Ananda Mikola : Dari Cari Keringat Di Balap Hingga Peluang Rio Haryanto

Selasa, 12/04/2016 15:54 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Booth mobilinanews kedatangan teman lama : Ananda Mikola. Pebalap senior yang nyaris jadi pebalap F1 itu membuat antusias bertanya beberapa hal. Tentu seputar balap.

Seperti kita tahu, selain menjadi pengusaha properti, putra legenda otomotif Indonesia H Tinton Soeprapto ini juga kembali aktif membalap. Sejak tahun lalu, ayah dua anak ini turun di kelas Lamborghini Trofeo di sirkuit Sentul International milik ayahnya.

“Hanya untuk mencari keringat saja. Saya kan boring juga kalau kerja mulu, apalagi ngurusin properti,” ujar Ananda di booth mobilinanews IIMS Kemayoran Jakarta, Selasa (12/4).

Ngobrol dengan suami artis Marcela Zalianty ini tentang balap dan otomotif tak ada habisnya. Kalau dia tidak terkalahkan di kelas Lamborghini ya terang saja. Secara apapun kelasnya masih di atas semua peserta yang rata-rata baru naik kelas dari balap turing ke Lamborghini.

Sementara Ananda sudah mengenyam asam garam balap. Sejak umur 14 tahun sudah mengikuti balapan F3 di sirkuit Monako. Juga pernah memperkuat tim Merah Putih berlaga di ajang A1GP. Mungkin hanya F1 saja yang belum dirambahnya.

Lalu bagaimana kalau soal MotoGP 2017 di sirkuit Sentul? “Kalau mau jujur, yang paling siap ya Sentul. Tinggal dilakukan renovasi, investor sudah ada, jadi tidak perlu lagi menggunakan dana pemerintah dari APBN,” ungkapnya.

Silakan kalau ada yang mau membangun sirkuit baru untuk MotoGP. Malah bagus lanjut Ananda karena kita memiliki lebih dari satu sirkuit seperti di Spanyol, Inggris, Jerman atau Italia.

“Tapi kalau realistis untuk tahun 2017 itu MotoGP sebaiknya di Sentul. Kalau nanti ada sirkuit baru ya monggo saja bikin di sirkuit itu. Tapi kan nggak mungkin rampung pada 2017. Kan bisa juga menggelar 2 kali seri MotoGP di satu negara seperti di Eropa,” sebutnya.

Mengenai Rio Haryanto, Ananda memiliki pandangan tersendiri sebagai pebalap senior. “Idealnya Rio harus bisa mengalahkan Pascal Wehrlein, team matenya di Manor Racing. Itu penting untuk eksistensi dia di tahun mendatang. Kalau prestasi Rio bisa di atas Pascal, saya yakin tahun depan Rio hanya bayar murah atau malah gratis,” ungkap Ananda.

Dan Rio logiknya bisa mengalahkan Pascal. Pertimbangannya, Rio memulai karir yang benar sebelum ke F1 yakni dari gokart, Formula, GP3,GP2 dan F1. Sedangkan Pascal yang juara DTM itu melalui jalur balap mobil.

“Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi Rio. Juga dia harus jangan memikirkan beban, karena tuntutan publik yang terlalu besar dan soal pendanaan. Biarlah itu menjadi timnya,” pungkasnya.

 

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060