda dengan Honda, terutama di zona pengereman. Ditambah lagi karakter sirkuit Losail bukanlah favoritnya.

"Tapi perkembangannya sangat positif. Saya senang meski hanya mendekati podium," kata pemegang 6 gelar MotoGP itu.

Menurutnya bisa finish P4 juga tertolong oleh sesi winter test di Sirkuit yang sama. Itu membantunya menyiapkan setingan motor pada saat balapan.

"Ini menarik di Portimao (seri kedua GP Portugal di Sirkuit Portimao) nanti. Semua pembalap memulai sesi dengan nol dalam hal set up motor. Target saya masih sekitar posisi finish P4, 5 atau 6. Tapi, jika ada kesempatan saya akan coba meraih podium."

Untuk saat ini Marquez merasa tak realistis menargetkan podium karena rivalitas yang sangat ketat. Bagnaia dan Martin menurutnya pembalap yang diunggulkan menjadi penghuni rutin podium saat ini.

Podium satu lagi  diprediksi jadi rebutan beberapa pembalap seperti Enea Bastianini yang juga membesut motor pabrikan Ducati, Brad Binder (KTM), Aleix Espargaro (Aprilia).

Mereka itu yang secara reguler akan jadi saingan jika Marquez ingin menatap podium. Termasuk podium di Portimao nanti jika ia dan timnya bisa mendapatkan setelan motor yang mumpuni.

"Dengan progres selama tes dan race Qatar, kami memang sudah mendekati podium. Saat sprint P5 dan raceday berhasil ke P4. Jika bisa kembali mendekat di Portimao dan ada peluang ke podium tentu saja akan saya perjuangkan. Peluang terbuka asalkan kami bisa siapkan motor sedikit lagi lebih kompetitif."

Prediksi pertarungan bisa lebih seru dari yang dibayangkan karena selain nama-nama di atas,  pembalap ruki Pedro Acosta (GasGas Tech3) juga berpotensi menjadi lawan permanen Marquez jika mengacu pada race Qatar. 

Pasalnya, pembalap ruki dengan besutan motor KTM RC16 beraksi impresif dan di luar dugaan. Acosta sempat menyalip beberapa pembalap senior, termasuk Marquez, dan cukup lama berada di posisi ke-4 dan coba fight ke podium.

Akhirnya, hanya karena  karena kesalahan Acosta sendiri sehingga Marquez bisa kembali menyalipnya dan Acosta melotot ke papan tengah.

"Pedro tampil istimewa dalam debut MotoGP-nya. Saya mengamati cara balapnya saat berada di belakang motornya. Ia punya bakat dan skill bagus," puji Marquez terhadap juara Moto2 2023 yang juga rekan senegaranya, Spanyol.

Hanya saja, kata Marquez, Acosta perlu lebih sabar lagi dalam balapan dan belajar memenej kinerja ban agar tak cepat aus.

"Wajar sebagai pembalap debutan ia berusaha fight terus ke baris depan. Ia sudah tiba di P4 dan akhirnya turun lagi karena faktor ban. Ia akan belajar dari kasus ini. Seterusnya saya kira Pedro juga akan terlibat dalam pertarungan menuju podium. "

Ya, di Qatar kemarin Marquez dan Acosta memang jadi perhatian tersendiri dalam kapasitas sebagai juara MotoGP 6 kali melawan pembalap debutan. Sama seperti Valentino Rossi melawan Marquez saat debut MotoGP pada 2013. (rn)

TERKINI
Nol Kilometer Indonesia di Sabang, Menjadi Titik Deklarasi Land Rover Club Palembang Dipimpin Mantan Gubernur Tips Mengemudi Jarak Jauh untuk Mengisi Libur Panjang Kenaikan Isa Al Masih Sumatera Cup Prix 2024 Digelar 5 Seri Makin Gebyar, Sponsor Bertambah dan Jadwal Dijamin Nggak Bergeser Isuzu Skill Competition 2024 untuk Peningkatan Kualifikasi Layanan, Libatkan Sekolah Menengah Kejuruan