Tak Berikan Hadiah Kejurnas Balap Motor 2015, PP IMI Dianggap Penipu

Selasa, 19/04/2016 21:40 WIB

mobilinanews (Yogyakarta) – Saat ini tengah ramai dibicarakan di kalangan balap motor nasional, tentang hadiah kejurnas tahun lalu yang belum dibayarkan. Tahun lalu kejurnas balap motor diambil alih oleh PP IMI.

Ketika coba ditanyakan kepada Donny BP selaku ketua panitia penyelenggara kejurnas Indonesia Road Race Championship (IRRC) tahun lalu sebagai pengganti Indoprix, tapi justru dilempar kepada Jeffrey JP selaku Sekjen PP IMI.

“Tapi, oleh Pak Jeffrey JP dilempar lagi ke bendahara sambil bilang kalau dia hanya kena getahnya (dari pengurus PP IMI sebelumnya). Loh, ini apa-apaan kok main lempar-lemparan. Berarti IMI nggak punya duit dong,” ujar Irwan Ardiansyah, pebalap asal Yogyakarta yang menjadi juara di 3 kelas kejurnas itu kepada mobilinanews.

Baca juga: Rudy Trijaya : Sudah Tak Sesuai Janji Hadiah Tetap Susah Keluar

Kalau PP IMI punya uang, lanjut Dian –sapaan karibnya—tentunya ya segera dibayarkan kewajiban kepada para pebalap yang telah berjuang mati-matian di sirkuit itu. “Wong secara jumlah tidak banyak kok, hanya sekitar Rp 150 juta. Dulu waktu Indoprix sih nilai hadiahnya hampir Rp 500 juta,” lanjut Dian lagi.

Malah Dian menganggap ini sebuah penipuan. Karena soal hadiah itu sudah diumumkan sebelum pelaksanaan kejuaraan balap motor tahun lalu. Untuk tiga kelas yakni 110 cc, 135 cc serta 250 cc juara 1-3 masing-masing berhak atas hadiah uang Rp 25 juta, Rp 15 juta dan Rp 10 juta.

Dian begitu ngotot karena bersama adiknya, Hendriansyah menguasai juara baik di kelas 110 cc, 135 cc dan 250 cc. Bahkan salah satu pebalap yakni Rheza  Danica dari tim Trijaya yang akhirnya menjadi juara umum ketiga kelas 110 cc mengalami patah tangan saat latihan dan tak bisa turun di final Binuang Kalsel.

Baca juga: Oknum PP IMI Menggelar IRRC 2015 Dinilai Syarat Agenda Terselubung

“Tapi sampai sekarang tidak ada realisasinya. Kami bersama teman-teman pebalap dan pemilik tim mencoba menghubungi Pak Donny BP selaku ketua panitia. Jawabannya, menunggu uang sponsor dari helm KYT cair. Itu kami dengar ramai-ramai wong hpnya di-speaker,” ungkap Dian.

Namun ketika coba menghubungi Simon dari pihak helm KYT menyatakan sudah tidak menjadi sponsor kejurnas balap motor tahun 2015. “Kami sudah tidak menjadi sponsor kejurnas balap motor pada tahun lalu. Kenapa nama KYT dibawa-bawa?,” ujar Simon. Itulah yang disebut Dian sebagai sebuah penipuan.

Karena namanya dibawa-bawa itu, Simon akan mempertanyakan hal itu kepada yang bersangkutan. “Saya akan menanyakan kenapa KYT dibawa-bawa. Padahal kami tak lagi sponsori kejurnas pengganti Indoprix itu,” ungkapnya.

Wah, gimana dong ini?.

 

TERKINI
Dewan Tiongkok dan Periklindo Komitmen Memperkuat Industri Kendaraan Listrik di Indonesia MOU PT International Chemical Industry dan PT Senzo Feinmetal Perkuat Orbit Triton Untuk Efisiensi Kerja Industri Hadirkan Gaya Berkelas, Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru! Kontribusi Jaga Keberlanjutan, PEVS 2024 Bawa Semangat Net Zero Emission 2060